Pengertian Tembang Gambuh: Watak, Aturan dan Contohnya

Pengertian Tembang Gambuh: Watak, Aturan dan Contohnya

Genis Naila Alfunafisa - detikJogja
Selasa, 01 Agu 2023 14:31 WIB
Prosesi jelang Mubeng Beteng Keraton Jogja, Rabu (19/7/2023).
Pengertian Tembang Gambuh: Watak, Aturan, dan Contohnya. (Foto: Macapat jelang Mubeng Beteng Keraton Jogja, Rabu (19/7/2023). Adji G Rinepta/detikJogja)
Jogja -

Tembang Gambuh merupakan salah satu karya sastra berupa lagu yang berasal dari Jawa Tengah. Simak pengertian Tembang Gambuh hingga contohnya berikut ini.

Dikutip dari buku 'Peran Bahasa Jawa dalam Pengajaran Bahasa Indonesia' (2022) oleh Sagita Febi Nila Saputtri dkk, Tembang Gambuh merupakan tembang Jawa yang menceritakan tentang pertemuan seseorang terhadap orang yang tepat, kemudian menikah usai pertemuan itu.

Tembang yang merupakan bagian dari tembang Macapat ini terikat dengan adanya beberapa ciri khas, seperti memiliki watak, guru wilangan, guru gatra, dan guru lagu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengertian Tembang Gambuh

Mengutip buku 'Filsafat Ku' karya Wafa Aldamawy, Tembang Macapat Gambuh berasal dari kata "jumbuh" yang artinya cinta, cocok, atau setuju. Tembang ini menggambarkan komitmen manusia yang sudah menyatakan cinta antara dua insan yang berjodoh dan siap untuk berumah tangga.

Tembang tersebut menggambarkan keselarasan dan sikap bijaksana, di mana seseorang digambarkan dapat menempatkan sesuatu sesuai dengan tempatnya.

ADVERTISEMENT

Tembang Gambuh merupakan tembang yang digunakan untuk menyampaikan cerita dan nasihat kehidupan, seperti rasa persaudaraan, toleransi, dan kebersamaan.

Watak dan Aturan Tembang Gambuh

Dikutip dari buku 'Setangkai Bunga' oleh Prof Santosa (2019) dan detikEdu, berikut adalah watak dan aturan tembang Gambuh:

Watak Tembang Gambuh:

- Sumanak (ramah terhadap siapapun)

- Sumandalur (persaudaraan yang erat)

- Mulang (mengajarkan)

- Pitutur (nasihat)

Aturan Tembang Gambuh:

- Memiliki guru gatra yang terdiri dari 5 baris kalimat di setiap bait

- Memiliki guru wilangan (jumlah suku kata setiap baris), yaitu 7,10,12,8,8.

- Memiliki guru lagu (akhir vokal seiap baris) u, u, i, u, o.

Contoh Tembang Gambuh

Masih mengutip buku 'Filsafat Ku' karya Wafa Aldamawy, buku 'Setangkai Bunga' karya Prof Santosa (2019), dan laman resmi javanologi.uns.ac.id., berikut adalah beberapa contoh Tembang Gambuh.

Contoh Tembang Gambuh 1

Sekar gambuh ping catur,

Kang cinatur polah kang kalantur,

Tanpa tutur katula-tula katali,

Kadalu warsa kapatuh,

Katutuh pan dadi awon.

Rasaning tyas kayungyung,

Angayomi lukitaning kalbu,

Gambir wana kalawan hening ing ati,

Kabekta kudu pinutur,

Sumingkiringreh tyas mirong.

Den samya amituhu,

Ing sajroning jaman kala bendhu,

Yogya sampeyan yuda hardaning ati,

Kang anuntun mring pakewuh,

Uwohing pangawe awon.

Contoh Tembang Gambuh 2

Aja nganti kabanjur,

Barang polang ingkang nora jujur,

Yen kebanjur sayekti kojur tan becik,

Becik nyupaya iku,

Pitutur ingkang sayektos.


Tutur bener puniku,

Sayektine apantes tiniru,

Nadyan metu saking wong sudra papeki,

Lamun becik nggone muruk,

Iku pantes sira anggo.


Ana pocapanipun,

Adiguna adigang adigung,

Pan adigang kidang adigung pan esthi,

Adiguna ula iku,

Telu pisan mati sampyuh.

Contoh Tembang Gambuh 3

Yen ta jaman rumuhun,

Tata titi tumrah tumaruntun,

Bangsa srengat tan winor lan laku batin,

Dadi ora gawe bingung,

Kang padha nembah Hyang Manon.

Contoh Tembang Gambuh 4

Wong seger badhanipun,

Otot daging kulit balung sungsum,

Tumrah ing rah memarah antenging ati,

Antenging atu nunungku,

Angruwat ruweting batos.

Contoh Tembang Gambuh 5

Ing wong urip puniku,

Aja nganggo ambeg kang katelu,

Anganggowa rereh ririh ngati ati,

Den kawangwang barang laku,

Den waskita solahing wong.

Nah, demikian penjelasan mengenai pengertian Tembang Gambuh, watak, aturan, dan contohnya. Semoga bermanfaat, Lur!

Artikel ini ditulis oleh Genis Naila Alfunafisa peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(rih/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads