- Ada-ada
- Adangiyah
- Adeg
- Alok
- Ambah-ambahan
- Anawengi
- Ancak
- Ancer
- Anggong
- Angkatan
- Ayak-ayakan
- Ayun-ayun
- Balunganing Gendhing
- Bantalan
- Bapangan
- Barang
- Barang Miring
- Bawa Swara
- Bem
- Bendha
- Bendhe
- Besalen
- Bliu Tau
- Blimbingan
- Blumbangan
- Bonang
- Bonangan
- Barung Bonang
- Bonang Panembung
- Bonang Penerus
- Bubaran
- Buka
- Bumbungan
- Buntar
- Cakepan
- Cakilan Rebab
- Panembung
- Cemengan
- Centhe
- Clempung
- Cluring
- Cokekan
- Coklekan
- Congklang
- Dados
- Daga
- Dhawah
- Dhendha
- Dhendhan
- Dhendhan Kijingan
- Dhodhog
- Dhong-Dhing
- Dhong Gedhe
- Dijuluk
- Gambang
- Gambang Kayu
- Gamelan Barut
- Gamelan Gadhon
- Gamelan Gedhe
- Gamelan Klenengan
- Gamelan Krumpyung
- Gamelan Kuningan
- Gamelan Senggaden
- Gamelan Wayangan
- Gangsa
Gamelan selama ini dikenal sebagai sebuah alat musik tradisional yang biasa dimainkan di Jawa, Bali, ataupun sejumlah daerah lagi di Indonesia. Selain itu, gamelan juga memiliki berbagai macam alat musik yang mampu menghasilkan suara indah.
Gamelan selama diketahui indentik dengan seni karawitan. Namun, tahukah kamu? Kalau ternyata ada sejumlah istilah yang digunakan dalam kesenian asli Indonesia ini.
Nah, bagi detikers yang penasaran ingin mengetahuinya, berikut sederet istilah dalam seni karawitan dan gamelan Jawa yang dikutip melalui laman resmi Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada-ada
Bentuk lagu dari seorang dhalang, umumnya digunakan dalam menggambarkan suasana yang tegang atau marah, hanya diiringi dengan gender.
Adangiyah
Nama dari jenis lagu rebab yang pada umumnya digunakan untuk buka terutama dalam gendhing-gendhing yang terlaras pelog.
Adeg
Kedua telapak kaki secara datar menapak lantai, dengan tidak ada kelanjutan tari.
Alok
Suara orang (biasanya pria) dengan nada bebas tetapi sudah tertentu penempatannya dimasukan di dalam lagu gendhing. Hake, lo lo lo, huak, dan lain-lain.
Ambah-ambahan
Tempat berpijaknya suatu nada dalam suatu lagu atau gendhing. Contoh ambah-ambah rebab, sindhen, berkisar pada nada gedhe.
Anawengi
Alat untuk mengangkut gamelan dengan cara dipikul oleh 2 sampai 4 orang. Ancak ini dibuat dari papan kayu berbentuk persegi panjang dengan diberi tali untuk mengkaitkan alat pemikul.
Ancak
Alat untuk mengangkut gamelan dengan cara dipikul oleh 2 sampai 4 oarng. Ancak ini dibuat dari papan kayu berbentuk persegi panjang dengan diberi tali untuk mengkaitkan alat pemikul.
Ancer
Semacam titik yang terletak di bagian atas pencu. Ancer sesungguhnya bekas tempat jarum bubut, karena untuk menghaluskan kenong atau bonang atau kempul biasanya dengan jalan dibubut.
Anggong
Orang yang bertugas mengatur gamelan bila sedang diadakan pertunjukan.
Angkatan
Permulaan atau awal dari suatu bentuk lagu. Misalnya angkatan lagu atau tembang Pocung dimulai dari nada tiga, umumnya untuk sebutan di dalam vokal.
Ayak-ayakan
Suatu bentuk gendhing dimana jumlah kenongan, kempul, serta gong tidak tertentu. Pada umumnya sebelum akhir gendhing tidak menggunakan gong ajeg.
Ayun-ayun
(1) Sejenis Wulang Sunu diciptakan oleh Kiai Abdulaan dari Desa Grabag (daerah Temanggung). Perunjukan Ayun-ayun yang dipentingkan adalah pembacaan sholawat Nabi dalam bentuk tembang. Gerak tarinya dengan posisi duduk, dan hanya kepala yang digerakan serta badan meliuk-liuk saja; (2) Nama gendhing, biasanya laras pelog, yang digunakan untuk mengiring tari Golek Ayun-ayun, diciptakan oleh Sasminta Mardawa dari Yogyakarta.
Balunganing Gendhing
Kerangka dari suatu gendhing dan meliputi wilayah nada-nada gendhing sedang dimainkan.
Bantalan
Benang yang dibalut dengan kain sebesar ibu jari digunakan sebagai alas bilahan gambang. Ada kalanya bahan ini berupa ijuk yang dibalut kain.
Bapangan
Instrumen gamelan jenis pencon tetapi yang dibuat mengkilat yaitu dengan cara dikikir pada bagian pencurai dan recep.
Barang
Nama nada di dalam gamelan. Untuk pencatatannya bisa diganti dengan angka 1 untuk laras slendro dan 7 untuk laras pelog.
Barang Miring
Nama larsa gamelan di mana laras bakunya slendro, tetapi pada vokal atau suara rebab dicampur dengan laras-laras vokal pelog.
Bawa Swara
Suatu teknik tembang yang dipergunakan untuk memulai atau mengawali satu gendhing yang pada umumnya dilakukan oleh seorang pria.
Bem
Nada gamelan pelog dengan nada angka satu, istilah umum di daerah Yogyakarta.
Bendha
Tabuh (alat pemukul ) gender dan gambang.
Bendhe
Nama instrumen bentuknya seperti kempul tetapi kecil.
Besalen
Tempat membuat gamelan yang didalamnya terdapat tungku untuk alat pengecor gangsa yaitu bahan baku dari gamelan perunggu (campuran dari tembaga dan timah putih).
Bliu Tau
Cara belajar memainkan salah atu instrumen gamelan misalnya rebab tetapi tanpa metode yang benar, umumnya hanya dengan mendengarkan kemudian menirukan.
Blimbingan
Bentuk bilahan atau batang saron, gender yang berpenampang trapesium. Selain tersebut di atas ada juga bonang, kenang japan yang bersegi banyak seperti gamelan pelog RII Yogyakarta yang berasal dari zaman Sultan Hamengkubuwono VIII.
Blumbangan
Bentuk warangka yang pada bagian tertentu melengkung. Bagian itu dinamakan blumbangan karena seperti blumbangan (kolam).
Bonang
Instrumen jenis pencon yang disusun horisontal terdiri dua deret yang diletakkan di atas tali pluntur yang direntangkan pada rancakan. Untuk Yogyakarta masing-masing deretan jum,lahnya 5. Jumlah seluruhnya 10 pencu. Untuk laras Pelog jumlah seluruhnya 14 pencu.
Bonangan
(1) Teknik di dalamnya cara memainkan instrumen bonang; (2) Bentuk jenis gendhing di mana yang memegang peranan adalah instrumen bonang. Misalnya dalam hal memulai gendhing. dalam jenis gendhing bonangan ini tidak menggunakan instrumen rebab, gender, gambang. Untuk daerah Yogyakarat digunakan istilah soran.
Barung Bonang
Bonang yang bertugas memimpin melodi dalam lagu atau gendhing.
Bonang Panembung
Jenis bonang yang nadanya paling rendah dan bentuknya paling besar di antara bonang-bonang lainnya.
Bonang Penerus
Jenis bonang yang bentuknya paling kecil dan nadanya paling tinggi diantara bonang-bonang lainnya.
Bubaran
Bentuk gendhing yang terdiri dari 16 balungan pokok dalam satu gong. Tiap empat balungan poko disertai pukulan kenong, balungan pokok yang ke-6,10 dan 14 disertai pukulan kempul, sedangkan pada balungan pokok yang gasal disertai pukulan kethuk 7 5 7 6 7 5 7 6 7 5 7 6 3 5 6 7 balungan pokok.
Buka
Lagu yang dibunyikan untuk mengawali dan sebagai tanda dimainkan suatu gendhing. Instrumen yang biasa dipakai untuk buka ialah gender, rebab,bonang dan kendhang.
Bumbungan
Bumbungan bambu atau seng yang dibentuk bulat mirip tabung dengan tinggi sekitar 60 cm, yang dipasang berderet urut dari yang besar sampai yang kecil yang dipasang di dalam rancakan gender sebagai resonator. Jumlah bumbungan ini sesuai dengan banyaknya bilahan gender, slenthem. Untuk gender umumnya berjumlah 13 sampai 14 buah.
Buntar
Bagian punggung dari bilahan pada saron, gender, slenthem dan yang lain berbentuk bilahan. Bagian buntar ini tempat mengkikir bilah-bilah itu sedang dilaras.
Cakepan
Kalimat yang dipergunakan oleh vokalis di dalam suatui lagu atau gendhing umumnya berupa bentuk tembang, mungkin juga ciptaan baru yang bentuknya bukan dari tembang, misalnya di dalam suatu gendhing yang sudah ada tetapi diciptakan lagu dengan cakepannya.
Cakilan Rebab
Semacam paku dari kayu yang menancap pada bagian bawah dari rebab pada popor ngisor sebagai tempat mengkaitkan dawai.
Panembung
Instrumen gamelan yang dibuat dari bambu yang direntangkan berjajar dengan tali pada bagian atas dan bawah dari yang kecil sampai yang besar. Suara calung ini mirip dengan gambang dan sangat terkenal di daerah Banyumas.
Cemengan
Bentuk pencon di mana semua bagian tidak dikikir sehingga warnanya tetap hitam. Bentuk cemengan ini umumnya pada instrumen jenis gong ageng atau gong suwukan
Centhe
Nama instrumen saron yang paling kecil nadanya, umumnya untuk menyebut jenis gamelan barut Istilah ini umumnya digunakan di pedesaan.
Clempung
Nama instrumen golongan instrumen petik.
Cluring
Nama instrumen yang bentuknya seperti mangkuk yang diletakkan di atas rancakan
Cokekan
Susunan instrumen gamelan yang terdiri dari siter, slenthem, kendhang batangan, gong kemodhong. Cokekan ini umumnya dimainkan secara berkeliling dari satu tempat ke tempat lain, di Yogyakarta disebut gembrotan.
Coklekan
Gerak tekukan kepala ke samping kiri atau kanan pada tari gaya Yogyakarta.
Congklang
Gerak tari pada tari kuda kepang mirip dengan gerak drap (lihat drap), tetapi kakinya lurus tidak ditekuk, iramanya agak pelan daripada drap.
Dados
Suatu gendhing yang beralih ke gendhing lain dengan bentuk yang sama, misalnya Ladrang Sembawa dados Ladrang Playon.
Daga
Bagian di atas watangan) yang berbentuk bulat kerucut dan berkerat-kerat, di bagian atas dan bawah terdapat lubang tempat masuknya semat (kupingan) suara untuk masing-masing dawai.
Dhawah
Sejenis gendhing yang berbunyi karena bawa.
Dhendha
Tabuh (alat pemukul) kempul, gong dan bendhe.
Dhendhan
Kayu bulat yang terletak pada kanan dan kiri bagian atas rancakan gender dimana ada lubang untuk memasukkan pluntur sebagai tali untuk merentangkan bilahan gender. Dhendhan ini merupakan alat pengencang pluntur. Di daerah Yogyakarta ada yang mirip bentuk nisan (dhendhan kijingan).
Dhendhan Kijingan
Sama dengan dhendhan umumnya digunakan di daerah Yogyakarta ada yang mirip bentuk nisan
Dhodhog
Nama instrumen bentuknya seperti bedhug , tetapi yang ditutup dengan kulit hanya satu sisi saja, sehingga sisi yang lain tetap terbuka. Dhodhog sering pula disebut drodhog atau jedhor.
Dhong-Dhing
Di dalam irama gamelan terdapat sabetan matra, dimana pada hitungan pertama jatuh pada sabetan matra yang ringan disebut jatuh dhing, dan pada jatuhnya sabetan matra yang berat (kedua) disebut jatuh pada dhong.
Dhong Gedhe
Susunan notasi dari gamelan selalu terdiri dari empat deretan nada yang disebut satu gatra. Pada hitungan kedua disebut jatuh pada dhong cilik, dan pada hitungan ke empat disebut jatuh pada dhong gedhe.
Dijuluk
Cara untuk menaikkan nada pada gamelan. UIntuk jenis bilahan dengan cara pada bagian buntar dikikir sedikit demi sedikit sehingga nada yang dikendaki, sedang untuk instrumen jenis pencon yang dikikir adalah bagian pencu, dan untuk jenis gong dengan cara pencu bagian dalam didhedheg.
Gambang
Nama instrumen, bentuknya bilahan dan dibuat dari kayu. Gambang mempunyai 21 bilahan dengan 5 nada yang terdiri dari 5 oktaf, yaitu 5 6 1 2 3 5 6 1 2 3 5 6 1 2 3 5 6 1 2 3 5.
Gambang Kayu
Instrumen gamelan dengan bilah-bilah dari kayu yang jumlahnya 17 sampai 21 bilah, mirip dengan cyclophone pada musik barat. Bilah-bilah itu diletakkan di atas grobogan, dengan diberi paku sebagai pengencangnya. Di dalam gamelan gambang merupakan instrumen yang paling banyak mempunyai nada-nada. Bilah gambang yang baik dibuat dari jenis kayu selangking barlean, kalanggi dan gembuk. Gambang dipukul dengan dua buah alat pemukul yang berbentuk bundar dengan tangkai pemegang dari tanduk kerbau yang dikecilkan sehingga dapat meluntur.
Gamelan Barut
Jenis gamelan yangbahannya dibuat dari besi, umumnya dari besi plat untuk saron dan gong dibuat dari drim bekas tempat minyak tanah.
Gamelan Gadhon
Susunan instrumen gamelan yang dimainkan secara tidak lengkap, instrumennya terdiri dari kendhang, ciblon, gender, barung, rebab, gambang dan gong kemodhong, ada kalanya memakai suling.
Gamelan Gedhe
Susunan gamelan yang lengkap. Istilah ini pada umumnya untuk menyebut gamelan yang dibuat dari perunggu. Gamelan gedhe ini terdiri dari dua laras, slendro dan pelog.
Gamelan Klenengan
Sama dengan susunan gamelan gedhe.
Gamelan Krumpyung
Seperangkat gamelan yang semua instrumennya dibuat dari bambu. Gamelan macam ini banyak ditemukan di daerah Wates Yogyakarta.
Gamelan Kuningan
Jenis gamelan yang bahannya dibuat dari kuningan, umumnya dari pipa kuningan beksa yang tebalnya 14 cm.
Gamelan Senggaden
Jenis gamelan yang berbentuk kecil-kecil, kenong, kempul, gong, bonang semuanya direnteng ini sama dengan laras gamelan gendho. Karena bentuknya yang ringkas, gamelan ini dapat dimasukkan ke dalam kotak.
Gamelan Wayangan
Seperangkat gamelan yang digunakan untuk mengiringi wayang kulit purwa dan wayang gedhog. Untuk iringan wayang kulit purwa menggunakan gamelan laras slendro, sedangkan wayang gedhog menggunakan iringan gamelan pelog. Dahulu susunan instrumen pengiring wayang purwa terdiri dari sebuah rebab, satu kedhang wayangan, slenthem, suling, kethuk, 3 buah kenong, 3 buah kempul, 1 buah gong suwukan, 1 buah gong ageng, 1 demung, 1 saron penacah dengan bilah sembilan dan 1 buah peking kecer.
Gangsa
Bahasa halus (krama) dari gamelan. Istilah ini diambil dari kata tembaga dan rejasa yang disingkat menjadi ga dan sa, kemudian berubah menjadi gangsa, karena bahan pokok dari gamelan itu berhasil dari campuran tembaga dan rejasa (timah putih), dengan perbandingan 3 dan 10 (tiga lan sedasa).
Demikian tadi kumpulan istilah gamelan Jawa dan seni karawitan beserta artinya. Semoga artikel ini bermanfaat, detikers!
(cln/aku)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Bikin Aksi Saweran Koin Bela Hasto Kristiyanto
Direktur Mie Gacoan Bali Ditetapkan Tersangka, Begini Penjelasan Polisi