Kemenkeu Bantah Sri Mulyani Sebut Guru Beban Negara: Hoax!

Kemenkeu Bantah Sri Mulyani Sebut Guru Beban Negara: Hoax!

Anisa Indraini - detikJogja
Selasa, 19 Agu 2025 17:39 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani melayat ke rumah duka ekonom Kwik Kian Gie (Brigitta/detikcom)
Menteri Keuangan Sri Mulyani melayat ke rumah duka ekonom Kwik Kian Gie (Foto: Brigitta/detikcom)
Jogja -

Potongan video viral bernarasi Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyebutkan guru adalah beban negara beredar di media sosial. Kementerian Keuangan pun menyebut video tersebut adalah hoax.

Ditegaskan Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kemenkeu, Deni Surjantoro, hal tersebut tak pernah dikatakan oleh Menkeu.

"Potongan video yang menampilkan seolah-olah Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan guru adalah beban negara itu hoax. Faktanya, Menteri Keuangan tidak pernah menyatakan hal tersebut," kata Deni dalam keterangan tertulis, Selasa (19/8/2025), dikutip dari detikFinance.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pihak Kemenkeu menjelaskan, video tersebut adalah buatan deepfake yang dipotong dari pidato Sri Mulyani dalam Forum Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia di ITB pada 7 Agustus 2025.

ADVERTISEMENT

Meski begitu, Sri Mulyani tak menjawab saat dimintai konfirmasi usai melakukan rapat bersama Badan Anggaran (Banggar) DPR RI. Sri Mulyani juga tidak memberikan klarifikasi terkait video yang viral itu.

Adapun pernyataan asli Sri Mulyani dalam pidatonya yakni menyinggung kecilnya gaji guru yang dikeluhkan masyarakat. Sri Mulyani menerangkan, hal tersebut merupakan tantangan besar untuk keuangan negara.

"Banyak di media sosial saya selalu mengatakan, menjadi dosen atau menjadi guru tidak dihargai karena gajinya nggak besar, ini salah satu tantangan bagi keuangan negara," ujar Sri Mulyani kala itu.

Dari masalah tersebut, kata Sri Mulyani, muncullah pertanyaan apakah semua biaya guru dan dosen menjadi tanggungan APBN atau partisipasi masyarakat dapat membantu jalan keluar.

"Apakah semuanya harus keuangan negara ataukah ada partisipasi dari masyarakat," kata Sri Mulyani.




(apl/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads