Harga Telur Ayam di DIY Naik Selama Oktober, Ternyata Ini Penyebabnya

Harga Telur Ayam di DIY Naik Selama Oktober, Ternyata Ini Penyebabnya

Adji G Rinepta - detikJogja
Senin, 27 Okt 2025 15:40 WIB
Pedagang menyortir dan membersihkan telur ayam di salah satu tempat penampungan telur di Meulaboh, Aceh Barat, Aceh, Kamis (9/1/2025). Harga telur ayam tingkat pedagang pengecer di Aceh Barat naik dari Rp55.000 per papan ukuran 30 butir telur menjadi Rp60.000 hingga Rp62.000 per papan sedangkan ditingkat distributor harga telur ayam berkisar Rp540 ribu per ikat 10 papan telur hingga Rp590 ribu per ikat tergantung besar kecil ukuran telur. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/foc.
Ilustrasi harga telur. Foto: ANTARA FOTO/SYIFA YULINNAS
Jogja -

Harga telur ayam di pasaran wilayah Jogja mengalami kenaikan signifikan setidaknya selama Oktober 2025 ini. Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY pun mengungkap penyebabnya.

Kepala Disperindag DIY, Yuna Pancawati, membeberkan harga telur ayam di DIY berada di angka Rp 28.667 per kilogram sepanjang bulan September 2025.

"Berangsur menjadi Rp 31.333 per kg di akhir minggu kedua (Oktober) lalu mengalami kenaikan ke harga Rp 32.834 per kg di tengah minggu ketiga, dan pada minggu keempat berangsur menurun ke Rp 30.000 per kg," paparnya saat dihubungi, Senin (27/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Telur ayam kampung tidak mengalami pergerakan harga, bertahan di angka Rp 55.000 per kilogram," sambung Yuna.

ADVERTISEMENT

Yuna memaparkan, kenaikan harga telur ayam ini disebabkan faktor tingginya permintaan namun tidak diimbangi dengan kesiapan peternak. Salah satunya, menurutnya, yakni tingginya permintaan telur ayam untuk program makan bergizi gratis (MBG).

"Info dari peternak, kenaikan harga pakan tidak memengaruhi harga telur, tetapi murni permintaan yang akhir-akhir ini naik akibat permintaan MBG, sehingga kenaikan harga akibat adanya peningkatan permintaan," papar Yuna.

"Termasuk dalam momen-momen tertentu seperti masyarakat yang banyak hajatan pernikahan pada September-Oktober dan program MBG yang mendorong permintaan telur naik sementara pasokan tidak bisa langsung naik," imbuhnya.

Meski begitu, Yuna memastikan stok telur aman terpenuhi hingga akhir tahun ini. Selain telur, ia juga memastikan tidak ada kenaikan harga bahan pokok lainnya sejauh ini yang dilihat dari aplikasi Bahan Kebutuhan Pokok dan Barang Penting (Bapoktin).

Berbeda dengan telur ayam, kata Yuna, harga daging ayam justru mengalami penurunan harga sepanjang Oktober 2025z

"Berdasarkan analisa harga Bapokting di bulan Oktober, beras, gula pasir, daging sapi, cabe rawit, bawang merah tidak mengalami kenaikan. (Sedangkan) daging ayam, cabe merah mengalami penurunan harga," urainya.

Yuna membeberkan harga Daging Ayam Ras Karkas yang pada awal bulan Oktober Rp 36.000 per kilogram menurun ke Rp 34.500 di pekan kedua Oktober. Kemudian tetap stabil di Rp 34.500 per kilogram hingga pekan keempat.

"Sementara itu, harga Daging Ayam Kampung Utuh tetap konsisten di Rp 107.500 per kilogram sepanjang 4 minggu Oktober, melanjutkan pola kestabilan yang sudah terlihat sejak bulan Agustus," pungkas Yuna.




(apl/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads