Puluhan Warga Berebut Air Sisa Jamasan Kereta Kencana Keraton Jogja

Adji G Rinepta - detikJogja
Jumat, 28 Jul 2023 15:55 WIB
Warga antre masuk ke Museum Wahanarata Jogja untuk mengambil air sisa jamasan kereta kencana, Jumat (28/7/2023). (Foto: Adji G Rinepta/detikJateng)
Jogja -

Keraton Jogja menggelar jamasan kereta kencana di Museum Wahanarata, Jalan Rotowijayan, Kadipaten, Kemantren Kraton, Kota Jogja, hari ini. Puluhan warga berebut untuk mengambil air sisa jamasan tersebut.

Jamasan memiliki arti memandikan atau menyucikan, sekaligus bentuk memelihara benda bersejarah peninggalan nenek moyang. Jamasan juga dapat diartikan sebagai ungkapan terimakasih atas budaya adiluhung yang ditinggalkan oleh pendahulu.

Pantauan detikJogja, Jumat (28/7/2023) pukul 09.00 WIB, prosesi jamasan kereta kencana ini dimulai. Pada jamasan ini ada dua kereta kencana yang dimandikan di halaman samping Museum Wahanarata, yakni kereta bernama Kanjeng Nyai Djimat dan Kyai Harsunaba.

"Kanjeng Nyai Djimat memang dilakukan jamasan satu tahun sekali, tahun ini memang berbeda untuk Kanjeng Nyai Djimat, jamasan dilakukan secara tertutup," kata Wakil Penghageng Museum Wahanarata, Raden Riya Condrokusumo, saat ditemui wartawan di lokasi, Jumat (28/7/2023).

Condrokusumo menambahkan hari ini hanya digelar jamasan untuk kereta kencana. Kereta kencana Kanjeng Nyai Djimat disebutnya salah satu kereta tertua yang dimiliki oleh Keraton Jogja.

"Kanjeng Nyai Djimat ini peninggalan dari HB I, jadi salah satu yang tertua," tambahnya.

Sejak dimulai prosesi jamasan, puluhan warga sudah menunggu di depan gerbang Museum. Tak hanya warga Jogja, banyak dari mereka yang berasal dari luar DIY.

Mayoritas yang datang sudah berusia lanjut. Mereka membawa botol bekas air mineral hingga jeriken untuk meminta air sisa jamasan.

Warga biasa menyebutnya ngalap berkah atau berharap berkah kepada Tuhan dari sisa air jamasan kereta kencana.

"Istilahnya di Jawa itu ngalap berkah, ingin airnya dibawa pulang sebagai bentuk berkah dalem. Setiap tahun selalu datang warga sekitarnya ingin ngalap berkah," jelas Condrokusumo.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.




(aku/apl)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork