Chord dan Lirik Lagu Kebyar-kebyar Lengkap dengan Profil Gombloh

Gombloh, pencipta lagu Kebyar-Kebyar — Chord dan Lirik Lagu Kebyar-kebyar Lengkap dengan Profil Gombloh. (Foto: Situs Kabupaten Jombang)

Daftar Isi

Profil Gombloh
Chord dan Lirik Lagu Kebyar-kebyar

Jogja -

Salah satu lagu yang selalu dikumandangkan dalam peringatan Hari Kemerdekaan RI adalah lagu Kebyar-kebyar karya Gombloh. Berikut chord dan lirik lagu Kebyar-kebyar beserta profil singkat Gombloh.

Peringatan HUT RI selalu diisi dengan berbagai rangkaian kegiatan seperti upacara, lomba-lomba, hingga Pensi. Dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan tersebut selalu diiringi berbagai lagu yang menyemarakkan Hari Kemerdekaan.

Dari berbagai lagu yang diputar, lagu Kebyar-kebyar tidak pernah terlewatkan dalam daftar lagu pesta kemerdekaan. Oleh karenanya, lagu yang diciptakan oleh Gombloh ini sangat populer.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lalu, siapa sebenarnya Gombloh? Bagaimana lirik lagu Kebyar-kebyar karya Gombloh yang begitu populer tersebut? Berikut rangkumannya yang sudah dihimpun detikJogja.

Profil Gombloh

Gombloh merupakan penyanyi sekaligus penulis lagu asal Jombang yang lahir pada 12 Juli 1948. Mengutip situs Pemkab Jombang, Gombloh memiliki nama asli Soedjarwoto. Gombloh lahir dalam pengungsian di Jombang pascakedua orang tuanya melarikan diri dari Genteng, Surabaya, akibat Agresi Militer Belanda II.

Gombloh kemudian menambahkan nama belakang "Soemarsono" di belakang namanya, sehingga nama lengkapnya berubah menjadi Soedjarwoto Soemarsono. Sedangkan nama Gombloh ia dapatkan saat masih anak-anak. Julukan ini sebenarnya bermakna "Nggomblohi" atau "pura-pura bodoh", namun nama ini justru membawa keberuntungan dalam kariernya.

Gombloh merupakan anak ke-4 dari 6 bersaudara keluarga Slamet dan Tatoekah. Slamet adalah seorang pedagang yang hidup dengan menjual ayam potong di pasar tradisional di kota mereka. Sebagai keluarga yang sederhana Slamet berharap agar anak-anaknya dapat bersekolah setinggi mungkin sehingga memiliki kehidupan yang lebih baik dan dapat menaikkan derajat keluarga mereka.

Setelah menyelesaikan pendidikan di SMAN 5 Surabaya, Gombloh sempat berkuliah di Jurusan Arsitektur Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Namun ia tidak menyelesaikan kuliahnya dan lebih memilih untuk memfokuskan diri di industri musik.

Gombloh kemudian pergi ke Bali dan bertualang di sana sebagai seniman. Jiwanya yang bebas tidak dapat dikekang oleh kedisiplinan yang ketat dan teraturnya perkuliahan. Meski demikian, Gombloh dipandang sebagai sosok yang peduli kemanusiaan dan kebangsaan oleh para alumni ITS hingga kini.

Mengutip situs Pascasarjana UIN Walisongo, Gombloh banyak menyuarakan nasionalisme dalam karya-karyanya. Hal ini terbukti dengan lagu-lagunya yang sarat makna seperti Dewa Ruci, Gugur Bunga, Gaung Mojokerto-Surabaya, Indonesia Kami, Indonesiaku, Indonesiamu, Pesan Buat Negeriku, dan Kebyar-kebyar yang begitu fenomenal.

Selain dikenal sebagai seorang seniman, Gombloh juga dikenal masyarakat sebagai sosok pahlawan. Mengutip laman Universitas Negeri Yogyakarta, Gombloh kerap memberikan pendapatannya untuk masyarakat yang kurang mampu secara ekonomi.

Ia tidak pernah mengambil keuntungan dari penghasilannya karena seutuhnya ia berikan kepada saudara dan keluarganya. Gombloh kemudian wafat pada 9 Januari 1988 di Surabaya. Gombloh meninggal di umur 39 tahun setelah sekian lama menderita penyakit paru-paru.