Harga sembako dapat berubah setiap harinya akibat pengaruh berbagai faktor. Bagi detikers yang membutuhkan informasi tentangnya, simak daftar harga sembako Jogja 29 Oktober 2024 berikut ini.
Informasi terkait harga sembako begitu penting untuk masyarakat. Pasalnya, berbekal pengetahuan ini, warga Jogja dapat menentukan prioritas bahan makanan yang akan dibeli dan jumlahnya. Tak hanya konsumen, pedagang dan produsen juga dapat menentukan langkah yang diambil berdasarkan naik-turunnya harga suatu sembako.
Dengan perubahan harga sejumlah bahan pokok hari ini, seperti cabai merah dan bawang putih, mari, simak daftar harga sembako Jogja, Selasa, 29 Oktober 2024 menurut data PIHPS dan Badan Pangan Nasional berikut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Daftar Harga Sembako Jogja 29 Oktober 2024 Versi PIHPS Nasional
PIHPS adalah singkatan dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional. Laman ini dikelola oleh Bank Indonesia sejak tahun 2016. PIHPS menyajikan data seputar barang pokok yang dinilai memiliki kekuatan signifikan dalam membentuk angka inflasi.
Dilihat pada Selasa (29/10/2024) pukul 11.29 WIB, dari total 21 bahan pokok, 3 bahan tercatat berubah harga. Ketiganya adalah bawang putih ukuran sedang, cabai merah besar, dan cabai rawit merah.
Kemarin, bawang merah ukuran sedang naik dari Rp25.750 menjadi Rp27.000 per kilogram. Hari ini, giliran 'saudara' kembarnya, bawang putih yang berubah. Alih-alih naik, harganya justru turun, yakni dari Rp42.750 menjadi Rp42.500 per kilo.
Di sisi lain, cabai merah besar juga turun harga, yakni dari Rp31.250 menjadi Rp26.250. Senada dengan cabai merah besar, cabai rawit merah lagi-lagi anjlok, kali ini dari Rp37.500 menjadi Rp35.500 per kilogram.
Sebagai informasi, harga pangan yang disajikan PIHPS untuk wilayah Jogja diambil dari angka rata-rata di Pasar Beringharjo dan Pasar Kranggan. Lebih lengkapnya, berikut ini daftar harga sembako di Kota Jogja pada 29 Oktober 2024:
- Bawang merah ukuran sedang: Rp27.000/kg
- Bawang putih ukuran sedang: Turun dari Rp42.750 menjadi Rp42.500/kg
- Beras kualitas bawah I: Rp13.150/kg
- Beras kualitas bawah II: Rp12.250/kg
- Beras kualitas medium I: Rp14.750/kg
- Beras kualitas medium II: Rp14.000/kg
- Beras kualitas super I: Rp16.150/kg
- Beras kualitas super II: Rp15.250/kg
- Cabai merah besar: Turun dari Rp31.250 menjadi Rp26.250/kg
- Cabai merah keriting: Rp21.250/kg
- Cabai rawit hijau: Rp27.500/kg
- Cabai rawit merah: Turun dari Rp37.500 menjadi Rp35.500/kg
- Daging ayam ras segar: Rp37.250/kg
- Daging sapi kualitas 1: Rp140.000/kg
- Daging sapi kualitas 2: Rp132.500/kg
- Gula pasir kualitas premium: Rp17.500/kg
- Gula pasir lokal: Rp17.150/kg
- Minyak goreng curah: Rp16.250/kg
- Minyak goreng kemasan bermerk 1: Rp19.250/liter
- Minyak goreng kemasan bermerk 2: Rp18.000/liter
- Telur ayam ras segar: Rp26.150/kg
Daftar Harga Sembako Jogja 29 Oktober 2024 Versi Bapanas
Selain PIHPS, sumber kredibel lainnya yang bisa dipakai untuk mengetahui perkembangan harga sembako sehari-hari adalah panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas). Dikutip dari situs resminya pada Selasa, 29 Oktober 2024 pukul 11.25 WIB, harga sembako di Kota Jogja hari ini adalah:
- Beras premium: Rp14.250/kg
- Beras medium: Rp12.750/kg
- Beras SPHP: Rp12.500/kg
- Kedelai biji kering impor: Rp9.500/kg
- Bawang merah: Rp25.500/kg
- Bawang putih bonggol: Rp34.500/kg
- Cabai merah keriting: Rp15.970/kg
- Cabai rawit merah: Rp32.940/kg
- Daging sapi murni: Rp130.000/kg
- Daging ayam ras: Naik dari Rp34.000 menjadi Rp34.500/kg
- Telur ayam ras: Rp26.500/kg
- Gula konsumsi: Rp17.000/kg
- Minyak goreng kemasan sederhana: Rp16.000/liter
- Minyak goreng curah: Rp16.000/liter
- Tepung terigu curah: Rp9.000/kg
- Tepung terigu kemasan: Rp11.000/kg
- Garam halus beryodium: Rp12.000/kg
- Ikan kembung: Rp35.500/kg
- Ikan bandeng: Rp42.500/kg
- Ikan tongkol: Rp32.500/kg
Faktor-faktor Penyebab Naiknya Harga Sembako
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan harga bahan pokok naik. Dirangkum dari Journal of Sharia and Law berjudul 'Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Harga Sembako oleh Para Pedagang Menurut Perspektif Ekonomi Syariah' karya Nur Azizah Nasution dkk, ini poin-poinnya:
1. Faktor Produksi
Tanpa adanya produksi, para pedagang sembako di pasar akan kekurangan jumlah barang. Penyebabnya bervariasi, mulai dari hasil panen yang tidak maksimal, keterbatasan biaya petani, hingga cuaca buruk. Alhasil, barang langka membuat harga melambung.
2. Faktor Distribusi
Semakin lama proses distribusi, makin naik pula harga sembako. Lebih-lebih, jika terjadi keterlambatan dalam prosesnya. Akibatnya, pedagang mesti menaikkan harga sembako demi dapat meraup laba.
3. Faktor Sumber Pasokan
Mirip dengan faktor pertama, sumber pasokan dapat memengaruhi naik-turunnya harga sembako. Semakin banyak barang yang tersedia, harganya akan semakin murah, begitu pula sebaliknya.
4. Faktor Permintaan dan Penawaran
Ketika permintaan terhadap suatu barang naik, para pedagang akan menaikkan harga. Hal ini juga berlaku sebaliknya.
5. Faktor Jumlah Pedagang Pesaing
Semakin banyak pesaing, harga sembako cenderung lebih mendekati tarif pasaran. Sebagai contoh, di pasar A hanya ada dua pedagang sembako. Kondisi ini membuat keduanya bersaing dengan lebih ekstrem ketimbang pasar B yang memiliki 10 pedagang sembako. Sebab, keduanya mesti bersaing ketat untuk memperebutkan pasar.
Demikian informasi harga sembako di Jogja, Selasa, 29 Oktober 2024. Perlu dicatat bahwa harga yang ditemui di pasaran bisa saja berbeda. Hal ini disebabkan adanya disparitas untuk masing-masing bahan pokok. Semoga bermanfaat.
(sto/afn)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Bawa Koin 'Bumi Mataram' ke Sidang Hasto: Kasus Receh, Bismillah Bebas
PDIP Jogja Kembali Aksi Saweran Koin Bela Hasto-Bawa ke Jakarta Saat Sidang