Melihat Sawah 1 Meter 'Kesenggol' Tol Jogja-Solo-YIA di Sedayu Bantul

Melihat Sawah 1 Meter 'Kesenggol' Tol Jogja-Solo-YIA di Sedayu Bantul

Dwi Agus - detikJogja
Rabu, 02 Okt 2024 17:29 WIB
Potret lahan semeter kesenggol tol Jogja-Solo-YIA di Sedayu, Bantul, Rabu (2/10/2024).
Potret lahan semeter 'kesenggol' tol Jogja-Solo-YIA di Sedayu, Bantul, Rabu (2/10/2024). Foto: Dwi Agus/detikJogja
Bantul -

Sawah seluas 1 meter persegi milik almarhum Budinem menjadi lahan terkecil terdampak tol Jogja-Solo-YIA di Dusun Gubug, Kalurahan Argosari, Sedayu, Bantul. Tercatat uang ganti rugi (UGR) tanah itu Rp 1.109.934. Seperti apa potretnya?

detikJogja mendatangi lokasi lahan seluas 1 meter tersebut. Diawali dengan menuju SD Pangudi Luhur Sedayu Bantul. Setibanya di pertigaan yang terdapat pohon langsung menuju selatan. Berlanjut menyisiri jalan beton hingga mentok pertigaan jalan.

"Nanti jalan kaki lewat galengan karena sawahnya yang kena tol berada di tengah-tengah ladang. Kanan kirinya sawah semua dan yang punya bapak ini cuma kena pojokan saja, yang dihitung 1 meter persegi," jelas Muji Raharjo (40) saat ditemui di Kantor Kalurahan Argosari, Sedayu, Bantul, Rabu (2/10/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Muji Raharjo merupakan anak dari Sudiarjo. Sudiarjo adalah kakak dari Budinem yang telah membeli waris sawah tersebut. Muji menuturkan sosok Budinem telah meninggal dunia sehingga akhirnya sawah dibeli waris oleh bapaknya.

Muji menuturkan ladang sawah terdampak merupakan lahan produktif. Dalam setahun bisa panen hingga tiga kali.

ADVERTISEMENT

Suplai air irigasi juga lancar karena terdapat parit air di sisi barat sawah. Komoditi utama dari lahan ini adalah tanaman padi.

Potret lahan semeter 'kesenggol' tol Jogja-Solo-YIA di Sedayu, Bantul, Rabu (2/10/2024).Potret lahan semeter 'kesenggol' tol Jogja-Solo-YIA di Sedayu, Bantul, Rabu (2/10/2024). Foto: Dwi Agus/detikJogja

Dalam perhitungan objek bidang tanah dihargai Rp 1.068.000. Dalam perhitungan nilai appraisal terdapat tambahan kerugian usaha sebesar Rp 18.200, biaya transaksi PPT Rp 10.680, biaya tunggu Rp 15.055, sehingga total nilai nonfisik sebesar Rp 41.900.

"Kalau dari NJOP pajak tahunan itu nilainya NJOP Rp 243.000, jadi ya naik empat kali lipat untuk yang dibayarkan," katanya.

Letak sawah yang berada di tengah ladang membuat appraisal berada pada angka minimal. Hal ini karena sawah tidak memiliki akses jalan. Jarak dengan akses jalan sekitar 20 meter yang berada di sisi utaranya.

Dari pantauan detikJogja, kondisi sawah sudah kering. Namun, di sisi timur terlihat sudah mendekati masa panen. Sementara di sisi baratnya juga terlihat area persawahan yang mengering. Patok tol berwarna merah putih tertancap di sejumlah lokasi ladang sawah.

"Sawahnya masih produktif bisa panen 3 kali setahun. Kalau luas total sawahnya itu 1.365 meter persegi tapi yang kena cuma 1 meter persegi. Cuma keserempet saja sehingga ikut dihitung," ujarnya.

Muji menuturkan uang UGR akan sepenuhnya disimpan. Dia juga menuturkan Sudiarjo tidak keberatan dengan nilai appraisal UGR.

"Tapi yang jelas itu hak orang tua, mau dipakai apa terserah. Ditabung atau mungkin untuk kebutuhan hidup," katanya.




(ams/apl)

Hide Ads