Sudah Terima Pelunasan, Warga Bong Suwung Bingung Cari Tempat Tinggal

Jogja -

Warga Bong Suwung, Jlagran, Gedongtengen, Kota Jogja, terdampak sterilisasi terima pelunasan uang ganti bongkar dan uang angkut dari PT KAI Daop 6 Jogja, hari ini. Meski begitu mereka masih bingung mencari tempat tinggal pengganti

Humas Aliansi Bong Suwung Yogyakarta, Restu Baskara, mengatakan sebagian warga yang tidak memiliki kampung halaman masih bermalam di Balai Bong Suwung.

"Ada 45 orang, karena ada listrik dicabut ya sudah pada tidur di balai," jelas Restu saat dihubungi wartawan, Selasa (1/10/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau ke kampung asal sih ada sebagian tapi kampung asal dekat Klaten atau Magelang dekat-dekat Jogja beberapa juga sudah pulang tapi nggak banyak," sambungnya.

Restu melanjutkan, bagi warga terdampak yang belum memiliki tempat dibantu NGO atau LSM untuk mencari tempat tinggal sementara atau selter. Salah satunya di gedung Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Taman Siswa.

"Jadi LSM itu punya ruangan buat selter bagi warga Bong Suwung yang belum punya tempat tinggal. Kalau pandangannya ada di PKBI. PKBI cuma muat 5 orang, total yang tidak punya tempat tinggal ada 33 orang," paparnya.

"Terus kalau yang lainnya baru dikoordinir termasuk dari teman-teman gereja Katolik katanya bisa menampung," sambung Restu.

Adapun terkait warga yang berprofesi sebagai Pekerja Seks Komersial (PSK) di Bong Suwung, menurut Restu, mereka pindah ke kawasan Parang Kusumo, Kretek, Bantul.

"Ada yang pindah Parang Kusumo juga banyak yang pekerja seksnya, sudah mulai pindah ke Parang Kusumo," pungkasnya.

Terpisah, Manager Humas Daop 6 Jogja, Krisbiyantoro, mengonfirmasi pelunasan kompensasi untuk warga terdampak sterilisasi sudah 100 persen disalurkan, hari ini.

Warga pun diberi waktu hingga besok (2/10) untuk melakukan pembongkaran. Menurut Krisbi, pada Kamis (3/10) barulah pihak KAI akan melakukan pembersihan kawasan Bong Suwung.

"Tadi sudah dilakukan pembayaran pelunasan dan tanda tangan berita acara semuanya. Kami akan lakukan penertiban di Kamis tanggal 3 (Oktober)," jelas Krisbi saat dihubungi, hari ini.