Harga bahan pangan, terkhusus Sembilan Bahan Pokok (Sembako), di Kota Jogja dapat berubah sewaktu-waktu karena sejumlah faktor. Bagaimana update harga bahan pokok hari ini? Temukan jawabannya di sini.
Dilihat dari Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada Senin, (8/9/2025) pukul 11.36 WIB, ada banyak bahan pangan yang berubah harga. Di antaranya adalah bawang putih, cabai merah keriting, cabai merah besar, cabai rawit merah, dan daging ayam ras.
Dari sejumlah bahan pokok di atas, yang perubahannya paling signifikan adalah cabai merah besar. Usai kemarin (7/9) dibanderol Rp 34.714, hari ini, harganya naik jadi Rp 36.429 per kilogram.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kenaikan harga ini sekaligus menandai titik tertinggi kedua cabai merah besar sejak September 2025 dimulai. Memulai September di harga Rp 31.857, cabai merah besar sempat menyentuh level Rp 37.143 pada tanggal 6 sebelum kemudian turun dan naik lagi hari ini.
Berlainan dengan Bapanas, data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) yang dikelola Bank Indonesia (BI) menunjukkan turunnya harga enam varian beras di Kota Jogja. Baik beras kualitas bawah, medium, maupun super tercatat kompak turun.
Beras kualitas bawah I turun dari Rp 13.400 menjadi Rp 13.150 per kilogram. Senada, beras kualitas bawah II juga turun, tercatat menjadi Rp 12.150 dari sebelumnya Rp 12.400. Keduanya kompak merosot 250 rupiah.
Besaran kemerosotan ini juga mengenai beras medium I yang turun dari Rp 15.150 jadi Rp 14.900. Begitu pula beras medium II, dibanderol Rp 14.150 hari ini, turun 250 rupiah dari Rp 14.400/kg.
Beras super yang sehari-hari dibanderol Rp 16.250 turun jadi Rp 16.000 sekilo. Kondisi sama juga berlaku untuk beras kualitas super II yang terjun 250 rupiah, menjadi Rp 15.000 di pasar-pasar tradisional Jogja.
Selain beras, PIHPS juga menyoroti melonjaknya harga cabai, daging ayam ras segar, dan telur ayam ras. Informasi lebih lanjut update sembako Jogja per 8 September 2025 dapat disimak melalui uraian berikut.
Daftar Harga Sembako Jogja 8 September 2025 Versi Bapanas
- Beras premium: Rp 14.500/kg
- Beras medium: Rp 12.838/kg
- Beras SPHP: Rp 12.500/kg
- Kedelai biji kering (impor): Rp 9.200/kg
- Bawang merah: Rp 32.857/kg
- Bawang putih bonggol: Turun dari Rp 29.714 menjadi Rp 29.429/kg
- Cabai merah keriting: Naik dari Rp 39.714 menjadi Rp 40.143/kg
- Cabai merah besar: Naik dari Rp 34.714 menjadi Rp 36.429/kg
- Cabai rawit merah: Turun dari Rp 30.571 menjadi Rp 30.286/kg
- Daging sapi murni: Rp 135.000/kg
- Daging ayam ras: Naik dari Rp 35.167 menjadi Rp 35.500/kg
- Telur ayam ras: Turun dari Rp 26.313 menjadi Rp 26.188/kg
- Gula konsumsi: Rp 17.227/kg
- Minyak goreng kemasan: Rp 18.727/liter
- Minyak goreng curah: Turun dari Rp 17.143 menjadi Rp 17.083/liter
- Minyakita: Rp 15.600/liter
- Tepung terigu curah: Rp 9.000/kg
- Tepung terigu kemasan: Rp 10.875/kg
- Garam konsumsi: Rp 11.625/kg
- Ikan kembung: Naik dari Rp 37.667 menjadi Rp 37.833/kg
- Ikan tongkol: Turun dari Rp 34.500 menjadi Rp 34.333/kg
- Ikan bandeng: Turun dari Rp 41.833 menjadi Rp 41.000/kg
Daftar Harga Sembako Jogja 8 September 2025 Versi PIHPS
- Bawang merah ukuran sedang: Rp 41.250/kg
- Bawang putih ukuran sedang: Rp 39.500/kg
- Beras kualitas bawah I: Turun dari Rp 13.400 menjadi Rp 13.150/kg
- Beras kualitas bawah II: Turun dari Rp 12.400 menjadi Rp 12.150/kg
- Beras kualitas medium I: Turun dari Rp 15.150 menjadi Rp 14.900/kg
- Beras kualitas medium II: Turun dari Rp 14.400 menjadi Rp 14.150/kg
- Beras kualitas super I: Turun dari Rp 16.250 menjadi Rp 16.000/kg
- Beras kualitas super II: Turun dari Rp 15.250 menjadi Rp 15.000/kg
- Cabai merah besar: Naik dari Rp 38.750 menjadi Rp 42.000/kg
- Cabai merah keriting: Naik dari Rp 37.000 menjadi Rp 40.500/kg
- Cabai rawit hijau: Naik dari Rp 31.750 menjadi Rp 34.250/kg
- Cabai rawit merah: Naik dari Rp 26.250 menjadi Rp 31.250/kg
- Daging ayam ras segar: Naik dari Rp 34.250 menjadi Rp 35.750/kg
- Daging sapi kualitas 1: Rp 140.000/kg
- Daging sapi kualitas 2: Rp 132.500/kg
- Gula pasir kualitas premium: Rp 18.250/kg
- Gula pasir lokal: Rp 16.750/kg
- Minyak goreng curah: Rp 18.150/kg
- Minyak goreng kemasan bermerk 1: Rp 21.750/kg
- Minyak goreng kemasan bermerk 2: Rp 21.000/kg
- Telur ayam ras segar: Naik dari Rp 27.150 menjadi Rp 27.900/kg
Perlu dicatat, data final Bapanas dan PIHPS tersedia pada pukul 13.00 WIB. Oleh karena itu, masih ada kemungkinan perubahan harga.
Penyebab Harga Sembako Berubah-ubah
Bukan tanpa sebab harga sembako dan bahan pangan lain berubah tiap hari. Dilansir skripsi Muhammad Shehan dari UIN Raden Intan Lampung berjudul Pengaruh Harga Komoditas Sembako Terhadap Tingkat Inflasi di Indonesia Tahun 2017-2020, ketidakseimbangan permintaan dan penawaran menyebabkan harga bahan pangan tidak stabil.
Bagaimana tidak, pertumbuhan populasi masyarakat Indonesia mendorong naiknya permintaan terhadap bahan-bahan pangan, terkhusus sembako. Di sisi lain, komoditas sembako dari pertanian dan sebagainya sangat rentan gangguan, seperti kondisi iklim, keterbatasan lahan, dan peralihan fungsi lahan.
Pembentukan harga sembako secara khusus sangat dipengaruhi sisi penawaran. Mengingat, permintaan cenderung mengikuti perkembangan penawaran. Jika penawaran rendah, sedangkan permintaan tetap, maka harga bahan pokok naik. Begitu pula sebaliknya.
Penawaran akan bahan pokok ini sangat bergantung faktor alam dan seterusnya yang telah disinggung sekilas di atas. Sayangnya, keberhasilan produksi bahan-bahan pokok ini tidak bisa 100% dikendalikan oleh petani. Dengan kata lain, hasilnya uncontrollable.
Contohnya, saat musim hujan, petani cabai berpotensi gagal panen karena busuk atau serangan hama. Oleh karena itu, produksinya turut berkurang, sedangkan permintaan masyarakat tetap tinggi. Hasilnya, harga cabai melonjak drastis. Sebaliknya, saat musim kemarau, persentase keberhasilan panen cabai lebih tinggi. Stok melimpah menyebabkan otomatis harga turun.
Nur Azizah Nasution dalam tulisannya di Journal of Sharia and Law berjudul 'Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Harga Sembako oleh Para Pedagang Menurut Perspektif Ekonomi Syariah' memberi rincian poin-poin penyebab fluktuasi sembako, di antaranya:
- Faktor produksi: Banyak permintaan, sedikit penawaran, maka harga menjadi mahal. Sementara itu, sedikit permintaan, banyak penawaran, harga menjadi murah.
- Faktor distribusi: Semakin lama dan ribet proses distribusi, harga bahan pangan semakin mahal. Hal yang sama berlaku sebaliknya.
- Faktor jumlah pedagang: Semakin banyak persaingan perdagangan, harga sembako cenderung lebih mendekati tarif normal. Di sisi lain, jika hanya ada pedagang, penetapan harganya menjadi lebih ekstrem.
Itulah informasi ringkas mengenai harga sembako Jogja hari ini Senin, 8 September 2025. Perlu diketahui, harga yang ditemui di pasaran mungkin berbeda karena disparitas.
(par/afn)
Komentar Terbanyak
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
Lokataru Sebut Delpedro Marhaen Tetap Semangat Meski Ditetapkan Tersangka
Detik-detik Pembuat Mural 'Awas Intel' di Jokteng Wetan Didatangi Polisi