Teman Bus Jogja Berhenti Beroperasi Mulai 1 Januari 2025

Teman Bus Jogja Berhenti Beroperasi Mulai 1 Januari 2025

Adji G Rinepta - detikJogja
Minggu, 29 Des 2024 19:07 WIB
Teman Bus
Ilustrasi. Teman Bus Jogja. Foto: dok. Kementerian Perhubungan
Jogja -

Layanan Teman Bus Jogja akan berhenti beroperasi mulai 1 Januari 2025. Dinas Perhubungan (Dishub) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pun menjelaskan alasan berhentinya layanan Teman Bus hingga layanan pengganti di trayek yang ditinggalkan Teman Bus.

Kepala Bidang Angkutan Dishub DIY, Wulan Sapto Nugroho menjelaskan Teman bus merupakan implementasi program Buy the Service (BTS) milik Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Adapun berhenti beroperasinya Teman Bus lantaran sudah habis kontrak pada 31 Desember dan tidak diperpanjang.

"Sesuai dengan kontrak mereka, di kontraknya memang berakhir di 31 Desember 2024, kemarin kita juga sudah dapat surat dari Kemenhub," jelasnya saat dihubungi wartawan, Minggu (29/12/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sapto melanjutkan, program BTS ini tidak ada sangkut pautnya dengan Pemda DIY, artinya kontrak yang terjalin langsung antara Kemenhub dengan PT Jogja Tugu Trans (JTT) sebagai operator. Menurutnya, kontrak itu sudah terjalin selama 5 tahun.

Adapun trayek Teman Bus yang akan berhenti antara lain jalur 1A dari Bandara Adisutjipto tujuan Malioboro. Kemudian jalur 2A dari Terminal Condongcatur tujuan XT Square, serta jalur 12 dari Terminal Condongcatur ke Terminal Pakem.

ADVERTISEMENT

Tak hanya di Jogja, Sapto melanjutkan, program BTS diterapkan di 10 kota seperti Solo, Banyumas, Surabaya, hingga Medan. Sedangkan alasan tak berlanjutnya layanan ini sepenuhnya keputusan di Kemenhub.

"BTS itu dikelola Kemenhub, artinya subsidinya itu langsung di Kemenhub, nah kebetulan operatornya itu salah satu operator TransJogja juga yaitu JTT, kontraknya pun itu juga langsung Kemenhub dengan PT JTT," paparnya.

"Dari Kementerian itu menyampaikan (alasan tak melanjutkan kontrak), ini adalah program stimulus, nantinya diharapkan dari pemerintah daerah itu bisa meneruskan layanan semacam itu," lanjut Sapto.

Layanan Pengganti di Trayek Teman Bus

Pada 3 trayek teman bus tersebut, kata Sapto, ada 44 armada bus yang pengadaannya dilakukan oleh PT JTT. Usai kontrak ini, menurutnya, statusnya kepemilikan bus ada di PT JTT.

"Secara aset bus itu investasinya PT JTT karena berkontrak dengan kementerian akhirnya begitu selesai bus jadi miliknya PT JTT," jelas Sapto.

Usai berakhirnya kontrak ini, dijelaskan Sapto, pihaknya pun mendapat limpahan tiga trayek untuk tetap dilayani. Nantinya, tiga trayek tersebut akan diisi oleh TransJogja dengan penambahan armada dengan total 128 armada.

Armada itu menurutnya memang sudah ada sebelumnya. Namun saat Pandemi Covid-19 melanda, hanya 95 armada yang dijalankan hingga saat ini.

"Arahan dari Bapak Gubernur ya kita harus melayani 3 rute BTS itu dengan kendaraan TransJogja," terangnya.

"Dengan adanya limpahan trayek ini kita nanti akan mengoperasikan 128 armada," imbuh Sapto.

Nasib Pekerja

Tak hanya nasib armada eks Teman Bus yang kembali dimiliki PT JTT, Sapto mengungkapkan, nasib para pekerja yang mungkin terimbas berhentinya operasi Teman Bus juga merupakan tanggung jawab PT JTT.

"Tindak lanjut penanganan SDM setelah selesai kontrak semua menjadi kewenangan dari PT JTT," urai Sapto.

Namun Sapto mengaku belum mendapat informasi terkait ada tidaknya pekerja yang terimbas. Saat ditanya mengenai kemungkinan memindah pekerja yang terimbas ke TransJogja, menurutnya hal itu merupakan kewenangan PT Anindya Mitra Internasional (AMI) sebagai operator TransJogja.

"Kemarin dari operator TransJogja PT AMI memang membuka lowongan untuk driver, dan dari PT AMI kemarin menyampaikan bahwa memberikan prioritas kepada driver eks BTS," paparnya.

"Tapi tentunya tidak bisa semua driver eks BTS diterima ya, disesuaikan juga dengan kebutuhan yang ada," pungkas Sapto.




(rih/rih)

Hide Ads