Harga Sembako Jogja Hari Ini 1 Juni 2025: Awal Bulan, Cabai Kompak Naik!

Harga Sembako Jogja Hari Ini 1 Juni 2025: Awal Bulan, Cabai Kompak Naik!

Nur Umar Akashi - detikJogja
Minggu, 01 Jun 2025 12:19 WIB
Harga cabai di Semarang naik signifikan.
Ilustrasi harga cabai. Foto: dok. detikJateng
Jogja -

Harga sembako (sembilan bahan pokok) dapat berubah setiap harinya akibat pengaruh berbagai faktor. Bagi detikers yang membutuhkan informasi tentangnya, simak daftar harga sembako Jogja 1 Juni 2025 di bawah ini.

Apa saja yang termasuk sembako? Berdasar Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia Nomor 115/MPP/Kep/2/1998 tentang Jenis Barang Kebutuhan Pokok Masyarakat, sembilan bahan pokok atau sembako adalah beras, gula pasir, minyak goreng dan mentega, daging sapi dan ayam, telur ayam, susu, jagung, minyak tanah, dan garam beryodium.

Tentunya, di samping sembako, informasi seputar harga bahan lainnya juga penting untuk diketahui. Pasalnya, berbekal pengetahuan ini, warga Jogja dapat menentukan prioritas bahan makanan yang akan dibeli dan jumlahnya. Tak hanya konsumen, pedagang maupun produsen juga dapat menentukan langkah yang diambil berdasarkan naik-turunnya harga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tiga jenis cabai tercatat kompak naik harga hari ini. Jadi berapa per kilonya? Temukan informasi lengkapnya melalui daftar harga sembako Jogja 1 Juni 2025 berdasar data Bapanas berikut!

Daftar Harga Sembako Jogja 1 Juni 2025 Versi Bapanas

Sumber kredibel yang bisa digunakan untuk mengetahui perkembangan harga sembako sehari-hari adalah panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas). Dikutip dari situs resminya pada Minggu, 1 Juni 2025 pukul 11.42 WIB, daftar lengkap harga sembako Kota Jogja hari ini adalah sebagai berikut:

ADVERTISEMENT
  • Beras premium: Rp 14.000/kg
  • Beras medium: Rp 13.000/kg
  • Kedelai biji kering (impor): Rp 10.000/kg
  • Bawang merah: Turun dari Rp 33.125 menjadi Rp 32.875/kg
  • Bawang putih bonggol: Turun dari Rp 33.500 menjadi Rp 32.750/kg
  • Cabai merah keriting: Naik dari Rp 29.286 menjadi Rp 30.429/kg
  • Cabai merah besar: Naik dari Rp 32.143 menjadi Rp 32.286/kg
  • Cabai rawit merah: Naik dari Rp 26.857 menjadi Rp 28.857/kg
  • Daging sapi murni: Rp 130.000/kg
  • Daging ayam ras: Naik dari Rp 30.000 menjadi Rp 30.167/kg
  • Telur ayam ras: Naik dari Rp 26.800 menjadi Rp 26.900/kg
  • Gula konsumsi: Rp 17.625/kg
  • Minyak goreng kemasan: Rp 18.167/liter
  • Minyak goreng curah: Rp 17.429/liter
  • Minyakita: Rp 15.642/liter
  • Tepung terigu curah: Rp 9.000/kg
  • Tepung terigu kemasan: Rp 10.900/kg
  • Garam konsumsi: Rp 11.700/kg
  • Ikan kembung: Naik dari Rp 37.833 menjadi Rp 38.000/kg
  • Ikan tongkol: Naik dari Rp 34.333 menjadi Rp 34.500/kg
  • Ikan bandeng: Naik dari Rp 41.333 menjadi Rp 41.500/kg

Sebagai catatan, data harga bahan pangan di atas diambil dari menu 'Tabel Perkembangan Harga' dengan mencantumkan jenis data panel konsumen, wilayah Provinsi DIY, Kota Jogja, dan periode 31 Mei-1 Juni 2025.

Berhubung data yang disajikan masih bisa berubah, detikers dapat mengakses perkembangan harga terbaru via tautan https://panelharga.badanpangan.go.id/tabel-rekap.

Hari ini, data Bapanas menunjukkan 3 tipe cabai kompak naik. Ketiganya adalah cabai merah keriting, cabai merah besar, dan cabai rawit merah.

Selama Mei 2025 kemarin yang berlangsung selama 31 hari, cabai merah keriting cukup fluktuatif. Pada awal bulan, cabai merah keriting, harganya dibanderol Rp 40.000. Lalu, pada tanggal 31, harganya turun ke angka Rp 29.286 per kilogram.

Senada dengan cabai merah keriting, cabai rawit merah per 1 Mei 2025 dibanderol Rp 38.571. Seiring berjalannya waktu, harganya terus turun meskipun sekali dua kali alami kenaikan. Per 31 Mei 2025, harga cabai rawit merah dibanderol Rp 26.857 sekilo.

Cabai merah besar juga dipatok Rp 38.571 per kilogram pada awal Mei. Namun, bedanya dengan cabai rawit merah, harga komoditi satu ini per 31 Mei 2025 masih berada di kisaran 30 ribuan, yakni Rp 32.143.

Faktor-faktor Penyebab Naiknya Harga Sembako

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan harga bahan pokok naik. Dirangkum dari Journal of Sharia and Law berjudul 'Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Harga Sembako oleh Para Pedagang Menurut Perspektif Ekonomi Syariah' karya Nur Azizah Nasution dkk, ini poin-poinnya:

1. Faktor Produksi

Tanpa adanya produksi, para pedagang sembako di pasar akan kekurangan jumlah barang. Penyebabnya bervariasi, mulai dari hasil panen yang tidak maksimal, keterbatasan biaya petani, hingga cuaca buruk. Alhasil, barang langka membuat harga melambung.

2. Faktor Distribusi

Semakin lama proses distribusi, makin naik pula harga sembako. Lebih-lebih, jika terjadi keterlambatan dalam prosesnya. Akibatnya, pedagang mesti menaikkan harga sembako demi dapat meraup laba.

3. Faktor Sumber Pasokan

Mirip dengan faktor pertama, sumber pasokan dapat memengaruhi naik-turunnya harga sembako. Semakin banyak barang yang tersedia, harganya akan semakin murah, begitu pula sebaliknya.

4. Faktor Permintaan dan Penawaran

Ketika permintaan terhadap suatu barang naik, para pedagang akan menaikkan harga. Hal ini juga berlaku sebaliknya.

5. Faktor Jumlah Pedagang Pesaing

Semakin banyak pesaing, harga sembako cenderung lebih mendekati tarif pasaran. Sebagai contoh, di pasar A hanya ada dua pedagang sembako. Kondisi ini membuat keduanya bersaing dengan lebih ekstrem ketimbang pasar B yang memiliki 10 pedagang sembako. Sebab, keduanya mesti bersaing ketat untuk memperebutkan pasar.

Demikian informasi harga sembako di Jogja, Minggu, 1 Juni 2025. Perlu dicatat bahwa harga yang ditemui di pasaran bisa saja berbeda. Hal ini disebabkan adanya disparitas untuk masing-masing bahan pokok. Semoga bermanfaat.




(par/par)

Hide Ads