Harga bahan pangan, terkhusus Sembilan Bahan Pokok (Sembako), di Kota Jogja dapat berubah sewaktu-waktu karena sejumlah faktor. Bagaimana hari ini? Adakah kenaikan harga yang perlu mendapat atensi?
Dilihat dari Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada Rabu (3/9/2025) pukul 12.00 WIB, bawang merah, cabai merah keriting, cabai merah besar, dan cabai rawit merah terlihat berubah harga. Minyak goreng curah dan gula konsumsi juga berubah kendati tak signifikan.
Bawang merah turun dari Rp 36.143 menjadi Rp 35.857 per kilogram hari ini. Sementara itu, cabai merah keriting ngegas ke level Rp 34.714 dari sebelumnya dibanderol Rp 31.857/kg. Ini merupakan angka tertinggi cabai merah keriting beberapa waktu terakhir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Senada dengan cabai merah keriting, cabai merah besar juga naik, tercatat dari Rp 31.857 jadi Rp 32.143 sekilo. Adapun rawit merah, jeblok 2 ribu rupiah setelah sempat bangkit per awal September. Data menunjukkan, sekilo cabai rawit merah dipatok Rp 21.000.
Di sisi lain, data dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) yang dikelola Bank Indonesia (BI) hanya menunjukkan kenaikan satu harga bahan pokok saja, yakni daging ayam ras segar.
Usai kemarin dibanderol Rp 33.750, daging ayam ras segar naik 1,48% ke angka Rp 34.250 per kilogram. Sebagai pembanding, rata-rata harga daging ayam ras segar hari ini di Indonesia adalah Rp 36.350.
Harga termahal untuk satu kilogram daging ayam ras ada di Nusa Tenggara Timur (Rp 47.350), sedangkan yang terendah berlaku di Sulawesi Barat (Rp 24.900). Data ini diambil pada Rabu (3/9/2025) pukul 12.08 WIB.
Guna memudahkan, di bawah ini rincian update harga sembako Jogja hari ini per 3 September 2025 menurut versi Bapanas dan PIHPS.
Daftar Harga Sembako Jogja 3 September 2025 Versi Bapanas
- Beras premium: Rp 14.500/kg
- Beras medium: Rp 12.838/kg
- Beras SPHP: Rp 12.500/kg
- Kedelai biji kering (impor): Rp 9.200/kg
- Bawang merah: Turun dari Rp 36.143 menjadi Rp 35.857/kg
- Bawang putih bonggol: Rp 30.286/kg
- Cabai merah keriting: Naik dari Rp 31.857 menjadi Rp 34.714/kg
- Cabai merah besar: Naik dari Rp 31.857 menjadi Rp 32.143/kg
- Cabai rawit merah: Turun dari Rp 23.000 menjadi Rp 21.000/kg
- Daging sapi murni: Rp 135.000/kg
- Daging ayam ras: Rp 34.167/kg
- Telur ayam ras: Rp 27.000/kg
- Gula konsumsi: Turun dari Rp 17.277 menjadi Rp 17.136/kg
- Minyak goreng kemasan: Rp 18.818/liter
- Minyak goreng curah: Naik dari Rp 17.083 menjadi Rp 17.143/liter
- Minyakita: Rp 15.700/liter
- Tepung terigu curah: Rp 9.000/kg
- Tepung terigu kemasan: Rp 11.750/kg
- Garam konsumsi: Rp 11.625/kg
- Ikan kembung: Rp 37.833/kg
- Ikan tongkol: Rp 34.333/kg
- Ikan bandeng: Rp 41.000/kg
Daftar Harga Sembako Jogja 3 September 2025 Versi PIHPS
- Bawang merah ukuran sedang: Rp 41.250/kg
- Bawang putih ukuran sedang: Rp 39.500/kg
- Beras kualitas bawah I: Rp 13.400/kg
- Beras kualitas bawah II: Rp 12.400/kg
- Beras kualitas medium I: Rp 15.150/kg
- Beras kualitas medium II: Rp 14.400/kg
- Beras kualitas super I: Rp 16.250/kg
- Beras kualitas super II: Rp 15.250/kg
- Cabai merah besar: Rp 37.500/kg
- Cabai merah keriting: Rp 34.250/kg
- Cabai rawit hijau: Rp 31.750/kg
- Cabai rawit merah: Rp 26.250/kg
- Daging ayam ras segar: Naik dari Rp 33.750 menjadi Rp 34.250/kg
- Daging sapi kualitas 1: Rp 140.000/kg
- Daging sapi kualitas 2: Rp 132.500/kg
- Gula pasir kualitas premium: Rp 18.250/kg
- Gula pasir lokal: Rp 16.750/kg
- Minyak goreng curah: Rp 18.150/kg
- Minyak goreng kemasan bermerk 1: Rp 21.750/kg
- Minyak goreng kemasan bermerk 2: Rp 21.000/kg
- Telur ayam ras segar: Rp 27.150/kg
Perlu dicatat, data final Bapanas dan PIHPS tersedia tiap pukul 13.00 WIB. Oleh karena itu, perubahan harga masih tetap dimungkinkan.
Faktor Penyebab Naik-Turunnya Harga Sembako
Dirangkum dari Journal of Sharia and Law berjudul 'Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Harga Sembako oleh Para Pedagang Menurut Perspektif Ekonomi Syariah' karya Nur Azizah Nasution dkk, ini poin-poinnya:
1. Faktor Produksi
Tanpa adanya produksi, para pedagang bahan pokok di pasar akan kekurangan jumlah barang. Penyebabnya bervariasi, mulai dari hasil panen yang tidak maksimal, keterbatasan biaya petani, hingga cuaca buruk. Alhasil, barang langka membuat harga melambung.
2. Faktor Distribusi
Semakin lama proses distribusi, makin naik pula harga sembako. Lebih-lebih, jika terjadi keterlambatan dalam prosesnya. Akibatnya, pedagang mesti menaikkan harga sembako demi dapat meraup laba. Sebaliknya, jika proses distribusi berlangsung ringkas dan cepat, harga bahan pokok akan turut turun.
3. Faktor Sumber Pasokan
Mirip dengan faktor pertama, sumber pasokan dapat memengaruhi naik-turunnya harga sembako. Semakin banyak barang yang tersedia, harganya akan semakin murah, begitu pula sebaliknya.
4. Faktor Permintaan dan Penawaran
Ketika permintaan terhadap suatu barang naik, para pedagang akan menaikkan harga. Hal ini juga berlaku sebaliknya. Oleh karena itu, dalam momen-momen tertentu, seperti Idul Fitri, harga daging sapi misalnya, kerap naik. Hal ini disebabkan permintaan yang meningkat dari masyarakat.
5. Faktor Jumlah Pedagang Pesaing
Semakin banyak pesaing, harga sembako cenderung lebih mendekati tarif pasaran. Sebagai contoh, di pasar A hanya ada dua pedagang sembako. Kondisi ini membuat keduanya bersaing dengan lebih ekstrem ketimbang pasar B yang memiliki 10 pedagang sembako. Sebab, keduanya mesti bersaing ketat untuk memperebutkan pasar.
Itulah informasi ringkas mengenai harga sembako Jogja hari ini Rabu, 3 September 2025. Perlu diketahui, harga yang ditemui di pasaran mungkin berbeda karena disparitas.
(sto/aku)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan
Siapa yang Menentukan Gaji dan Tunjangan DPR? Ini Pihak yang Berwenang