Harga sembako dapat berubah setiap harinya akibat pengaruh berbagai faktor. Bagi detikers yang membutuhkan informasi tentangnya, simak daftar harga sembako Jogja 13 Januari 2025 di bawah ini.
Informasi terkait harga sembako begitu penting untuk masyarakat. Pasalnya, berbekal pengetahuan ini, warga Jogja dapat menentukan prioritas bahan makanan yang akan dibeli dan jumlahnya. Tak hanya konsumen, pedagang dan produsen juga dapat menentukan langkah yang diambil berdasarkan naik-turunnya harga suatu sembako.
Hari ini, sejumlah bahan pokok tercatat turun harga, seperti misalnya cabai merah besar. Selain cabai merah besar, apa lagi bahan pokok yang berubah harga? Mari, simak daftar lengkap harga sembako Jogja 13 Januari 2025 berdasar data PIHPS dan Badan Pangan Nasional berikut ini!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Daftar Harga Sembako Jogja 13 Januari 2025 Versi PIHPS Nasional
PIHPS adalah singkatan dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional. Laman ini dikelola oleh Bank Indonesia sejak 2016. PIHPS menyajikan data seputar barang pokok yang dinilai memiliki kekuatan signifikan dalam membentuk angka inflasi.
Dilihat pada Senin (13/1/2025) pukul 11.47 WIB, empat bahan pokok tercatat kompak turun harga. Keempatnya adalah cabai merah besar, cabai merah keriting, cabai rawit merah, dan telur ayam ras segar.
Cabai merah besar anjlok dari Rp 77.500 menjadi Rp 67.500 per kilogram. Senada dengan cabai merah besar, cabai merah keriting juga terjun bebas dari Rp 73.750 menjadi Rp 66.250 per satu kilogramnya.
Selanjutnya, cabai rawit merah turun 1.250 rupiah dari Rp 91.250 (harga per 10 Januari 2025) menjadi Rp 90.000. Terakhir, telur ayam ras segar turun menjadi Rp 28.750 setelah sebelumnya dibanderol Rp 29.250/kg.
Sebagai informasi, harga pangan yang disajikan PIHPS untuk wilayah Jogja diambil dari angka rata-rata Pasar Beringharjo dan Kranggan. Lebih lengkapnya, berikut ini daftar harga sembako di Kota Jogja pada 13 Januari 2025:
- Bawang merah ukuran sedang: Rp 41.250/kg
- Bawang putih ukuran sedang: Rp 44.500/kg
- Beras kualitas bawah I: Rp 13.000/kg
- Beras kualitas bawah II: Rp 12.150/kg
- Beras kualitas medium I: Rp 14.650/kg
- Beras kualitas medium II: Rp 13.900/kg
- Beras kualitas super I: Rp 16.000/kg
- Beras kualitas super II: Rp 15.150/kg
- Cabai merah besar: Turun dari Rp 77.500 menjadi Rp 67.500/kg
- Cabai merah keriting: Turun dari Rp 73.750 menjadi Rp 66.250/kg
- Cabai rawit hijau: Rp 66.250/kg
- Cabai rawit merah: Turun dari Rp 91.250 menjadi Rp 90.000/kg
- Daging ayam ras segar: Rp 35.750/kg
- Daging sapi kualitas 1: Rp 140.000/kg
- Daging sapi kualitas 2: Rp 132.500/kg
- Gula pasir kualitas premium: Rp 17.900/kg
- Gula pasir lokal: Rp 17.400/kg
- Minyak goreng curah: Rp 18.000/liter
- Minyak goreng kemasan bermerk 1: Rp 21.400/liter
- Minyak goreng kemasan bermerk 2: Rp 20.250/liter
- Telur ayam ras segar: Turun dari Rp 29.250 menjadi Rp 28.750/kg
Perlu diketahui, harga yang disajikan PIHPS masih bisa berubah hingga pukul 13.00 WIB dan dalam kondisi tertentu, sampai hari berikutnya. detikers bisa memantau perkembangan harga terkini via tautan https://www.bi.go.id/hargapangan/home/index.
Daftar Harga Sembako Jogja 13 Januari 2025 Versi Bapanas
Selain PIHPS, sumber kredibel lainnya yang bisa dipakai untuk mengetahui perkembangan harga sembako sehari-hari adalah panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas). Dikutip dari situs resminya pada Senin, 13 Januari 2025 pukul 11.21 WIB, satu-satunya bahan pokok yang berubah harga adalah telur ayam ras.
Setelah kemarin daging ayam ras turun harga, hari ini, giliran telur ayam ras. Dari data yang disajikan, diketahui bahwasanya telur ayam ras turun 500 rupiah dari Rp 28.000 menjadi Rp 27.500 per kilogram.
Sejak awal Januari 2025, harga telur ayam ras di Kota Jogja terus mengalami fluktuasi. Pada 2 Januari, harganya mencapai Rp 30.090/kg. Setelah itu, harga telur ayam ras naik turun di angka Rp 28.000 dan Rp 29.000 sebelum akhirnya turun ke Rp 27.500 per kilogram hari ini.
Daftar lengkap harga sembako Kota Jogja hari ini 13 Januari 2025 adalah sebagai berikut:
- Beras premium: Rp 14.000/kg
- Beras medium: Rp 13.000/kg
- Beras SPHP: Rp 12.500/kg
- Kedelai biji kering impor: Rp 9.200/kg
- Bawang merah: Rp 32.000/kg
- Bawang putih bonggol: Rp 36.000/kg
- Cabai merah keriting: Rp 61.000/kg
- Cabai rawit merah: Rp 91.000/kg
- Daging sapi murni: Rp 130.000/kg
- Daging ayam ras: Rp 35.000/kg
- Telur ayam ras: Turun dari Rp 28.000 menjadi Rp 27.500/kg
- Gula konsumsi: Rp 17.500/kg
- Minyak goreng kemasan sederhana: Rp 16.000/liter
- Minyak goreng curah: Rp 17.500/liter
- Tepung terigu curah: Rp 9.000/kg
- Tepung terigu kemasan: Rp 11.000/kg
- Garam halus beryodium: Rp 12.000/kg
- Ikan kembung: Rp 38.000/kg
- Ikan bandeng: Rp 43.000/kg
- Ikan tongkol: Rp 35.000/kg
Sebagai catatan, informasi data pangan dirilis keseluruhan dirilis Bapanas setiap pukul 14.00 WIB. Oleh karena itu, bila detikers ingin mengetahui naik turunnya harga sembako di seluruh wilayah Indonesia, dapat mengeceknya pada waktu tersebut via tautan https://panelharga.badanpangan.go.id/.
Faktor-faktor Penyebab Naiknya Harga Sembako
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan harga bahan pokok naik. Dirangkum dari Journal of Sharia and Law berjudul 'Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Harga Sembako oleh Para Pedagang Menurut Perspektif Ekonomi Syariah' karya Nur Azizah Nasution dkk, ini poin-poinnya:
1. Faktor Produksi
Tanpa adanya produksi, para pedagang sembako di pasar akan kekurangan jumlah barang. Penyebabnya bervariasi, mulai dari hasil panen yang tidak maksimal, keterbatasan biaya petani, hingga cuaca buruk. Alhasil, barang langka membuat harga melambung.
2. Faktor Distribusi
Semakin lama proses distribusi, makin naik pula harga sembako. Lebih-lebih, jika terjadi keterlambatan dalam prosesnya. Akibatnya, pedagang mesti menaikkan harga sembako demi dapat meraup laba.
3. Faktor Sumber Pasokan
Mirip dengan faktor pertama, sumber pasokan dapat memengaruhi naik-turunnya harga sembako. Semakin banyak barang yang tersedia, harganya akan semakin murah, begitu pula sebaliknya.
4. Faktor Permintaan dan Penawaran
Ketika permintaan terhadap suatu barang naik, para pedagang akan menaikkan harga. Hal ini juga berlaku sebaliknya.
5. Faktor Jumlah Pedagang Pesaing
Semakin banyak pesaing, harga sembako cenderung lebih mendekati tarif pasaran. Sebagai contoh, di pasar A hanya ada dua pedagang sembako. Kondisi ini membuat keduanya bersaing dengan lebih ekstrem ketimbang pasar B yang memiliki 10 pedagang sembako. Sebab, keduanya mesti bersaing ketat untuk memperebutkan pasar.
Demikian informasi harga sembako di Jogja, Senin, 13 Januari 2025. Perlu dicatat bahwa harga yang ditemui di pasaran bisa saja berbeda. Hal ini disebabkan adanya disparitas untuk masing-masing bahan pokok. Semoga bermanfaat.
(par/afn)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Kembali Aksi Saweran Koin Bela Hasto-Bawa ke Jakarta Saat Sidang
PDIP Bawa Koin 'Bumi Mataram' ke Sidang Hasto: Kasus Receh, Bismillah Bebas