- Daftar Harga Sembako Jogja 18 Desember 2024 Versi PIHPS Nasional
- Daftar Harga Sembako Jogja 18 Desember 2024 Versi Bapanas
- Faktor-faktor Penyebab Naiknya Harga Sembako 1. Faktor Produksi 2. Faktor Distribusi 3. Faktor Sumber Pasokan 4. Faktor Permintaan dan Penawaran 5. Faktor Jumlah Pedagang Pesaing
Harga sembako dapat berubah setiap harinya akibat pengaruh berbagai faktor. Bagi detikers yang membutuhkan informasi tentangnya, simak daftar harga sembako Jogja 18 Desember 2024 di bawah ini.
Informasi terkait harga sembako begitu penting untuk masyarakat. Pasalnya, berbekal pengetahuan ini, warga Jogja dapat menentukan prioritas bahan makanan yang akan dibeli dan jumlahnya. Tak hanya konsumen, pedagang dan produsen juga dapat menentukan langkah yang diambil berdasarkan naik-turunnya harga suatu sembako.
Hari ini, ada banyak bahan pokok yang naik harga, di antaranya adalah cabai merah besar. Mari, temukan informasi lengkap seputar harga sembako Jogja 18 Desember 2024 menurut data PIHPS (Pusat Informasi Harga Pangan Strategis) Nasional dan Badan Pangan Nasional melalui uraian berikut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Daftar Harga Sembako Jogja 18 Desember 2024 Versi PIHPS Nasional
PIHPS adalah singkatan dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional. Laman ini dikelola oleh Bank Indonesia sejak 2016. PIHPS menyajikan data seputar barang pokok yang dinilai memiliki kekuatan signifikan dalam membentuk angka inflasi.
Dilihat pada Rabu (18/12/2024) pukul 11.53 WIB, satu-satunya bahan pokok yang berubah harga adalah cabai merah besar. Hari ini, harganya tercatat naik dari Rp 46.250 menjadi Rp 47.500 per kilogram.
Dengan kenaikan ini, harga cabai merah besar bisa dibilang meningkat drastis pada awal paruh kedua Desember 2024. Pasalnya, dari grafik yang tersaji, pada 12 Desember lalu, harganya masih ada di angka Rp 37.500. Lalu, angkanya terus meningkat hingga terakhir dibanderol Rp 47.500.
Sebagai pembanding, harga rata-rata cabai merah besar di Indonesia hari ini adalah Rp 42.650 per kilo. Harga termahal berlaku di Provinsi Kalimantan Tengah (Rp 70.000), sedangkan yang terendah ada di Sulawesi Selatan (Rp 19.100).
Sebagai informasi, harga pangan yang disajikan PIHPS untuk wilayah Jogja diambil dari angka rata-rata di Pasar Beringharjo dan Pasar Kranggan. Lebih lengkapnya, berikut ini daftar harga sembako di Kota Jogja pada 18 Desember 2024:
- Bawang merah ukuran sedang: Rp 38.750/kg
- Bawang putih ukuran sedang: Rp 44.500/kg
- Beras kualitas bawah I: Rp 13.000/kg
- Beras kualitas bawah II: Rp 12.150/kg
- Beras kualitas medium I: Rp 14.650/kg
- Beras kualitas medium II: Rp 13.900/kg
- Beras kualitas super I: Rp 16.000/kg
- Beras kualitas super II: Rp 15.150/kg
- Cabai merah besar: Naik dari Rp 46.250 menjadi Rp 47.500/kg
- Cabai merah keriting: Rp 41.250/kg
- Cabai rawit hijau: Rp 42.500/kg
- Cabai rawit merah: Rp 41.250/kg
- Daging ayam ras segar: Rp 34.500/kg
- Daging sapi kualitas 1: Rp 140.000/kg
- Daging sapi kualitas 2: Rp 132.500/kg
- Gula pasir kualitas premium: Rp 17.500/kg
- Gula pasir lokal: Rp 17.150/kg
- Minyak goreng curah: Rp 18.000/liter
- Minyak goreng kemasan bermerk 1: Rp 21.150/liter
- Minyak goreng kemasan bermerk 2: Rp 20.250/liter
- Telur ayam ras segar: Rp 30.500/kg
Daftar Harga Sembako Jogja 18 Desember 2024 Versi Bapanas
Selain PIHPS, sumber kredibel lainnya yang bisa dipakai untuk mengetahui perkembangan harga sembako sehari-hari adalah panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas). Dikutip dari situs resminya pada Rabu, 18 Desember 2024 pukul 11.57 WIB, daftar harga sembako Kota Jogja hari ini di pedagang eceran adalah:
- Beras premium: Rp 14.000/kg
- Beras medium: Rp 12.750/kg
- Beras SPHP: Rp 12.500/kg
- Kedelai biji kering impor: Turun dari Rp 8.850 menjadi Rp 8.700/kg
- Bawang merah: Rp 37.950/kg
- Bawang putih bonggol: Naik dari Rp 37.950 menjadi Rp 39.340/kg
- Cabai merah keriting: Rp 38.540/kg
- Cabai rawit merah: Naik dari Rp 38.880 menjadi Rp 40.250/kg
- Daging sapi murni: Rp 130.000/kg
- Daging ayam ras: Rp 35.000/kg
- Telur ayam ras: Naik dari Rp 30.500 menjadi Rp 30.600/kg
- Gula konsumsi: Naik dari Rp 17.000 menjadi Rp 17.250/kg
- Minyak goreng kemasan sederhana: Rp 15.850/liter
- Minyak goreng curah: Naik dari Rp 18.440 menjadi Rp 18.670/liter
- Tepung terigu curah: Rp 9.000/kg
- Tepung terigu kemasan: Rp 11.490/kg
- Garam halus beryodium: Rp 12.000/kg
- Ikan kembung: Naik dari Rp 34.470 menjadi Rp 34.990/kg
- Ikan bandeng: Rp 42.500/kg
- Ikan tongkol: Naik dari Rp 32.500 menjadi Rp 33.000/kg
Faktor-faktor Penyebab Naiknya Harga Sembako
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan harga bahan pokok naik. Dirangkum dari Journal of Sharia and Law berjudul 'Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Harga Sembako oleh Para Pedagang Menurut Perspektif Ekonomi Syariah' karya Nur Azizah Nasution dkk, ini poin-poinnya:
1. Faktor Produksi
Tanpa adanya produksi, para pedagang sembako di pasar akan kekurangan jumlah barang. Penyebabnya bervariasi, mulai dari hasil panen yang tidak maksimal, keterbatasan biaya petani, hingga cuaca buruk. Alhasil, barang langka membuat harga melambung.
2. Faktor Distribusi
Semakin lama proses distribusi, makin naik pula harga sembako. Lebih-lebih, jika terjadi keterlambatan dalam prosesnya. Akibatnya, pedagang mesti menaikkan harga sembako demi dapat meraup laba.
3. Faktor Sumber Pasokan
Mirip dengan faktor pertama, sumber pasokan dapat memengaruhi naik-turunnya harga sembako. Semakin banyak barang yang tersedia, harganya akan semakin murah, begitu pula sebaliknya.
4. Faktor Permintaan dan Penawaran
Ketika permintaan terhadap suatu barang naik, para pedagang akan menaikkan harga. Hal ini juga berlaku sebaliknya.
5. Faktor Jumlah Pedagang Pesaing
Semakin banyak pesaing, harga sembako cenderung lebih mendekati tarif pasaran. Sebagai contoh, di pasar A hanya ada dua pedagang sembako. Kondisi ini membuat keduanya bersaing dengan lebih ekstrem ketimbang pasar B yang memiliki 10 pedagang sembako. Sebab, keduanya mesti bersaing ketat untuk memperebutkan pasar.
Demikian informasi harga sembako di Jogja, Rabu, 18 Desember 2024. Perlu dicatat bahwa harga yang ditemui di pasaran bisa saja berbeda. Hal ini disebabkan adanya disparitas untuk masing-masing bahan pokok. Semoga bermanfaat.
(sto/apu)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Kembali Aksi Saweran Koin Bela Hasto-Bawa ke Jakarta Saat Sidang
PDIP Bawa Koin 'Bumi Mataram' ke Sidang Hasto: Kasus Receh, Bismillah Bebas