Harga bahan pangan, terkhusus sembilan bahan pokok (sembako), di Kota Jogja dapat berubah sewaktu-waktu karena sejumlah faktor. Bagi masyarakat, mengetahuinya adalah hal yang penting agar bisa menentukan prioritas pembelian pangan sehari-hari.
Dikutip dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) yang dikelola Bank Indonesia pada Rabu (3/12/2025) pukul 12.16 WIB, kenaikan harga gila-gilaan cabai rawit tampak terhenti. Kini, giliran bawang merah yang tercatat naik.
Kemarin dibanderol Rp 46.250 sekilo, harga bawang merah ukuran sedang naik jadi Rp 48.750 hari ini. Kenaikan ini adalah kali kedua dalam sepekan terakhir, terhitung sejak 27 November 2025 lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di level nasional yang reratanya diambil dari puluhan provinsi Indonesia, satu kilogram bawang merah dipatok Rp 48.300. Dari grafik yang tersaji, terlihat harganya naik secara konsisten. Pada 1 Desember 2025, 1 kilogramnya dihargai Rp 46.900. Angkanya naik jadi Rp 47.750 pada 2 Desember sebelum naik lagi hari ini.
Sebagai informasi, wilayah dengan harga bawang merah paling tinggi adalah Papua, yakni Rp 63.900/kg. Adapun yang terendah ada di Nusa Tenggara Timur, yakni Rp 37.500/kg.
Selain bawang merah, cabai rawit merah juga naik kendati tidak begitu signifikan dibanding beberapa hari terakhir. Tercatat, angkanya naik dari Rp 66.750 menjadi Rp 67.750 per kilogram.
Perlu dipahami bahwasanya PIHPS menggunakan rata-rata harga dari Pasar Beringharjo dan Kranggan untuk basis datanya. Perubahan lengkap sembako Jogja hari ini 3 Desember 2025 dapat detikers simak via poin-poin berikut.
Harga Sembako Jogja 3 Desember 2025 Versi PIHPS
Perlu dicatat, harga final PIHPS tersedia pada hari kerja setiap pukul 13.00 WIB. Dalam kondisi tertentu, waktu update data final mungkin lebih lama.
- Bawang merah ukuran sedang: Naik dari Rp 46.250 menjadi Rp 48.750/kg
- Bawang putih ukuran sedang: Rp 39.500/kg
- Beras kualitas bawah I: Rp 13.150/kg
- Beras kualitas bawah II: Rp 12.150/kg
- Beras kualitas medium I: Rp 14.900/kg
- Beras kualitas medium II: Rp 14.150/kg
- Beras kualitas super I: Rp 16.000/kg
- Beras kualitas super II: Rp 15.000/kg
- Cabai merah besar: Rp 63.750/kg
- Cabai merah keriting: Rp 53.750/kg
- Cabai rawit hijau: Rp 56.250/kg
- Cabai rawit merah: Naik dari Rp 66.750 menjadi Rp 67.750/kg
- Daging ayam ras segar: Rp 37.750/kg
- Daging sapi kualitas 1: Rp 145.000/kg
- Daging sapi kualitas 2: Rp 137.500/kg
- Gula pasir kualitas premium: Rp 18.250/kg
- Gula pasir lokal: Rp 17.000/kg
- Minyak goreng curah: Rp 18.000/kg
- Minyak goreng kemasan bermerk 1: Rp 21.750/kg
- Minyak goreng kemasan bermerk 2: Rp 21.000/kg
- Telur ayam ras segar: Rp 28.500/kg
Penyebab Harga Sembako Berubah-ubah
Bukan tanpa sebab harga sembako dan bahan pangan lain berubah tiap hari. Nur Azizah Nasution dalam tulisannya di Journal of Sharia and Law berjudul 'Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Harga Sembako oleh Para Pedagang Menurut Perspektif Ekonomi Syariah' memberi rincian penyebab dari faktor internal dan eksternal, sebagai berikut:
1. Produksi (Internal)
Ketersediaan bahan pokok di pasaran sangat memengaruhi harga. Contohnya, bila kondisi cuaca buruk sehingga gagal panen terjadi, maka harga akan melambung. Sebaliknya, jika jumlahnya melimpah, maka harga di pasaran turun.
2. Distribusi (Internal)
Pengiriman bahan pokok menuju pasar menjadi salah satu faktor penentu harga. Semakin mahal biaya distribusi, semakin mahal pula harga yang dipatok para pedagang. Fluktuasi harga rerata suatu bahan pangan juga memengaruhi karena pedagang tentu membutuhkan margin keuntungan.,
3. Sumber Pasokan (Internal)
Jumlah pemasok bahan pangan yang sedikit berakibat naiknya harga karena langka. Sebaliknya, ketika pemasok lebih banyak dibandingkan pedagang, harga bahan pangan turun.
4. Permintaan dan Penawaran (Eksternal)
Para pedagang akan menaikkan harga bahan pangan jika permintaan lebih banyak ketimbang penawaran. Sementara itu, supply tinggi dengan demand rendah menyebabkan harga turun. Konsep permintaan-penawaran ini dipengaruhi besar-kecilnya kebutuhan pembeli terhadap bangan pangan terkait.
5. Jumlah Pesaing (Eksternal)
Faktor kelima adalah jumlah pedagang yang menjual barang sama alias pesaing. Jika tidak ada pesaing, pedagang cenderung menaikkan harga. Di sisi lain, persaingan pedagang yang ketat membuat harga bahan pangan menurun karena perebutan konsumen.
Itulah informasi ringkas mengenai harga sembako Jogja hari ini Rabu, 3 Desember 2025. Perlu diketahui, harga yang ditemui di pasaran mungkin berbeda karena disparitas.
(sto/dil)












































Komentar Terbanyak
Daerahnya Dilanda Bencana, DPRD Padang Pariaman Malah Kunker ke Sleman
Alasan DPRD Padang Pariaman Tetap Kunker ke Sleman Saat Dilanda Bencana
Inara Rusli Akhirnya Buka Suara soal Isu Perselingkuhan, Akui Nikah Siri