Harga Sembako Jogja Hari Ini 16 Juli 2024: Cabai Rawit Hijau-Merah Naik

Harga Sembako Jogja Hari Ini 16 Juli 2024: Cabai Rawit Hijau-Merah Naik

Nur Umar Akashi - detikJogja
Selasa, 16 Jul 2024 11:43 WIB
Pedagang di tingkat pengecer harus memutar otak agar tetap bisa menjual cabai rawit merah yang stoknya menipis dan harganya mahal. Mereka mengopolos cabai rawit merah dan yang hijau.
Ilustrasi cabai rawit hijau Foto: Muhajir Arifin
Jogja -

Harga sembako dapat berubah setiap harinya akibat pengaruh berbagai faktor. Bagi detikers yang membutuhkan informasi tentangnya, simak daftar harga sembako Jogja 16 Juli 2024 berikut ini.

Informasi terkait harga sembako begitu penting untuk masyarakat. Pasalnya, berbekal pengetahuan ini, warga Jogja dapat menentukan prioritas bahan makanan yang akan dibeli beserta jumlahnya. Tak hanya konsumen, pedagang dan produsen juga dapat menentukan langkah yang diambil berdasarkan naik-turunnya harga suatu sembako.

Di bawah ini daftar harga sembako untuk wilayah Jogja, Selasa, 16 Juli 2024.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Daftar Harga Sembako Jogja 16 Juli 2024 Versi PIHPS Nasional

PIHPS adalah singkatan dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional. Laman ini dikelola oleh Bank Indonesia sejak tahun 2016. PIHPS menyajikan data seputar barang pokok yang dinilai memiliki kekuatan signifikan dalam membentuk angka inflasi.

Dilihat detikJogja pada Selasa (16/7/2024) pukul 11.07 WIB, bawang merah ukuran sedang, cabai rawit hijau, dan cabai rawit merah berubah harga. Bawang merah mengalami penurunan harga, sedangkan dua varian cabai rawit, yaitu hijau dan merah justru naik.

ADVERTISEMENT

Bawang merah ukuran sedang turun dari Rp 32.500 menjadi Rp 31.250 per kilogram pada 16 Juli 2024. Perubahan harga ini menunjukkan penurunan yang terus-menerus terjadi pada bawang merah. Pasalnya, pada 10 Juli lalu, harganya masih berada di angka Rp 35.000.

Di sisi lain, cabai rawit hijau justru naik harga dari Rp 48.750 menjadi Rp 51.250 per kilogram. Harga di Provinsi DIY ini bahkan melebihi rata-rata harga di berbagai provinsi lainnya yang berada di angka Rp 51.100.

Adapun cabai rawit merah, bahan pokok satu ini lagi-lagi kembali mengalami kenaikan harga. Hari ini, harganya dibanderol Rp 53.750 setelah sebelumnya dipatok Rp 52.500. Kenaikan harganya terbilang signifikan, sebab, pada 10 Juli 2024 lalu, per kilogram cabai rawit merah masih dibanderol Rp 40.000 saja.

Perlu dicatat bahwasanya data yang disajikan oleh PIHPS untuk wilayah Provinsi DIY diambil dari rata-rata harga Pasar Beringharjo dan Kranggan. Lebih lengkapnya, di bawah ini daftar harga sembako untuk pasar tradisional Jogja 16 Juli 2024:

  • Bawang merah ukuran sedang: Rp 31.250/kg
  • Bawang putih ukuran sedang: Rp 46.750/kg
  • Beras kualitas bawah I: Rp 13.150/kg
  • Beras kualitas bawah II: Rp 12.250/kg
  • Beras kualitas medium I: Rp 14.750/kg
  • Beras kualitas medium II: Rp 14.000/kg
  • Beras kualitas super I: Rp 16.150/kg
  • Beras kualitas super II: Rp 15.250/kg
  • Cabai merah besar: Rp 42.500/kg
  • Cabai merah keriting: Rp 35.000/kg
  • Cabai rawit hijau: Rp 51.250/kg
  • Cabai rawit merah: Rp 53.750/kg
  • Daging ayam ras segar: Rp 35.750/kg
  • Daging sapi kualitas 1: Rp 140.000/kg
  • Daging sapi kualitas 2: Rp 132.500/kg
  • Gula pasir kualitas premium: Rp 17.500/kg
  • Gula pasir lokal: Rp 17.150/kg
  • Minyak goreng curah: Rp 16.250/kg
  • Minyak goreng kemasan bermerk 1: Rp 18.750/liter
  • Minyak goreng kemasan bermerk 2: Rp 18.000/liter
  • Telur ayam ras segar: Rp 27.250/kg

Faktor-faktor Penyebab Naiknya Harga Sembako

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan harga bahan pokok naik. Dirangkum dari Journal of Sharia and Law berjudul "Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Harga Sembako oleh Para Pedagang Menurut Perspektif Ekonomi Syariah" karya Nur Azizah Nasution dkk, ini poin-poinnya:

1. Faktor Produksi

Tanpa adanya produksi, maka para pedagang sembako di pasar akan kekurangan jumlah barang. Hal ini dapat disebabkan oleh hasil panen yang tidak maksimal, keterbatasan biaya dari petani, hingga cuaca yang buruk. Alhasil, barang yang langka membuat harga melambung.

2. Faktor Distribusi

Semakin lama proses distribusi, maka harga sembako dapat makin naik. Lebih-lebih, jika terjadi keterlambatan dalam prosesnya. Alhasil, pedagang mesti menaikkan harga sembako demi dapat meraup laba.

3. Faktor Sumber Pasokan

Mirip dengan faktor pertama, sumber pasokan dapat memengaruhi naik-turunnya harga sembako. Semakin banyak barang yang tersedia, maka harganya akan semakin murah, begitu pula sebaliknya.

4. Faktor Permintaan dan Penawaran

Ketika permintaan terhadap suatu barang naik, maka para pedagang akan menaikkan harga. Hal ini juga berlaku sebaliknya.

5. Faktor Jumlah Pedagang Pesaing

Semakin banyak pesaing, maka harga cenderung lebih mendekati tarif pasaran. Sebagai contoh, di pasar A hanya ada dua pedagang sembako. Kondisi ini dapat membuat keduanya saling bersaing dengan lebih ekstrem ketimbang pasar B yang memiliki 10 pedagang sembako. Sebab, keduanya mesti bersaing ketat untuk memperebutkan pasar.

Demikian informasi harga sembako di Jogja, Selasa, 16 Juli 2024. Perlu dicatat bahwa harga yang ditemui di pasaran bisa berbeda. Hal ini disebabkan adanya disparitas untuk masing-masing sembako. Semoga bermanfaat.




(par/cln)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads