Keraton Jogja menggelar tradisi Garebeg Mulud hari ini. Acara dalam rangka Sekaten memperingati hari lahir Nabi Muhammad SAW ini berlangsung di kompleks Masjid Gedhe, Kauman, Kota Jogja.
Sesuai jadwal, Garebeg Mulud akan dimulai pukul 10.00 WIB. Pantauan detikJogja, masyarakat mulai berbondong-bondong datang ke kompleks Masjid Gedhe.
Pengunjung tidak hanya berasal dari Jogja tapi berbagai daerah. Seperti Nanik, warga Wonosobo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Wonosobo, setiap tahunnya kalau pengunjung dari Wonosobo pasti ada. Ini rombongan kalau dari desa saya tujuh mobil," ujar Nanik, Kamis (28/9/2023).
Selain itu terdapat pengunjung dari Kebumen, Trianingsih. Rombongan datang ke Jogja untuk menyaksikan Sekaten dan Garebeg Mulud.
"Kemarin sore dari Kebumen satu mobil dari desa buat liat Sekaten," kata Trianingsih.
Sementara itu, ada warga dari Bandung, Heri. Ia awalnya ke Jogja untuk menengok anak. "Saya nggak tahu, diajak anak sarapan eh malah diajak ke sini," ujar Heri.
Sedangkan pengunjung asal Sewon, Bantul, Sutina mengatakan ia rutin menonton langsung Garebeg Mulud Keraton Jogja. Namun, ia menilai dari waktu ke waktu suasananya tak seramai dulu.
"Ke sini khusus buat Sekaten. Tiap tahun pasti ke sini, tapi ini nggak ramai. Ramainya ramai dulu. Sekarang sepi," ujar Sutina.
Selain menonton Garebeg Mulud, pengunjung juga berburu kuliner khas Sekaten yakni telur merah atau yang biasa disebut ndog abang. Di halaman Masjid Gedhe banyak penjual ndog abang. Telur berwarna merah ini dihias menyerupai bunga. Harganya Rp 5 ribu.
"Iya sengaja beli ini (telur merah) kan mumpung Sekaten jadi beli," ujar salah satu pengunjung, Ati.
Pengunjung lain, Tutik menyebut ndong abang memang menjadi ciri khas Sekaten. "Istimewa banget sih pas hari Sekaten aja karena hari biasanya nggak ada," ujar Tutik.
Ramainya pengunjung Garebeg Mulud Keraton Jogja ini menjadi berkah tersendiri bagi juru parkir. Salah satunya Zulfan, juru parkir di kawasan dekat Masjid Gedhe dan Alun-alun Lor.
"Saat Sekaten lebih ramai, kalau Miyos Gongso sama Kondur Gongso mesti ramai. Gunungan juga ramai. Tahun lalu ramai, tahun ini juga ramai," ujar Zulfan.
Hal senada juga dikatakan juru parkir lainnya, Adi. Ia mengatakan setiap acara Sekaten, area parkir akan penuh hingga ke luar.
Sementara itu, gerbang Masjid Gedhe Kauman sudah dikunci sejak pukul 09.00 WIB karena sudah terdapat banyak pengunjung di halaman Masjid.
Terlihat pengunjung dibatasi dengan tali pada sisi utara dan selatan dan sudah tidak dapat keluar. Halaman tengah dikosongkan untuk peletakan gunungan.
"Masyarakat yang sudah masuk kalau gerbang sudah ditutup tidak boleh keluar udah disteril buat masuknya gunungan. Kalau dibuka pengunjung ikut ke sini," ujar penjaga ketertiban pengunjung, Giong.
(rih/rih)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Kembali Aksi Saweran Koin Bela Hasto-Bawa ke Jakarta Saat Sidang
Sekjen PDIP Hasto Divonis 3,5 Tahun Bui