Melihat Lebih Dekat Tandu Jenderal Sudirman Saat Perang Gerilya

Melihat Lebih Dekat Tandu Jenderal Sudirman Saat Perang Gerilya

Anandio Januar, Novi Vianita - detikJogja
Kamis, 09 Nov 2023 17:14 WIB
Museum Sasmitaloka Jenderal Sudirman di Jogja menyimpan sejumlah koleksi dan barang pribadi Jenderal Sudirman. Ada tandu hingga diorama Perang Gerilya Sudirman yang dipajang di museum ini. 

Foto diambil Selasa (3/10/2023).
Melihat Lebih Dekat Tandu Jenderal Sudirman Saat Perang Gerilya (Foto Diorama Jenderal Sudirman diangkut dokar: Anandio Januar/detikJogja)
Jogja -

Panglima Besar Jenderal Sudirman memimpin Perang Gerilya bahkan dalam kondisi sakit sehingga ditandu. Tandu pertama yang digunakan Jenderal Sudirman itu konon merupakan kursi pribadi milik anggota militernya, Hadi Harsono.

Jenderal Sudirman yang sakit itu harus ditandu empat orang agar bisa menempuh rute Perang Gerilyanya. Keempat orang yang pernah membawa tandu Jenderal Sudirman yakni Rawun, Panggung, Cecek, dan Kalijan yang merupakan warga sekitar.

Kondisi sakit tak membuat Sudirman ciut menyusun Perang Gerilya. Dia turun langsung ke medan perang meski harus dibantu dokar yang ditarik pengawalnya maupun tandu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sudirman mulai ditandu saat Perang Gerilya dari Semanu menuju Bedoyo, Gunungkidul, pada tanggal 22 Desember 1948. Dilansir situs resmi Dinas Kebudayaan DIY, alasan Jenderal Sudirman melaksanakan perang dengan bantuan tandu karena kondisinya yang lemah akibat mengidap penyakit tuberculosis (TBC).

"Ini tandu pertama yang asli (sambil menunjuk tandu tersebut) dan dipakai Jenderal Sudirman saat Perang Gerilya, hanya terdiri dari kursi milik warga setempat yang ditutup kain di bagian atasnya. Kalau yang di depan tadi kan hanya replika ya," jelas pemandu Museum Sasmitaloka Panglima Besar Jenderal Sudirman, Shafa kepada detikJogja, Selasa (3/10/2023).

ADVERTISEMENT

Tandu Jenderal Sudirman

Tandu itu juga menjadi koleksi Museum Sasmitaloka Panglima Besar Jenderal Sudirman. Museum ini juga menyimpan replika dokar yang digunakan Sudirman saat Perang Gerilya.

Tandu yang pernah dipakai Jenderal Sudirman itu terlihat sederhana. Berukuran sekitar 1,5 meter dan terbuat dari kursi yang ditutup dengan kain di bagian atasnya. Lalu ada bantal yang menjadi dudukan kursi dan tali yang digunakan mengikat penutup dengan kaki kursi.

Museum Sasmitaloka Jenderal Sudirman di Jogja menyimpan sejumlah koleksi dan barang pribadi Jenderal Sudirman. Ada tandu hingga diorama Perang Gerilya Sudirman yang dipajang di museum ini. Foto diambil Selasa (3/10/2023).Museum Sasmitaloka Jenderal Sudirman di Jogja menyimpan sejumlah koleksi dan barang pribadi Jenderal Sudirman. Ada tandu hingga diorama Perang Gerilya Sudirman yang dipajang di museum ini. Foto diambil Selasa (3/10/2023). Foto: Anandio Januar/detikJogja

Ada dua bambu panjang yang digunakan sebagai penopang ketika menggotong tandu tersebut.

Sebelum sampai Semanu, perjalanan gerilya Jenderal Sudirman dari Playen dilakukan dengan menaiki dokar. Kedatangan Sudirman disambut masyarakat setempat dengan tandu yang sudah disiapkan untuk melanjutkan perjalanan perang gerilya menuju Pracimantoro.

Setelah dipakai untuk mengantar Jenderal Sudirman ke Bedoyo, tandu tersebut ditinggal di rumah Ibu Sumoharjo di Bedoyo. Kemudian pada 1980 diserahkan ke Museum Pusat TNI AD sebagai benda koleksi.

"Dalam denah Perang Gerilya bisa dilihat terdapat beberapa tanda yang mengartikan bahwa di suatu daerah tertentu Jenderal Sudirman digotong menggunakan alat bantu yang berbeda. Misalnya diawali dengan dokar yang digotong oleh pengawalnya, setelah pindah ke daerah selanjutnya nanti diganti pakai tandu dengan orang yang berbeda (yang menggotong)," jelas Shafa.

Belum diketahui sosok yang ikut memandu Jenderal Sudirman kala itu. Namun, salah satunya diketahui bernama Djuwari warga Dusun Goliman, Desa Parang, Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri.

Kala itu Djuwari bersama empat orang lainnya dari Dusun Goliman merupakan penandu yang bertugas memikul tandu Jenderal Sudirman dari Dusun Goliman sampai ke Nganjuk.

Museum Sasmitaloka Jenderal Sudirman di Jogja menyimpan sejumlah koleksi dan barang pribadi Jenderal Sudirman. Ada tandu hingga diorama Perang Gerilya Sudirman yang dipajang di museum ini. Foto diambil Selasa (3/10/2023).Museum Sasmitaloka Jenderal Sudirman di Jogja menyimpan sejumlah koleksi dan barang pribadi Jenderal Sudirman. Ada tandu hingga diorama Perang Gerilya Sudirman yang dipajang di museum ini. Foto diambil Selasa (3/10/2023). Foto: Anandio Januar/detikJogja

Aneka Koleksi Jenderal Sudirman di Museum Sasmitaloka

Selain menyimpan tandu Jenderal Sudirman, museum ini juga menyimpan aneka koleksi maupun barang pribadi Jenderal Sudirman. Mulai dari koleksi kendaraan, patung buste Jenderal Sudirman, perabotan rumah, piagam penghargaan, pakaian hingga padasan atau gentong besar untuk menampung air wudhu.

Museum ini terbagi menjadi 14 ruangan yang terdiri dari ruang tamu, kantor hingga ruang sekretariat. Rinciannya yakni ruang tamu, ruang santai, ruang kerja, ruang kantor tamu, ruang tidur Pangsar Sudirman, ruang tidur putra-putri, ruang sekretariat, ruang Palagan Ambarawa, ruang RS Panti Rapih, ruang koleksi kendaraan, ruang koleksi Gunungkidul dan Sobo, ruang diorama, ruang koleksi pribadi, dan ruang dokumentasi.

Artikel ini ditulis oleh Anandio Januar, dan Novi Vianita Peserta program magang bersertifikat kampus merdeka di detikcom.




(ams/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads