4 Penguasa Laut Selatan dalam Mitologi Jawa, Nggak Cuma Nyi Roro Kidul

4 Penguasa Laut Selatan dalam Mitologi Jawa, Nggak Cuma Nyi Roro Kidul

Jihan Nisrina Khairani - detikJogja
Selasa, 12 Des 2023 11:51 WIB
Pantai Palabuhanratu dan Nyi Roro Kidul
Ilustrasi tentang 4 penguasa laut selatan dalam mitologi Jawa, nggak cuma Nyi Roro Kidul. Lukisan Nyi Roro Kidul. (Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar)
Jogja -

Di balik keindahannya, Pantai Selatan Jawa memiliki berbagai mitos dan legenda. Terdapat satu sosok yang langsung terlintas di benak ketika berbicara soal Laut Selatan, yakni Nyi Roro Kidul. Tapi apakah kamu tahu bahwa ada beberapa penguasa Laut Selatan Jawa?

Dalam buku 'Praktik-praktik Konservasi Lingkungan secara Tradisional di Jawa' karya Purnomo disebutkan, masyarakat Jawa menganggap laut sebagai tempat yang sakral sekaligus menjadi tempat berkumpulnya makhluk-makhluk halus.

Di antara sekian lautan, Laut Selatan menjadi yang paling keramat dalam mitologi Jawa. Masyarakat Jawa meyakini bahwa Laut Selatan dihuni oleh penguasa laut yang dikenal sebagai Nyi Roro Kidul.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada bulan-bulan tertentu, laut di sebelah selatan pulau Jawa ini sering dijadikan tempat untuk melakukan sedekah dengan menenggelamkan kepala kerbau serta berbagai jenis makanan dan rangkaian bunga sebagai bagian dari upacara sakral.

Lantas, siapa saja penguasa Laut Selatan Jawa? Simak penjelasan berikut ini yang telah dihimpun detikJogja dari berbagai sumber.

ADVERTISEMENT

1. Nyi Roro Kidul

Hampir semua masyarakat Jawa pasti mengenal sosok Nyi Roro Kidul atau juga disebut sebagai Ratu Kidul. Mengutip dari buku 'Mitologi Dunia' karya Revaldo, ia dikisahkan bernama asli Kadita yang diusir dari istana lantaran terkena penyakit kulit misterius. Penyakit tersebut sembuh ketika ia mandi di Laut Selatan.

Kanjeng Ratu Kidul konon mempunyai kekuatan untuk memelihara kelestarian alam serta melindungi warga setempat. Itulah mengapa masyarakat sering mengadakan ritual sebagai tanda penghormatan kepada Ratu Kidul dengan harapan agar mereka dapat menjalani kehidupan di sekitar Pantai Selatan Jawa.

2. Dewi Nawangwulan

Kisah mengenai Dewi Nawangwulan berkaitan erat dengan Jaka Tarub. Menurut buku 'Kanjeng Ratu Kidul dalam Perspektif Islam Jawa' karangan Muhammad Sholikhin, diceritakan bahwa Nawangwulan telah menemukan pakaiannya yang disembunyikan oleh Jaka Tarub setelah anaknya lahir sehingga ia pun dapat kembali ke kahyangan.

Nahasnya, ia tidak diizinkan menjadi penghuni kahyangan karena dianggap telah lama tinggal di dunia manusia. Oleh karena itu, dia dipilih untuk mengabdi kepada penguasa laut selatan sebagai tugasnya.

Pengabdian ini diterima dan Nawangwulan diangkat menjadi patih lebet dengan nama Nyai Riya Kidul. Tempat kedudukannya dikabarkan berada di sekitar petilasan Dewi Ayu Nawang Wulan di Bulupitu, Kutawinangun (Kebumen, Jawa Tengah).

3. Ratu Pagedongan

Selanjutnya adalah Ratu Pagedongan yang dijuluki sebagai Ni Mas Ratu Anginangin. Dalam Serat Darmogandul yang dikutip dari buku 'Kanjeng Sunan Kalijaga, Jejak-jejak Sang Legenda' karya Conie Wishnu, disebutkan bahwa Sang Prabu Jayabaya beserta putrinya, Ni Mas Ratu Pagedongan moksa.

Lalu, Ratu Pagedongan pun berubah menjadi ratu makhluk halus di Pantai Selatan Jawa yang dijuluki sebagai Ni Mas Ratu Anginangin. Ia memimpin seluruh makhluk halus yang terdapat di lautan dan darat.

4. Nyi Blorong

Menurut isi buku 'Kanjeng Ratu Kidul dalam Perspektif Islam Jawa' karya Muhammad Sholikhin, Nyi Blorong diyakini berasal dari telur. Ki Ageng Tambir mengawasi menetasnya telur tersebut di Gua Karang Bolong, Pelabuhan Ratu. Hal ini dilakukan sesuai dengan perintah Ratu Kidul.

Disebutkan bahwa Ratu Kidul memberitahu Ki Ageng Tambir bahwa Nyi Blorong akan menyesatkan dan menggoda manusia kelak. Ratu Kidul juga menyatakan bahwa makhluk yang menetas dari telur tersebut akan ia anggap sebagai anaknya.

Gua Karang Bolong yang sekarang juga dikenal sebagai Gua Pesugihan menjadi tempat yang banyak dikunjungi oleh orang-orang yang ingin mencari jalan mudah untuk mendapatkan kekayaan dengan bekerja sama dengan Nyi Blorong.

Nah, itu dia 4 penguasa Laut Selatan yang bersirkulasi di tengah masyarakat Jawa. Semoga bermanfaat!

Artikel ini ditulis oleh Jihan Nisrina Khairani Peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(dil/sip)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads