Harga bahan pangan, terkhusus Sembilan Bahan Pokok (Sembako), di Kota Jogja dapat berubah sewaktu-waktu karena sejumlah faktor. Bagi masyarakat, mengetahuinya adalah hal yang penting agar bisa menentukan budgeting pangan sehari-hari.
Data Panel Harga Bapanas pada Minggu (12/10/2025) pukul 11.38 WIB, bawang merah, cabai merah besar, dan cabai rawit merah turun harga. Sebaliknya, cabai merah keriting dan telur ayam ras justru naik.
Hari ini, bawang merah turun tipis dari Rp 34.000 menjadi Rp 33.714 per kilogram. Sebagai informasi, harga bawang merah per 1 Oktober 2025 adalah Rp 31.286/kg. Angka tertingginya sampai 12 Oktober adalah Rp 34.000.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terhitung dari awal Oktober 2025, harga cabai merah besar terbilang cukup stabil. Harganya berkisar dari Rp 47.000 hingga Rp 50.000-an sekilo. Adapun hari ini, cabai merah besar turun 429 Rupiah, dari Rp 50.000 menjadi Rp 49.571.
Jika bawang merah dan cabai merah besar turun, telur ayam ras justru terlihat terus naik. Harganya terlihat naik 750 Rupiah menjadi Rp 31.000 dari sebelumnya Rp 30.250 per kilogram.
Mengawali Oktober di angka Rp 28.750, harga telur selalu stabil di rentang Rp 27-28 ribuan sekilo. Meski begitu, mulai 9 Oktober, angkanya perlahan-lahan mengalami peningkatan.
Pada 9 Oktober, satu kilogram telur dibanderol Rp 28.000. Esoknya, harga telur ayam naik jadi Rp 29.250. Tak berhenti, per 11 Oktober, angkanya menanjak lagi, kali ini jadi Rp 30.250 per kilogram sebelum kemudian tembus Rp 31.000 hari ini.
Perubahan Harga Sembako Jogja 12 Oktober Versi Bapanas
Begini daftar lengkap perubahan harga sembako Jogja 12 Oktober 2025 menurut Bapanas:
- Beras premium: Rp 14.500/kg
- Beras medium: Naik dari Rp 12.913 menjjadi Rp 12.917/kg
- Beras SPHP: Rp 12.500/kg
- Kedelai biji kering (impor): Rp 9.200/kg
- Bawang merah: Turun dari Rp 34.000 menjadi Rp 33.714/kg
- Bawang putih bonggol: Rp 29.429/kg
- Cabai merah keriting: Naik dari Rp 50.714 menjadi Rp 51.143/kg
- Cabai merah besar: Turun dari Rp 50.000 menjadi Rp 49.571/kg
- Cabai rawit merah: Turun dari Rp 33.286 menjadi Rp 32.571/kg
- Daging sapi murni: Rp 130.000/kg
- Daging ayam ras: Turun dari Rp 36.333 menjadi Rp 36.167/kg
- Telur ayam ras: Naik dari Rp 30.250 menjadi Rp 31.000/kg
- Gula konsumsi: Rp 17.091/kg
- Minyak goreng kemasan: Rp 19.091/liter
- Minyak goreng curah: Turun dari Rp 17.167 menjadi Rp 17.143/liter
- Minyakita: Naik dari Rp 15.790 menjadi Rp 15.990/liter
- Tepung terigu curah: Rp 9.000/kg
- Tepung terigu kemasan: Rp 10.875/kg
- Garam konsumsi: Rp 12.000/kg
- Ikan kembung: Rp 37.833/kg
- Ikan tongkol: Rp 34.333/kg
- Ikan bandeng: Rp 41.000/kg
Perlu dicatat, data final Bapanas tersedia tiap pukul 13.00 WIB. Oleh karena itu, perubahan data masih dimungkinkan.
Penyebab Harga Sembako Berubah-ubah
Bukan tanpa sebab harga sembako dan bahan pangan lain berubah tiap hari. Dilansir skripsi Muhammad Shehan dari UIN Raden Intan Lampung berjudul Pengaruh Harga Komoditas Sembako Terhadap Tingkat Inflasi di Indonesia Tahun 2017-2020, ketidakseimbangan permintaan dan penawaran menyebabkan harga bahan pangan tidak stabil.
Bagaimana tidak, pertumbuhan populasi masyarakat Indonesia mendorong naiknya permintaan terhadap bahan-bahan pangan, terkhusus sembako. Di sisi lain, komoditas sembako dari pertanian dan sebagainya sangat rentan gangguan, seperti kondisi iklim, keterbatasan lahan, dan peralihan fungsi lahan.
Pembentukan harga sembako secara khusus sangat dipengaruhi sisi penawaran. Mengingat, permintaan cenderung mengikuti perkembangan penawaran. Jika penawaran rendah, sedangkan permintaan tetap, maka harga bahan pokok naik. Begitu pula sebaliknya.
Penawaran akan bahan pokok ini sangat bergantung faktor alam dan seterusnya yang telah disinggung sekilas di atas. Sayangnya, keberhasilan produksi bahan-bahan pokok ini tidak bisa 100% dikendalikan oleh petani. Dengan kata lain, hasilnya uncontrollable.
Contohnya, saat musim hujan, petani cabai berpotensi gagal panen karena busuk atau serangan hama. Oleh karena itu, produksinya turut berkurang, sedangkan permintaan masyarakat tetap tinggi. Hasilnya, harga cabai melonjak drastis. Sebaliknya, saat musim kemarau, persentase keberhasilan panen cabai lebih tinggi. Stok melimpah menyebabkan otomatis harga turun.
Nur Azizah Nasution dalam tulisannya di Journal of Sharia and Law berjudul 'Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Harga Sembako oleh Para Pedagang Menurut Perspektif Ekonomi Syariah' memberi rincian poin-poin penyebab fluktuasi sembako, di antaranya:
- Faktor produksi: Banyak permintaan, sedikit penawaran, maka harga menjadi mahal. Sementara itu, sedikit permintaan, banyak penawaran, harga menjadi murah.
- Faktor distribusi: Semakin lama dan ribet proses distribusi, harga bahan pangan semakin mahal. Hal yang sama berlaku sebaliknya.
- Faktor jumlah pedagang: Semakin banyak persaingan perdagangan, harga sembako cenderung lebih mendekati tarif normal. Di sisi lain, jika hanya ada pedagang, penetapan harganya menjadi lebih ekstrem.
Itulah informasi ringkas mengenai harga sembako Jogja hari ini Minggu, 12 Oktober 2025. Perlu diketahui, harga yang ditemui di pasaran mungkin berbeda karena disparitas.
(par/par)
Komentar Terbanyak
Berhenti di Lampu Merah, Mobil Sultan HB X Disalip Rombongan Pakai Patwal
Mahar Cek Rp 3 M Belum Bisa Cair, Mbah Tarman Ungkap Alasannya
Tagar #PatrickOut Meledak, Media Belanda Pertanyakan Nasib Kluivert di Timnas