Harga sembako dapat berubah setiap harinya akibat pengaruh berbagai faktor. Bagi detikers yang membutuhkan informasi tentangnya, simak daftar harga sembako Jogja 12 Januari 2025 di bawah ini.
Informasi terkait harga sembako begitu penting untuk masyarakat. Pasalnya, berbekal pengetahuan ini, warga Jogja dapat menentukan prioritas bahan makanan yang akan dibeli dan jumlahnya. Tak hanya konsumen, pedagang dan produsen juga dapat menentukan langkah yang diambil berdasarkan naik-turunnya harga suatu sembako.
Hari ini, daging ayam ras tercatat turun untuk kali pertama pada 2025. Jadi berapa? Mari, simak daftar lengkap harga sembako Jogja 12 Januari 2025 berdasar data Badan Pangan Nasional berikut ini!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Daftar Harga Sembako Jogja 12 Januari 2025 Versi Bapanas
Dikutip dari situs resmi Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada Minggu, 12 Januari 2025 pukul 12.04 WIB, hanya 1 bahan pokok yang berubah harga, yakni daging ayam ras.
Hari ini, daging ayam ras tercatat turun 1.000 rupiah dari Rp 36.000 menjadi Rp 35.000 per kilo. Dari data yang disajikan, harga daging ayam ras di Kota Jogja mulai 1 Januari 2025 stabil. Perubahan harga hanya terjadi sekali, yakni hari ini, dari Rp 36.000 menjadi Rp 35.000.
Daftar lengkap harga sembako Jogja hari ini 12 Januari 2025 adalah sebagai berikut:
- Beras premium: Rp 14.000/kg
- Beras medium: Rp 13.000/kg
- Beras SPHP: Rp 12.500/kg
- Kedelai biji kering impor: Rp 9.200/kg
- Bawang merah: Rp 32.000/kg
- Bawang putih bonggol: Rp 36.000/kg
- Cabai merah keriting: Rp 61.000/kg
- Cabai rawit merah: Rp 91.000/kg
- Daging sapi murni: Rp 130.000/kg
- Daging ayam ras: Turun dari Rp 36.000 menjadi Rp 35.000/kg
- Telur ayam ras: Rp 28.000/kg
- Gula konsumsi: Rp 17.500/kg
- Minyak goreng kemasan sederhana: Rp 16.000/liter
- Minyak goreng curah: Rp 17.500/liter
- Tepung terigu curah: Rp 9.000/kg
- Tepung terigu kemasan: Rp 11.000/kg
- Garam halus beryodium: Rp 12.000/kg
- Ikan kembung: Rp 38.000/kg
- Ikan bandeng: Rp 43.000/kg
- Ikan tongkol: Rp 35.000/kg
Sebagai catatan, informasi data pangan dirilis keseluruhan dirilis Bapanas setiap pukul 14.00 WIB. Oleh karena itu, bila detikers ingin mengetahui naik turunnya harga sembako di seluruh wilayah Indonesia, dapat mengeceknya pada waktu tersebut via tautan https://panelharga.badanpangan.go.id/.
Faktor-faktor Penyebab Naiknya Harga Sembako
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan harga bahan pokok naik. Dirangkum dari Journal of Sharia and Law berjudul 'Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Harga Sembako oleh Para Pedagang Menurut Perspektif Ekonomi Syariah' karya Nur Azizah Nasution dkk, ini poin-poinnya:
1. Faktor Produksi
Tanpa adanya produksi, para pedagang sembako di pasar akan kekurangan jumlah barang. Penyebabnya bervariasi, mulai dari hasil panen yang tidak maksimal, keterbatasan biaya petani, hingga cuaca buruk. Alhasil, barang langka membuat harga melambung.
2. Faktor Distribusi
Semakin lama proses distribusi, makin naik pula harga sembako. Lebih-lebih, jika terjadi keterlambatan dalam prosesnya. Akibatnya, pedagang mesti menaikkan harga sembako demi dapat meraup laba.
3. Faktor Sumber Pasokan
Mirip dengan faktor pertama, sumber pasokan dapat memengaruhi naik-turunnya harga sembako. Semakin banyak barang yang tersedia, harganya akan semakin murah, begitu pula sebaliknya.
4. Faktor Permintaan dan Penawaran
Ketika permintaan terhadap suatu barang naik, para pedagang akan menaikkan harga. Hal ini juga berlaku sebaliknya.
5. Faktor Jumlah Pedagang Pesaing
Semakin banyak pesaing, harga sembako cenderung lebih mendekati tarif pasaran. Sebagai contoh, di pasar A hanya ada dua pedagang sembako. Kondisi ini membuat keduanya bersaing dengan lebih ekstrem ketimbang pasar B yang memiliki 10 pedagang sembako. Sebab, keduanya mesti bersaing ketat untuk memperebutkan pasar.
Demikian informasi harga sembako di Jogja, Minggu, 12 Januari 2025. Perlu dicatat bahwa harga yang ditemui di pasaran bisa saja berbeda. Hal ini disebabkan adanya disparitas untuk masing-masing bahan pokok. Semoga bermanfaat.
(par/par)
Komentar Terbanyak
Kebijakan Blokir Rekening Nganggur Ramai Dikritik, Begini Penjelasan PPATK
Kasus Kematian Diplomat Kemlu, Keluarga Yakin Korban Tak Bunuh Diri
Reunian Jokowi di Fakultas Kehutanan UGM demi Meredam Isu Ijazah Palsu