Harga bahan pangan dan terkhusus Sembilan Bahan Pokok (Sembako) di Kota Jogja dapat berubah sewaktu-waktu karena sejumlah faktor. Bagaimana hari ini? Adakah kenaikan harga yang perlu mendapat atensi?
Dilihat dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) yang dikelola Bank Indonesia (BI) pada Senin (1/9/2025) pukul 12.04 WIB, cabai merah besar, cabai merah keriting, dan cabai rawit merah kompak naik harga. Selain ketiga bahan pangan tersebut, tidak ada lagi yang naik maupun turun.
Cabai merah besar bangkit dari Rp 35.000 menjadi Rp 36.250 per kilogram. Sebagai pembanding, rerata harga cabai merah besar di Indonesia hari ini adalah Rp 46.250. Yang tertinggi ada di Papua, menyentuh level 95.500 rupiah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, cabai merah naik 1.250 rupiah, terhitung dari Rp 33.000 menjadi Rp 34.250/kg. Angka ini didapat dari hitungan rata-rata harga di Pasar Beringharjo (Rp 33.500) dan Kranggan (Rp 35.000).
Jenis ketiga, cabai rawit merah, turut alami kenaikan usai terpuruk beberapa waktu terakhir. Grafik menunjukkan, harganya naik 750 rupiah, menjadi Rp 26.250 setelah sebelumnya dibanderol Rp 25.500/kg.
Daftar Harga Sembako Jogja 1 September 2025 Versi PIHPS
- Bawang merah ukuran sedang: Rp 41.250/kg
- Bawang putih ukuran sedang: Rp 39.500/kg
- Beras kualitas bawah I: Rp 13.400/kg
- Beras kualitas bawah II: Rp 12.400/kg
- Beras kualitas medium I: Rp 15.150/kg
- Beras kualitas medium II: Rp 14.400/kg
- Beras kualitas super I: Rp 16.250/kg
- Beras kualitas super II: Rp 15.250/kg
- Cabai merah besar: Naik dari Rp 35.000 menjadi Rp 36.250/kg
- Cabai merah keriting: Naik dari Rp 33.000 menjadi Rp 34.250/kg
- Cabai rawit hijau: Rp 31.750/kg
- Cabai rawit merah: Naik dari Rp 25.500 menjadi Rp 26.250/kg
- Daging ayam ras segar: Rp 33.750/kg
- Daging sapi kualitas 1: Rp 140.000/kg
- Daging sapi kualitas 2: Rp 132.500/kg
- Gula pasir kualitas premium: Rp 18.250/kg
- Gula pasir lokal: Rp 16.750/kg
- Minyak goreng curah: Rp 18.150/kg
- Minyak goreng kemasan bermerk 1: Rp 21.750/kg
- Minyak goreng kemasan bermerk 2: Rp 21.000/kg
- Telur ayam ras segar: Rp 27.150/kg
Perlu dicatat, data final PIHPS tersedia tiap pukul 13.00 WIB. Oleh karena itu, perubahan harga masih tetap dimungkinkan. Dalam kondisi khusus, update harga mungkin baru selesai keesokan harinya.
Daftar Harga Sembako Jogja 1 September 2025 Versi Bapanas
Badan Pangan Nasional (Bapanas) melalui panel harganya juga senantiasa memperbaharui data harga bahan pangan Indonesia. Dilihat dari laman resminya pada Senin (1/9/2025) pukul 12.15 WIB, berikut daftar harga terbarunya:
- Beras premium: Rp 14.500/kg
- Beras medium: Rp 12.838/kg
- Beras SPHP: Rp 12.500/kg
- Kedelai biji kering (impor): Rp 9.200/kg
- Bawang merah: Naik dari Rp 35.571 menjadi Rp 36.143/kg
- Bawang putih bonggol: Naik dari Rp 29.429 menjadi Rp 30.000/kg
- Cabai merah keriting: Naik dari Rp 27.857 menjadi Rp 30.714/kg
- Cabai merah besar: Rp 31.857/kg
- Cabai rawit merah: Naik dari Rp 21.143 menjadi Rp 22.429/kg
- Daging sapi murni: Rp 135.000/kg
- Daging ayam ras: Naik dari Rp 33.833 menjadi Rp 34.167/kg
- Telur ayam ras: Naik dari Rp 26.188 menjadi Rp 27.000/kg
- Gula konsumsi: Rp 17.277/kg
- Minyak goreng kemasan: Rp 18.818/liter
- Minyak goreng curah: Naik dari Rp 17.143 menjadi Rp 17.167/liter
- Minyakita: Rp 15.700/liter
- Tepung terigu curah: Rp 9.000/kg
- Tepung terigu kemasan: Rp 10.875/kg
- Garam konsumsi: Rp 11.625/kg
- Ikan kembung: Rp 37.833/kg
- Ikan tongkol: Turun dari Rp 34.500 menjadi Rp 34.333/kg
- Ikan bandeng: Rp 41.000/kg
Senada dengan data PIHPS, harga cabai rawit merah versi Bapanas juga terlihat mengalami kenaikan. Turun ke titik terendah pada 30 Agustus 2025 dengan harga Rp 21.143, cabai rawit merah naik jadi Rp 22.429 hari ini.
Data di atas diambil dari menu 'Tabel Harga Pangan' dengan memasukkan jenis data konsumen, wilayah DI Yogyakarta, kab/kota Kota Jogja, dan periode tanggal 31 Agustus-1 September 2025. Perlu diingat, data final Bapanas tersedia pukul 13.00 WIB tiap hari.
Faktor Penyebab Naik-Turunnya Harga Sembako
Dirangkum dari Journal of Sharia and Law berjudul 'Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Harga Sembako oleh Para Pedagang Menurut Perspektif Ekonomi Syariah' karya Nur Azizah Nasution dkk, ini poin-poinnya:
1. Faktor Produksi
Tanpa adanya produksi, para pedagang bahan pokok di pasar akan kekurangan jumlah barang. Penyebabnya bervariasi, mulai dari hasil panen yang tidak maksimal, keterbatasan biaya petani, hingga cuaca buruk. Alhasil, barang langka membuat harga melambung.
2. Faktor Distribusi
Semakin lama proses distribusi, makin naik pula harga sembako. Lebih-lebih, jika terjadi keterlambatan dalam prosesnya. Akibatnya, pedagang mesti menaikkan harga sembako demi dapat meraup laba. Sebaliknya, jika proses distribusi berlangsung ringkas dan cepat, harga bahan pokok akan turut turun.
3. Faktor Sumber Pasokan
Mirip dengan faktor pertama, sumber pasokan dapat memengaruhi naik-turunnya harga sembako. Semakin banyak barang yang tersedia, harganya akan semakin murah, begitu pula sebaliknya.
4. Faktor Permintaan dan Penawaran
Ketika permintaan terhadap suatu barang naik, para pedagang akan menaikkan harga. Hal ini juga berlaku sebaliknya. Oleh karena itu, dalam momen-momen tertentu, seperti Idul Fitri, harga daging sapi misalnya, kerap naik. Hal ini disebabkan permintaan yang meningkat dari masyarakat.
5. Faktor Jumlah Pedagang Pesaing
Semakin banyak pesaing, harga sembako cenderung lebih mendekati tarif pasaran. Sebagai contoh, di pasar A hanya ada dua pedagang sembako. Kondisi ini membuat keduanya bersaing dengan lebih ekstrem ketimbang pasar B yang memiliki 10 pedagang sembako. Sebab, keduanya mesti bersaing ketat untuk memperebutkan pasar.
Itulah informasi ringkas mengenai harga sembako Jogja hari ini Senin, 1 September 2025. Perlu diketahui, harga yang ditemui di pasaran mungkin berbeda karena disparitas.
(par/afn)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Siapa yang Menentukan Gaji dan Tunjangan DPR? Ini Pihak yang Berwenang
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan