Otoritas Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) memperketat pengawasan setelah virus Human Metapneumovirus (HMPV) dinyatakan telah masuk ke Indonesia. Penumpang hingga kru pesawat akan kembali menjalani skrining kesehatan seperti saat pandemi COVID-19.
Skrining kesehatan ini akan dilakukan petugas Balai Kekarantinaan Kesehatan (BKK) Yogyakarta bersama otoritas YIA. Nantinya penumpang dan kru pesawat yang tiba di YIA bakal dicek kesehatannya, termasuk suhu tubuh dan ada tidaknya gejala terjangkit HMPV.
"Kami di Balai Kekarantinaan Kesehatan juga melakukan pengawasan alat angkut yang masuk maupun yang akan berangkat dari YIA. Kemudian juga melakukan pengawasan orang, pelaku perjalanan, air crew yang masuk, kita pindai suhu tubuh, kita amati gejala dan juga teman-teman dari CIQ yang lain kita juga melakukan pengamatan secara visual," kata Kepala BKK Yogyakarta, Wisnu Trianggono saat ditemui wartawan di YIA, Kamis (9/1/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wisnu mengatakan pihaknya juga sudah meminta pihak maskapai untuk melakukan pengawasan awal terhadap seluruh penumpang. Apabila terindikasi menunjukkan terpapar virus HMPV, penumpang akan langsung dirujuk ke instansi kesehatan sekitar bandara.
"Kita berkoordinasi juga dengan wilayah, Dinas Kesehatan, RSUD, untuk penanganan jika sewaktu-waktu ditemukan adanya suspect di bandara YIA," terangnya.
YIA juga memberikan perhatian khusus kepada pengguna jasa penerbangan dari negara-negara yang sebelumnya sudah dilaporkan muncul HMPV. Termasuk wilayah yang belakangan muncul penyakit lain seperti MPOX dan Pertusis.
"Artinya sekarang seperti Singapura, kemudian dengan adanya Pertusis di Selandia Baru dan MPOX juga masih jadi perhatian," ujar Wisnu.
"Tentu untuk bersama-sama dengan Imigrasi, Bea Cukai, memberikan perhatian lebih pada pelaku perjalanan yang berasal dari negara terjangkit tanpa kita menghambat proses perjalanan. Kita lakukan pengawasan juga dengan seamless (mulus), dengan tidak ada halangan untuk mereka melaksanakan perjalanan," imbuhnya.
Saat ini Wisnu memastikan YIA masih aman, belum ada temuan kasus virus tersebut. Dia juga menjamin seluruh petugas akan bekerja maksimal demi mencegah penyebaran virus itu.
"So far aman di YIA, semuanya terkendali dan ini juga berkat kolaborasi dari seluruh komunitas yang juga terus menjaga kesehatan di bandara, baik dari sisi protokol kesehatan, dari sisi keamanan pangan dan lain sebagainya," ucapnya.
Virus HMPV Sudah Terdeteksi di Indonesia
Dilansir detikHealth, HMPV sudah masuk di Indonesia. Hal ini dibenarkan oleh Menkes Budi Gunadi Sadikin.
"HMPV sudah lama ditemukan di Indonesia, kalau dicek apakah ada, itu ada. Saya sendiri kemarin melihat data di beberapa lab, ternyata beberapa anak ada yang terkena HMPV," kata Menkes di Jakarta, Senin (6/1/2025), dikutip dari detikHealth.
Menkes menjelaskan, virus HMPV berbeda dengan virus COVID-19. Menurutnya, COVID-19 merupakan virus baru, sedangkan HMPV adalah virus lama yang sifatnya mirip dengan flu. Sistem imunitas manusia sudah mengenal virus ini sejak lama dan mampu meresponsnya dengan baik.
"Berbeda dengan COVID-19 yang baru muncul beberapa tahun lalu, HMPV adalah virus lama yang sudah ada sejak 2001 dan telah beredar ke seluruh dunia sejak 2001. Selama ini juga tidak terjadi apa-apa juga," ujar Menkes.
Menkes Budi juga menegaskan bahwa HMPV bukanlah virus yang mematikan. Virus ini memiliki karakteristik mirip dengan flu biasa, dengan gejala seperti batuk, demam, pilek, dan sesak napas. Sebagian besar orang yang terinfeksi akan pulih dengan sendirinya tanpa memerlukan perawatan khusus.
(dil/apl)
Komentar Terbanyak
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu
Tiba di Reuni Fakultas Kehutanan, Jokowi Disambut Sekretaris UGM