Bahaya Membawa Power Bank di Pesawat, Gimana Cara Bawanya yang Baik dan Benar?

Bahaya Membawa Power Bank di Pesawat, Gimana Cara Bawanya yang Baik dan Benar?

Ulvia Nur Azizah - detikJogja
Selasa, 11 Feb 2025 14:13 WIB
Mi Power Bank 3 Pro
Ilustrasi membawa power bank. Foto: Xiaomi via Gizmochina
Jogja -

Bahaya membawa power bank di pesawat semakin menjadi perhatian setelah insiden kebakaran di pesawat Air Busan pada Januari 2025. Maskapai asal Korea Selatan ini langsung melarang power bank dimasukkan ke dalam bagasi kabin sebagai langkah pencegahan. Keputusan ini diambil setelah dugaan bahwa power bank menjadi penyebab kebakaran yang terjadi sebelum pesawat lepas landas di Bandara Gimhae, Busan.

Dilansir Daily Mail, beberapa maskapai sudah melarang power bank dalam bagasi terdaftar karena risiko baterai lithium-ion yang dapat memicu kebakaran. Namun, kebijakan Air Busan lebih ketat dengan mewajibkan penumpang membawa power bank di dalam tas pribadi atau menyimpannya di bawah kursi.

Pada kesempatan ini, detikJogja akan membagikan penjelasan mengenai bahayanya membawa power bank di pesawat serta cara yang baik dan benar untuk membawanya dengan informasi yang dihimpun dari laman resmi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Federal Aviation Administration, Aviation Disaster Law, dan Channel News Asia. Mari simak penjelasan lengkapnya!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahaya Membawa Power Bank di Pesawat

Power bank merupakan salah satu perangkat yang sering dibawa saat bepergian, termasuk dalam penerbangan. Namun, di balik manfaatnya, power bank menyimpan potensi bahaya serius jika tidak ditangani dengan benar. Menggunakan baterai lithium-ion, perangkat ini rentan terhadap panas berlebih, kebocoran, hingga ledakan apabila mengalami gangguan.

Beberapa insiden di berbagai penerbangan menunjukkan bahwa kesalahan dalam membawa atau menyimpan power bank dapat menimbulkan risiko besar di dalam pesawat. Pada tahun 2018, sebuah power bank dalam tas kabin penumpang meledak sebelum pesawat lepas landas di maskapai China Southern Airlines, memaksa penerbangan dibatalkan. Insiden serupa juga terjadi dalam penerbangan Aeroflot dari Moskow ke Volgograd, Rusia, yang menyebabkan kepanikan di dalam kabin. Bahkan, Scoot Airlines pernah mengalami kejadian di mana power bank seorang penumpang tiba-tiba terbakar, sehingga pesawat harus kembali ke gerbang sebelum lepas landas.

ADVERTISEMENT

Salah satu risiko utama dari baterai lithium-ion adalah thermal runaway, yaitu kondisi di mana baterai memanas secara berlebihan hingga memicu kebakaran atau ledakan. Hal ini bisa terjadi akibat benturan, korsleting, atau overcharging. Baterai lithium-ion mengandung elektrolit yang mudah terbakar, sehingga jika mengalami tekanan atau panas berlebih, bisa terjadi short circuit yang menyebabkan api sulit dipadamkan.

Selain kebakaran, power bank yang terbakar juga menghasilkan asap beracun yang berbahaya bagi kesehatan. Asap ini dapat mengganggu pernapasan penumpang dan kru kabin, serta memperburuk situasi darurat jika tidak segera ditangani. Oleh karena itu, maskapai di seluruh dunia telah memperketat aturan terkait pembawaan power bank guna mencegah insiden yang membahayakan penerbangan.

Cara Membawa Power Bank di Pesawat yang Baik dan Benar

Membawa power bank saat bepergian dengan pesawat bukan hal yang dilarang, tetapi ada aturan yang harus dipatuhi demi keselamatan penerbangan. Kesalahan dalam membawa power bank bisa menyebabkan risiko kebakaran atau ledakan di dalam kabin. Oleh karena itu, memahami cara yang benar sangat penting agar perjalanan tetap aman dan nyaman. Berikut adalah beberapa panduan penting dalam membawa power bank di pesawat.

1. Simpan Power Bank di Bagasi Kabin

Power bank harus selalu dibawa dalam bagasi kabin, bukan di bagasi tercatat. Ini karena lithium-ion yang ada dalam baterai power bank berpotensi mengalami overheating atau korsleting. Jika terjadi insiden seperti ini, awak kabin bisa segera menangani situasi. Aturan ini juga sesuai dengan kebijakan yang diterapkan oleh berbagai maskapai dan otoritas penerbangan dunia.

Meskipun disimpan di kabin, penumpang tetap harus memperhatikan cara penyimpanannya. Sebaiknya power bank tidak ditempatkan di saku celana atau tempat yang bisa terhimpit, karena tekanan berlebih bisa merusak baterai. Gunakan tas atau pouch khusus untuk menyimpan power bank agar tetap aman selama perjalanan.

Jika power bank tidak digunakan, pastikan dalam kondisi mati atau tidak tersambung ke perangkat lain. Hal ini bertujuan untuk menghindari risiko korsleting akibat kabel yang tidak sengaja terhubung ke perangkat elektronik selama penerbangan.

2. Perhatikan Kapasitas Power Bank

Setiap power bank memiliki kapasitas berbeda yang diukur dalam watt hour (Wh). Regulasi penerbangan mengatur bahwa power bank dengan kapasitas di bawah 100 Wh boleh dibawa tanpa persetujuan khusus dari maskapai. Namun, jika kapasitasnya antara 100 Wh hingga 160 Wh, penumpang harus mendapatkan izin dari maskapai sebelum membawa power bank tersebut ke dalam pesawat.

Power bank dengan kapasitas lebih dari 160 Wh atau yang tidak memiliki label kapasitas dilarang dibawa ke dalam pesawat. Ini karena semakin besar kapasitas baterai, semakin tinggi pula risiko kebakaran atau ledakan jika terjadi kerusakan atau overheating. Oleh sebab itu, sebelum bepergian, pastikan untuk memeriksa spesifikasi power bank yang akan dibawa.

Jika kapasitas tidak tertulis pada perangkat, penumpang bisa menghitungnya dengan rumus: Wh = Voltase (V) x Kapasitas dalam Ampere Jam (Ah). Sebagai contoh, power bank dengan tegangan 12V dan kapasitas 8Ah memiliki daya 96Wh, yang masih aman untuk dibawa tanpa perlu persetujuan maskapai.

3. Jangan Menggunakan Power Bank Selama Penerbangan

Aturan penting lainnya adalah tidak menggunakan power bank untuk mengisi daya perangkat selama penerbangan. Hal ini untuk mencegah overheating yang dapat memicu kebakaran, terutama jika power bank mengalami masalah teknis. Banyak kasus di mana power bank yang sedang digunakan tiba-tiba mengalami panas berlebih dan terbakar.

Maskapai juga biasanya melarang penggunaan power bank karena bisa mengganggu sistem kelistrikan pesawat. Selain itu, kabel yang terhubung ke perangkat bisa menimbulkan potensi bahaya jika terjadi turbulensi mendadak. Oleh karena itu, penumpang disarankan untuk memastikan semua perangkat sudah terisi penuh sebelum naik ke pesawat agar tidak perlu mengisi daya selama penerbangan.

Jika memang harus menggunakan power bank, pastikan untuk menggunakannya dengan hati-hati dan tidak menutupinya dengan benda lain seperti bantal atau selimut. Menutup power bank saat digunakan bisa mempercepat peningkatan suhu, yang pada akhirnya bisa memicu kebakaran atau ledakan.

Itulah tadi penjelasan lengkap mengenai bahaya membawa power bank di pesawat serta cara yang baik dan benar untuk membawanya. Semoga bermanfaat!




(par/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads