Teman Bus Jogja Setop Operasional 1 Januari 2025, Ini Penggantinya

Teman Bus Jogja Setop Operasional 1 Januari 2025, Ini Penggantinya

Tim detikJogja - detikJogja
Senin, 30 Des 2024 13:02 WIB
Teman Bus
Ilustrasi Teman Bus. (Foto: dok. Kementerian Perhubungan)
Jogja -

Layanan Teman Bus Jogja akan berhenti beroperasi mulai 1 Januari 2025. Dinas Perhubungan (Dishub) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjelaskan bus pengganti trayek Teman Bus tersebut.

Kepala Bidang Angkutan Dishub DIY, Wulan Sapto Nugroho menjelaskan pihaknya pun mendapat limpahan tiga trayek untuk tetap dilayani usai Teman Bus tak lagi beroperasi. Nantinya, tiga trayek tersebut akan diisi oleh TransJogja dengan penambahan armada dengan total 128 armada.

Armada itu menurutnya memang sudah ada sebelumnya. Namun saat Pandemi COVID-19 melanda, hanya 95 armada yang dijalankan hingga saat ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Arahan dari Bapak Gubernur ya kita harus melayani 3 rute BTS itu dengan kendaraan TransJogja," kata Sapto saat dihubungi wartawan, Minggu (29/12/2024).

"Dengan adanya limpahan trayek ini kita nanti akan mengoperasikan 128 armada," imbuh Sapto.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, Sapto menjelaskan Teman Bus merupakan implementasi program Buy the Service (BTS) milik Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Adapun berhenti beroperasinya Teman Bus lantaran sudah habis kontrak pada 31 Desember dan tidak diperpanjang.

"Sesuai dengan kontrak mereka, di kontraknya memang berakhir di 31 Desember 2024, kemarin kita juga sudah dapat surat dari Kemenhub," kata dia.

Sapto melanjutkan, program BTS ini tidak ada sangkut pautnya dengan Pemda DIY, artinya kontrak yang terjalin langsung antara Kemenhub dengan PT Jogja Tugu Trans (JTT) sebagai operator. Menurutnya, kontrak itu sudah terjalin selama 5 tahun.

Adapun trayek Teman Bus yang akan berhenti antara lain jalur 1A dari Bandara Adisutjipto tujuan Malioboro. Kemudian jalur 2A dari Terminal Condongcatur tujuan XT Square, serta jalur 12 dari Terminal Condongcatur ke Terminal Pakem.

Tak hanya di Jogja, Sapto melanjutkan, program BTS diterapkan di 10 kota seperti Solo, Banyumas, Surabaya, hingga Medan. Sedangkan alasan tak berlanjutnya layanan ini sepenuhnya keputusan di Kemenhub.

"BTS itu dikelola Kemenhub, artinya subsidinya itu langsung di Kemenhub, nah kebetulan operatornya itu salah satu operator TransJogja juga yaitu JTT, kontraknya pun itu juga langsung Kemenhub dengan PT JTT," paparnya.

"Dari Kementerian itu menyampaikan (alasan tak melanjutkan kontrak), ini adalah program stimulus, nantinya diharapkan dari pemerintah daerah itu bisa meneruskan layanan semacam itu," lanjut Sapto.

Pada 3 trayek Teman Bus tersebut, kata Sapto, ada 44 armada bus yang pengadaannya dilakukan oleh PT JTT. Usai kontrak ini, menurutnya, statusnya kepemilikan bus ada di PT JTT.

"Secara aset bus itu investasinya PT JTT karena berkontrak dengan kementerian akhirnya begitu selesai bus jadi miliknya PT JTT," jelas Sapto.




(aku/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads