Di tengah lesunya perekonomian masyarakat, momen libur Lebaran 1446 H tetap menjadi asa bagi penyedia jasa jip lava tour Merapi untuk mengeruk cuan. Meski tak seramai momen libur Nataru, namun perlahan kunjungan wisatawan mulai merangkak naik.
Ketua Asosiasi Jip Wisata Lereng Merapi (AJWLM) Dardiri mengatakan, lonjakan wisatawan mulai terlihat pada H+3 Lebaran. Tercatat dari sekitar 1.200 armada jip yang disiapkan, semuanya ludes disewa.
"Itu kemarin saya tanya basecamp itu rata-rata 4 (trip). Kita katakan 1.200 jip aja yang jalan, 1.200 dikali 4 itu sudah 4.800 kalau kali 3 itu sudah ketemu hampir 13 ribu pengunjung minat khusus," kata Dardiri ditemui di kawasan Kali Kuning, Pakem, Sleman, Jumat (4/4/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Dia bilang, mayoritas yang berwisata menggunakan jip Merapi masih didominasi rombongan keluarga.
"Ya mereka dari berbagai daerah karena memanfaatkan momen libur Lebaran ini," ujar dia.
Dardiri melanjutkan, jika dibanding saat libur Nataru, memang terjadi penurunan. Di mana saat itu dalam satu hari terdapat hampir 20 ribu wisatawan yang menggunakan jasa jip.
Dia berharap pada momen libur Lebaran ini wisatawan bisa stabil di angka 13-ribu. Pasalnya, banyak orang yang menggantungkan hidup dari keberadaan jip. Bukan hanya driver namun UMKM sekitar dan para fotografer lepas.
"Nataru kemarin kira bisa dibilang rata-rata 18-20 ribu per hari itu sampai lama juga," ucapnya.
Lebih lanjut, pada momen Lebaran ini pihaknya tidak menaikkan tarif untuk sekali trip. Dia memprediksi puncak kunjungan wisatawan akan terjadi pada akhir pekan ini.
"Enggak ada kenaikan, seperti biasa. Mengingat perekonomian belum stabil, kita enggak naikkan seperti hari biasa. Dari Rp 400 ribu hingga Rp 800 ribu," ujarnya.
Di sisi lain, yang akan menjadi tantangan ke depan adalah kebijakan daerah lain yang melarang adanya study tour. Selain soal lesunya perekonomian, hal itu juga disebut akan berpengaruh signifikan untuk wisata jip. Mengingat selama ini banyak wisatawan yang merupakan rombongan anak sekolah.
"Setelah lebaran ini kita prihatin karena sesuai anjuran dari gubernur Jawa Barat kan study tour ditiadakan. Kedua ekonomi yang saat ini labil ya, mungkin dari pemerintah yang baru lagi adaptasi," ucapnya.
"Cuma ya ini mudah-mudahan sesuai harapan saya jangan terlalu sepi karena ini menjadi hajat orang banyak dan jip ini menghidupi kurang lebih 12 ribu orang," pungkas dia.
(apl/apl)
Komentar Terbanyak
Kanal YouTube Masjid Jogokariyan Diblokir Usai Bahas Konflik Palestina
Israel Ternyata Luncurkan Serangan dari Dalam Wilayah Iran
Pakar UGM Sebut Pajak Toko Online Langkah Positif, tapi...