Harga bahan pangan dan terkhusus Sembilan Bahan Pokok (Sembako) di Kota Jogja dapat berubah sewaktu-waktu karena sejumlah faktor. Bagaimana hari ini? Adakah kenaikan harga yang perlu mendapat atensi?
Dilihat dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) yang dikelola Bank Indonesia (BI) pada Selasa (2/9/2025) pukul 11.56 WIB, hanya terlihat satu bahan pangan saja yang naik harga, yakni cabai merah besar. Sisanya tidak tercatat naik maupun turun.
Setelah kemarin naik 1.250 rupiah, cabai merah besar kembali naik dengan nominal sama hari ini. Grafik menunjukkan, angkanya naik ke level Rp 37.500 dari sebelumnya Rp 36.250 per kilogram.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk perbandingan, rata-rata harga cabai merah besar di Indonesia hari ini adalah Rp 44.150. Harga tertinggi berlaku di Papua, mencapai Rp 93.750 sekilo, sedangkan yang terendah ada di Jawa Timur, yakni Rp 25.550.
Daftar Harga Sembako Jogja 2 September 2025 Versi PIHPS
- Bawang merah ukuran sedang: Rp 41.250/kg
- Bawang putih ukuran sedang: Rp 39.500/kg
- Beras kualitas bawah I: Rp 13.400/kg
- Beras kualitas bawah II: Rp 12.400/kg
- Beras kualitas medium I: Rp 15.150/kg
- Beras kualitas medium II: Rp 14.400/kg
- Beras kualitas super I: Rp 16.250/kg
- Beras kualitas super II: Rp 15.250/kg
- Cabai merah besar: Naik dari Rp 36.250 menjadi Rp 37.500/kg
- Cabai merah keriting: Rp 34.250/kg
- Cabai rawit hijau: Rp 31.750/kg
- Cabai rawit merah: Rp 26.250/kg
- Daging ayam ras segar: Rp 33.750/kg
- Daging sapi kualitas 1: Rp 140.000/kg
- Daging sapi kualitas 2: Rp 132.500/kg
- Gula pasir kualitas premium: Rp 18.250/kg
- Gula pasir lokal: Rp 16.750/kg
- Minyak goreng curah: Rp 18.150/kg
- Minyak goreng kemasan bermerk 1: Rp 21.750/kg
- Minyak goreng kemasan bermerk 2: Rp 21.000/kg
- Telur ayam ras segar: Rp 27.150/kg
Perlu dicatat, data final PIHPS tersedia tiap pukul 13.00 WIB. Oleh karena itu, perubahan harga masih tetap dimungkinkan. Dalam kondisi khusus, update harga mungkin baru selesai keesokan harinya.
Daftar Harga Sembako Jogja 2 September 2025 Versi Bapanas
Badan Pangan Nasional (Bapanas) melalui Panel Harganya juga memperbaharui data harga bahan pangan Indonesia tiap hari. Dilihat dari laman resminya pada Selasa (2/9/2025) pukul 12.05 WIB, berikut daftar harga terbarunya:
- Beras premium: Rp 14.500/kg
- Beras medium: Rp 12.838/kg
- Beras SPHP: Rp 12.500/kg
- Kedelai biji kering (impor): Rp 9.200/kg
- Bawang merah: Rp 36.143/kg
- Bawang putih bonggol: Naik dari Rp 30.000 menjadi Rp 30.286/kg
- Cabai merah keriting: Naik dari Rp 30.714 menjadi Rp 31.857/kg
- Cabai merah besar: Rp 31.857/kg
- Cabai rawit merah: Naik dari Rp 22.429 menjadi Rp 23.000/kg
- Daging sapi murni: Rp 135.000/kg
- Daging ayam ras: Rp 34.167/kg
- Telur ayam ras: Rp 27.000/kg
- Gula konsumsi: Rp 17.277/kg
- Minyak goreng kemasan: Rp 18.818/liter
- Minyak goreng curah: Turun dari Rp 17.167 menjadi Rp 17.083/liter
- Minyakita: Rp 15.700/liter
- Tepung terigu curah: Rp 9.000/kg
- Tepung terigu kemasan: Naik dari Rp 10.875 menjadi Rp 11.750/kg
- Garam konsumsi: Rp 11.625/kg
- Ikan kembung: Rp 37.833/kg
- Ikan tongkol: Rp 34.333/kg
- Ikan bandeng: Rp 41.000/kg
Berlainan dengan data PIHPS, Panel Harga Bapanas justru menunjukkan kenaikan harga cabai merah keriting dan cabai rawit merah. Masing-masing naik sebesar Rp 1.143 dan Rp 571.
Menariknya, selain dua jenis cabai tersebut, Panel Harga Bapanas juga menyoroti perubahan tipis harga minyak goreng curah. Selama sepekan terakhir, harganya memang tampak berubah, biarpun tidak sampai 200 rupiah.
Pada 26 Agustus lalu, harga minyak goreng curah dibanderol Rp 17.143 per liter. Harga tersebut sempat naik jadi Rp 17.167 kemarin sebelum turun lagi hari ini ke level Rp 17.083 per liter. Sebagai informasi, Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng curah di zona 1, termasuk Jogja, adalah Rp 12.275.
Faktor Penyebab Naik-Turunnya Harga Sembako
Dirangkum dari Journal of Sharia and Law berjudul 'Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Harga Sembako oleh Para Pedagang Menurut Perspektif Ekonomi Syariah' karya Nur Azizah Nasution dkk, ini poin-poinnya:
1. Faktor Produksi
Tanpa adanya produksi, para pedagang bahan pokok di pasar akan kekurangan jumlah barang. Penyebabnya bervariasi, mulai dari hasil panen yang tidak maksimal, keterbatasan biaya petani, hingga cuaca buruk. Alhasil, barang langka membuat harga melambung.
2. Faktor Distribusi
Semakin lama proses distribusi, makin naik pula harga sembako. Lebih-lebih, jika terjadi keterlambatan dalam prosesnya. Akibatnya, pedagang mesti menaikkan harga sembako demi dapat meraup laba. Sebaliknya, jika proses distribusi berlangsung ringkas dan cepat, harga bahan pokok akan turut turun.
3. Faktor Sumber Pasokan
Mirip dengan faktor pertama, sumber pasokan dapat memengaruhi naik-turunnya harga sembako. Semakin banyak barang yang tersedia, harganya akan semakin murah, begitu pula sebaliknya.
4. Faktor Permintaan dan Penawaran
Ketika permintaan terhadap suatu barang naik, para pedagang akan menaikkan harga. Hal ini juga berlaku sebaliknya. Oleh karena itu, dalam momen-momen tertentu, seperti Idul Fitri, harga daging sapi misalnya, kerap naik. Hal ini disebabkan permintaan yang meningkat dari masyarakat.
5. Faktor Jumlah Pedagang Pesaing
Semakin banyak pesaing, harga sembako cenderung lebih mendekati tarif pasaran. Sebagai contoh, di pasar A hanya ada dua pedagang sembako. Kondisi ini membuat keduanya bersaing dengan lebih ekstrem ketimbang pasar B yang memiliki 10 pedagang sembako. Sebab, keduanya mesti bersaing ketat untuk memperebutkan pasar.
Itulah informasi ringkas mengenai harga sembako Jogja hari ini Selasa, 2 September 2025. Perlu diketahui, harga yang ditemui di pasaran mungkin berbeda karena disparitas.
(par/apl)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Siapa yang Menentukan Gaji dan Tunjangan DPR? Ini Pihak yang Berwenang
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan