Pelaku UMKM di Jogja Dilatih e-Bisnis, Diajak Waspada Scamming-Melek AI

Pelaku UMKM di Jogja Dilatih e-Bisnis, Diajak Waspada Scamming-Melek AI

Serly Putri Jumbadi - detikJogja
Senin, 11 Agu 2025 18:08 WIB
Diskominfo DIY menggelar pelatihan e-bisnis buat para pelaku ekonomi rakyat, Senin (11/8/2025).
Diskominfo DIY menggelar pelatihan e-bisnis buat para pelaku ekonomi rakyat, Senin (11/8/2025). Foto: Serly Putri Jumbadi/detikJogja
Jogja -

Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) DIY Menggelar forum pelatihan E-Bisnis bagi pelaku ekonomi rakyat di Jogja. Salah satu pembahasannya yakni soal tantangan scamming (penipuan) hingga AI (Artificial Intelligence) yang cukup marak di E-Bisnis.

Forum ini diikuti oleh 30 pelaku ekonomi rakyat di Jogja. Kegiatan berlangsung di Aula Diskominfo DIY, Mergangsan, Kota Jogja pada Senin (11/8/2025) siang.

Dalam forum ini hadir Direktur Direktur Marketing & Pengembangan Bisnis Infotekno, Ihwani Joko Prasetyo, sebagai pembicara. Ihwani mendorong pelaku ekonomi rakyat di Jogja untuk memanfaatkan pasar digital.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dalam penjualan saat ini ada aset fisik dan aset digital. Kalau aspek fisik itu ada barang-barang untuk dijual atau digunakan untuk berjualan. Sedangkan aset digital ada handphone sama akun-akun yang dipakai jualan misal Instagram atau TikTok," ujar Ihwani saat sesi diskusi.

ADVERTISEMENT

Dalam mengembangkan bisnis di platform digital, Ihwani menyebut harus ada lima aspek yang dipahami pelaku bisnis untuk mempertahankan akun digital tetap aman.

"Kita harus punya lima sikap agar mempertahankan akun digital kita tetap aman. Ada cerdas, cermat, bijak, tangguh, berani, dan berani," tutur Ihwani.

Ihwani menjelaskan sejumlah tantangan dalam E-Bisnis. Salah satunya adalah scamming hingga AI yang cukup marak belakangan ini.

"Ada beberapa kendala seperti scamming, akun dibajak, akun disamai, sampai lupa password. Itu ada beberapa yang bisa dikasuskan, jadi pentingnya punya brand seperti itu. Misalnya penipuan, atau melanggar hak cipta," ungkapnya.

"Kemudian AI, saking canggihnya AI sekarang suara itu kita mengetik suaranya sudah seperti yang kita modelkan. Jadi itu harus diwaspadai dan harus dicek dengan betul. Makanya harus cermat," pungkas Ihwani.




(ams/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads