Harga sembako (sembilan bahan pokok) dapat berubah setiap harinya akibat pengaruh berbagai faktor. Bagi detikers yang membutuhkan informasi tentangnya, simak daftar harga sembako Jogja 23 Maret 2025 di bawah ini.
Apa saja yang termasuk sembako? Berdasar Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia Nomor 115/MPP/Kep/2/1998 tentang Jenis Barang Kebutuhan Pokok Masyarakat, sembilan bahan pokok atau sembako adalah beras, gula pasir, minyak goreng dan mentega, daging sapi dan ayam, telur ayam, susu, jagung, minyak tanah, dan garam beryodium.
Tentunya, di samping sembako, informasi seputar harga bahan lainnya juga penting untuk diketahui. Pasalnya, berbekal pengetahuan ini, warga Jogja dapat menentukan prioritas bahan makanan yang akan dibeli dan jumlahnya. Tak hanya konsumen, pedagang maupun produsen juga dapat menentukan langkah yang diambil berdasarkan naik-turunnya harga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menjelang berakhirnya Ramadhan sekaligus Maret 2025, harga daging ayam di Kota Jogja tercatat tetap stabil di angka Rp 35.000-an. Bagaimana dengan bahan pokok lain? Temukan informasi lengkapnya melalui daftar harga sembako Jogja 23 Maret 2025 berdasar data Bapanas berikut ini!
Daftar Harga Sembako Jogja 23 Maret 2025 Versi Bapanas
Sumber kredibel yang bisa digunakan untuk mengetahui perkembangan harga sembako sehari-hari adalah panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas). Dikutip dari situs resminya pada Minggu, 23 Maret 2025 pukul 11.26 WIB, daftar lengkap harga sembako Kota Jogja hari ini adalah sebagai berikut:
- Beras premium: Turun dari Rp 14.167 menjadi Rp 14.136/kg
- Beras medium: Rp 13.000/kg
- Beras SPHP: Turun dari Rp 12.433 menjadi Rp 12.427/kg
- Kedelai biji kering (impor): Rp 9.600/kg
- Bawang merah: Naik dari Rp 41.286 menjadi Rp 41.571/kg
- Bawang putih bonggol: Turun dari Rp 40.000 menjadi Rp 39.500/kg
- Cabai merah keriting: Naik dari Rp 48.571 menjadi Rp 49.286/kg
- Cabai merah besar: Rp 49.286/kg
- Cabai rawit merah: Turun dari Rp 85.571 menjadi Rp 85.000/kg
- Daging sapi murni: Rp 130.000/kg
- Daging ayam ras: Turun dari Rp 35.667 menjadi Rp 35.500/kg
- Telur ayam ras: Turun dari Rp 27.222 menjadi Rp 26.850/kg
- Gula konsumsi: Turun dari Rp 17.900 menjadi Rp 17.818/kg
- Minyak goreng kemasan: Naik dari Rp 18.950 menjadi Rp 18.955/liter
- Minyak goreng curah: Rp 17.571/liter
- Minyakita: Turun dari Rp 16.167 menjadi Rp 16.100/liter
- Tepung terigu curah: Rp 9.000/kg
- Tepung terigu kemasan: Naik dari Rp 10.889 menjadi Rp 10.900/kg
- Garam konsumsi: Naik dari Rp 11.667 menjadi Rp 11.700/kg
- Ikan kembung: Rp 36.833/kg
- Ikan tongkol: Naik dari Rp 33.333 menjadi Rp 33.833/kg
- Ikan bandeng: Rp 41.333/kg
Sebagai catatan, data harga bahan pangan di atas diambil dari menu 'Tabel Perkembangan Harga' dengan mencantumkan jenis data panel konsumen, wilayah Provinsi DIY, Kota Jogja, dan periode 22-23 Maret 2025. Berhubung data yang disajikan masih bisa berubah, detikers dapat mengakses perkembangan harga terbaru via tautan https://panelharga.badanpangan.go.id/tabel-rekap.
Data menunjukkan, sejak paruh kedua Maret 2025, harga daging ayam selalu stabil di angka Rp 35.167 per kilogram. Kemudian, pada 22 Maret 2025, harganya sempat naik 500 rupiah menjadi Rp 35.667 sebelum akhirnya turun lagi hari ini ke angka Rp 35.500/kg.
Faktor-faktor Penyebab Naiknya Harga Sembako
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan harga bahan pokok naik. Dirangkum dari Journal of Sharia and Law berjudul 'Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Harga Sembako oleh Para Pedagang Menurut Perspektif Ekonomi Syariah' karya Nur Azizah Nasution dkk, ini poin-poinnya:
1. Faktor Produksi
Tanpa adanya produksi, para pedagang sembako di pasar akan kekurangan jumlah barang. Penyebabnya bervariasi, mulai dari hasil panen yang tidak maksimal, keterbatasan biaya petani, hingga cuaca buruk. Alhasil, barang langka membuat harga melambung.
2. Faktor Distribusi
Semakin lama proses distribusi, makin naik pula harga sembako. Lebih-lebih, jika terjadi keterlambatan dalam prosesnya. Akibatnya, pedagang mesti menaikkan harga sembako demi dapat meraup laba.
3. Faktor Sumber Pasokan
Mirip dengan faktor pertama, sumber pasokan dapat memengaruhi naik-turunnya harga sembako. Semakin banyak barang yang tersedia, harganya akan semakin murah, begitu pula sebaliknya.
4. Faktor Permintaan dan Penawaran
Ketika permintaan terhadap suatu barang naik, para pedagang akan menaikkan harga. Hal ini juga berlaku sebaliknya.
5. Faktor Jumlah Pedagang Pesaing
Semakin banyak pesaing, harga sembako cenderung lebih mendekati tarif pasaran. Sebagai contoh, di pasar A hanya ada dua pedagang sembako. Kondisi ini membuat keduanya bersaing dengan lebih ekstrem ketimbang pasar B yang memiliki 10 pedagang sembako. Sebab, keduanya mesti bersaing ketat untuk memperebutkan pasar.
Demikian informasi harga sembako di Jogja, Minggu, 23 Maret 2025. Perlu dicatat bahwa harga yang ditemui di pasaran bisa saja berbeda. Hal ini disebabkan adanya disparitas untuk masing-masing bahan pokok. Semoga bermanfaat.
(par/par)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Kembali Aksi Saweran Koin Bela Hasto-Bawa ke Jakarta Saat Sidang
PDIP Bawa Koin 'Bumi Mataram' ke Sidang Hasto: Kasus Receh, Bismillah Bebas