Harga Sembako Jogja Hari Ini 28 September 2025: Cabai Merah Besar Terjun Bebas

Harga Sembako Jogja Hari Ini 28 September 2025: Cabai Merah Besar Terjun Bebas

Nur Umar Akashi - detikJogja
Minggu, 28 Sep 2025 13:17 WIB
Harga Sembako Jogja Hari Ini
Cabai merah besar. (Foto: KamranAydinov/Freepik)
Jogja -

Harga bahan pangan, terkhusus Sembilan Bahan Pokok (Sembako), di Kota Jogja dapat berubah sewaktu-waktu karena sejumlah faktor. Bagi masyarakat, mengetahuinya adalah hal yang penting agar bisa menentukan budgeting pangan sehari-hari.

Data Panel Harga Bapanas pada Minggu (28/9/2025) pukul 11.32 WIB menunjukkan anjloknya harga cabai merah besar. Jika kemarin dibanderol Rp 49.286, hari ini, harganya jeblok ke level Rp 44.714 per kilogram.

Pada 1 September, satu kilogram cabai merah besar dibanderol Rp 31.857. Secara konsisten, angkanya terus menunjukkan kenaikan, meski sekali dua kali terjadi pula penurunan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Harga tertinggi cabai merah besar terhitung sejak awal September terjadi kemarin, Sabtu (27/9). Saat itu, angkanya menyentuh level Rp 49.286. Meski kemudian turun hampir 5 ribu Rupiah hari ini, peningkatan harganya sejak 1 September mencapai persentase fantastis, yakni 38%!

Berikut rincian lengkap harga sembako Jogja hari ini, 28 September 2025.

ADVERTISEMENT

Perubahan Harga Sembako Jogja 28 September Versi Bapanas

Selain cabai merah besar, sejumlah bahan pangan lain juga berubah harga. Ini daftarnya menurut versi Bapanas:

  • Beras premium: Rp 14.500/kg
  • Beras medium: Rp 12.913/kg
  • Beras SPHP: Rp 12.500/kg
  • Kedelai biji kering (impor): Rp 9.200/kg
  • Bawang merah: Turun dari Rp 32.000 menjadi Rp 31.571/kg
  • Bawang putih bonggol: Naik dari Rp 30.286 menjadi Rp 30.571/kg
  • Cabai merah keriting: Rp 52.857/kg
  • Cabai merah besar: Turun dari Rp 49.286 menjadi Rp 44.714/kg
  • Cabai rawit merah: Turun dari Rp 35.000 menjadi Rp 34.000/kg
  • Daging sapi murni: Rp 130.000/kg
  • Daging ayam ras: Rp 37.000/kg
  • Telur ayam ras: Turun dari Rp 27.625 menjadi Rp 27.500/kg
  • Gula konsumsi: Rp 17.091/kg
  • Minyak goreng kemasan: Rp 19.091/liter
  • Minyak goreng curah: Rp 17.143/liter
  • Minyakita: Rp 15.690/liter
  • Tepung terigu curah: Rp 9.000/kg
  • Tepung terigu kemasan: Rp 10.875/kg
  • Garam konsumsi: Rp 12.000/kg
  • Ikan kembung: Turun dari Rp 38.000 menjadi Rp 37.833/kg
  • Ikan tongkol: Turun dari Rp 34.500 menjadi Rp 34.333/kg
  • Ikan bandeng: Turun dari Rp 41.333 menjadi Rp 41.000/kg

Perlu dicatat, data final Bapanas tersedia pada pukul 13.00 WIB. Oleh karena itu, perubahan harga masih tetap dimungkinkan.

Penyebab Harga Sembako Berubah-ubah

Bukan tanpa sebab harga sembako dan bahan pangan lain berubah tiap hari. Dilansir skripsi Muhammad Shehan dari UIN Raden Intan Lampung berjudul Pengaruh Harga Komoditas Sembako Terhadap Tingkat Inflasi di Indonesia Tahun 2017-2020, ketidakseimbangan permintaan dan penawaran menyebabkan harga bahan pangan tidak stabil.

Bagaimana tidak, pertumbuhan populasi masyarakat Indonesia mendorong naiknya permintaan terhadap bahan-bahan pangan, terkhusus sembako. Di sisi lain, komoditas sembako dari pertanian dan sebagainya sangat rentan gangguan, seperti kondisi iklim, keterbatasan lahan, dan peralihan fungsi lahan.

Pembentukan harga sembako secara khusus sangat dipengaruhi sisi penawaran. Mengingat, permintaan cenderung mengikuti perkembangan penawaran. Jika penawaran rendah, sedangkan permintaan tetap, maka harga bahan pokok naik. Begitu pula sebaliknya.

Penawaran akan bahan pokok ini sangat bergantung faktor alam dan seterusnya yang telah disinggung sekilas di atas. Sayangnya, keberhasilan produksi bahan-bahan pokok ini tidak bisa 100% dikendalikan oleh petani. Dengan kata lain, hasilnya uncontrollable.

Contohnya, saat musim hujan, petani cabai berpotensi gagal panen karena busuk atau serangan hama. Oleh karena itu, produksinya turut berkurang, sedangkan permintaan masyarakat tetap tinggi. Hasilnya, harga cabai melonjak drastis. Sebaliknya, saat musim kemarau, persentase keberhasilan panen cabai lebih tinggi. Stok melimpah menyebabkan otomatis harga turun.

Nur Azizah Nasution dalam tulisannya di Journal of Sharia and Law berjudul 'Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Harga Sembako oleh Para Pedagang Menurut Perspektif Ekonomi Syariah' memberi rincian poin-poin penyebab fluktuasi sembako, di antaranya:

  • Faktor produksi: Banyak permintaan, sedikit penawaran, maka harga menjadi mahal. Sementara itu, sedikit permintaan, banyak penawaran, harga menjadi murah.
  • Faktor distribusi: Semakin lama dan ribet proses distribusi, harga bahan pangan semakin mahal. Hal yang sama berlaku sebaliknya.
  • Faktor jumlah pedagang: Semakin banyak persaingan perdagangan, harga sembako cenderung lebih mendekati tarif normal. Di sisi lain, jika hanya ada pedagang, penetapan harganya menjadi lebih ekstrem.

Itulah informasi ringkas mengenai harga sembako Jogja hari ini Minggu, 28 September 2025. Perlu diketahui, harga yang ditemui di pasaran mungkin berbeda karena disparitas.




(sto/afn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads