Pembatik Sembung Bikin Batik Jumbo Nusantara buat Kado HUT RI

Pembatik Sembung Bikin Batik Jumbo Nusantara buat Kado HUT RI

Jalu Rahman Dewantara - detikJogja
Senin, 05 Agu 2024 18:15 WIB
Proses pembuatan batik nusantara di Sembung, Kulon Progo, Senin (5/8/2024). Proses pembuatan batik ini melibatkan 70 orang, termasuk 30 difabel asal Kutai.
Proses pembuatan batik nusantara di Sembung, Kulon Progo (Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJogja)
Kulon Progo -

Pembatik di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), membuat batik jumbo bernuansa Nusantara. Batik ini dibikin untuk memperingati Hari Kemerdekaan ke-79 Republik Indonesia sekaligus kado bagi Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur.

Karya seni ini merupakan hasil kreasi perajin batik Sembung di Kalurahan Gulurejo, Kapanewon Lendah, Kulon Progo. Proses pembuatannya melibatkan sekelompok difabel dari Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Kain batik ini memiliki panjang 9 meter dan lebar 6 meter, dengan ornamen yang menggambarkan keanekaragaman Indonesia. Terlihat dari adanya motif kepulauan hingga lambang Garuda yang berjumlah 79 buah, menyesuaikan usia kemerdekaan negara ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu juga terdapat ornamen bunga, satwa, dan motif batik tradisional di antaranya parang, kawung, sekar jagad hingga geblek renteng. Adapun warna utamanya menggunakan kombinasi merah, putih, dan kuning keemasan.

Pengelola Batik Sembung, Bayu Permadi, mengatakan batik bernuansa Nusantara ini sengaja dibikin untuk memeriahkan HUT RI yang tahun ini telah menginjak usia ke-79. Dengan batik ini, Bayu berharap persatuan Indonesia semakin erat seperti halnya motif dalam batik itu.

ADVERTISEMENT

"Sesuai dengan filosofinya, yaitu bagaimana agar Indonesia bisa semakin bersatu," ujar Bayu saat ditemui di sela pembuatan batik raksasa di Batik Sembung, Senin (5/8/2024).

Bayu mengatakan batik ini dibikin dari dana swadaya. Total biaya yang sudah dikeluarkan untuk batik ini mencapai Rp10 juta.

"Iya ini kira-kira habis Rp10 juta, kami gunakan untuk membeli kain dan bahan penunjang lainnya," ucapnya.

Proses pembuatan batik nusantara di Sembung, Kulon Progo, Senin (5/8/2024). Proses pembuatan batik ini melibatkan 70 orang, termasuk 30 difabel asal Kutai.Proses pembuatan batik nusantara di Sembung, Kulon Progo, Senin (5/8/2024). Proses pembuatan batik ini melibatkan 70 orang, termasuk 30 difabel asal Kutai. Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJogja

Bayu menerangkan, proses pembuatan batik Nusantara ini menggunakan teknik tulis dan cap. Untuk teknik tulis dipakai saat membuat sketsa berbentuk kepulauan dan ornamen penunjang. Sedangkan teknik cap digunakan saat membuat lambang Garuda agar lebih presisi.

"Nah, yang paling sulit itu ketika pewarnaan, sama pembuatan sketsa karena kita benar-benar memikirkan detailnya. Kita ingin pulaunya itu benar-benar bisa nyambung," ucapnya.

Bayu juga menggandeng kelompok difabel asal Kutai Kartanegara yang berniat belajar membatik di Sembung sejak sepekan terakhir. Para difabel itu difasilitasi Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Kutai Kartanegara

"Dalam kesempatan ini kami turut melibatkan 30 difabel serta 40 perajin, jadi totalnya berkisar 70 orang," sambung Bayu.

Adapun hasil jadi dari batik Nusantara ini akan diserahkan ke Ibu Kota Negara (IKN) sebagai hadiah kemerdekaan.

"Sampai 10 hari kita usahakan itu harus jadi biar nanti harapannya di hari ulang tahun RI batik ini bisa dipajang di IKN, dan bisa menjadi kebanggaan kita semua, bahwa orang batik punya karya," ujarnya.

Salah satu peserta kelompok difabel, Arsela Monica, mengaku senang bisa terlibat dalam pembuatan batik ini. Terlebih ini merupakan kali pertama dirinya melakukan aktivitas membatik.

"Saya kali pertama ikut membatik. Saya senang datang ke sini dan banyak bertemu orang baru, mendapat banyak ilmu mulai dari pengecapan, pencantingan hingga pewarnaan," ujar Arsela.

Hal senada disampaikan Plt Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kutai Kartanegara, Thaufiq Zulfian Noor. Menurutnya, proyek batik Nusantara ini bisa jadi sarana bagi pihaknya untuk ikut serta menciptakan batik khas di Kutai Kartanegara.

"Hal ini penting karena salah satu kekayaan Indonesia adalah batik. Filosofinya melalui batik Nusantara bisa dipersatukan terutama melalui IKN yang baru. Alhamdulillah kami bisa terlibat, melalui Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara dan disabilitas yang terlibat dalam pembuatan batiknya," ujar Thaufiq.

Thaufiq juga menyambut baik rencana perajin sembung batik menyerahkan batik Nusantara tersebut ke IKN. Bahkan, Thaufiq bakal membantu pihak sembung batik agar rencana itu bisa terealisasi.

"Sangat bagus, karena ini bisa menambah kearifan lokal di IKN. Dari kami akan coba mengkomunikasikan dengan pihak Istana Negara," ucapnya.




(ams/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads