Garebeg Mulud Keraton Jogja, Warga Antusias Berebut Gunungan

Garebeg Mulud Keraton Jogja, Warga Antusias Berebut Gunungan

Adji G Rinepta - detikJogja
Senin, 16 Sep 2024 13:51 WIB
Suasana Garebeg Mulud di Masjid Gedhe Keraton Jogja, Senin (16/9/2024).
Suasana Garebeg Mulud di Masjid Gedhe Keraton Jogja, Senin (16/9/2024). Foto: Adji G Rinepta/detikJogja
Jogja -

Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat kembali menggelar hajad dalem Garebeg Mulud memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW di Kagungan Dalem Masjid Gedhe Keraton Jogja, siang ini. Ribuan masyarakat pun antusias merayah gunungan.

Pantauan detikJogja, ribuan masyarakat serta wisatawan lokal hingga mancanegara tampak telah memadati kawasan Masjid Gedhe sejak pukul 08.00 WIB. Padahal, upacara Garebeg baru dimulai 09.00 WIB di Kagungan Dalem Pagelaran Keraton Jogja.

Setelahnya, sekitar pukul 11.00 WIB, barulah gunungan diarak menuju Masjid Gedhe dengan diawali dengan berbagai pasukan bergada termasuk pasukan gajah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gunungan ini merupakan perlambangan pemberian sang raja, Sri Sultan Hamengku Buwono X kepada rakyatnya. Wujud syukur yang terwujud dalam uba rampe gunungan yang dibagikan ke masyarakat.

"Salah satu syariat atau tuntutan yang diajarkan Rasulullah SAW terkait dengan sedekah. Bahwa hajad dalem ini banyak filosofi yang diangkat dari sedekah," jelas Wakil Pengirit urusan Pengkaji Kitab, Raden Wedana Abdurrohmanu di Kompleks Masjid Gedhe, Senin (16/9/2024).

ADVERTISEMENT

"Pada hari ini wujud sedekahnya berupa Pareden atau gunungan, ini juga merupakan bagian dari dakwah atau syiar Islam dari Rasulullah yakni dengan sedekah alam berupa hasil bumi," sambungnya.

Sementara itu, Pengirit Urusan Pengkaji Kitab, Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Zuban Hadiningrat menjelaskan makna selalu dilakukannya rangkaian hajad dalem peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW oleh Keraton Jogja.

"Intinya agar kita selalu ingat yang membuat dulu masyarakat jahiliah menjadi masyarakat seperti sekarang yang terang benderang adalah Rasulullah SAW," paparnya.

Salah satu warga asal Sleman yang juga turut berebut gunungan, Bagas mengaku bersyukur bisa mendapat sedikit ubo rampe gunungan.

"Ya ngalap berkah lah dari sedekah Ngarsa Dalem (Sri Sultan Hamengku Buwono X)," jelasnya kepada wartawan.

Tak hanya warga DIY saja yang antusias berebut gunung Garebeg Mulud Keraton Jogja ini. Salah satunya Wadiyah, waega Wonosobo, Jawa Tengah, yang mengaku datang ke Jogja hanya untuk hajad dalem ini.

"Alhamdulillah dapat ini, seperti ketan ini. Iya (sengaja ke Jogja untuk Garebeg Mulud), Alhamdulillah dapat," tutupnya.




(apu/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads