Mentan Tak Masalah Food Estate Dibiayai APBN: Poin Penting Swasembada Pangan

Mentan Tak Masalah Food Estate Dibiayai APBN: Poin Penting Swasembada Pangan

Jauh Hari Wawan S - detikJogja
Sabtu, 29 Jun 2024 19:00 WIB
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman saat kunjungan kerja di Kapanewon Turi, Kabupaten Sleman, Sabtu (29/6/2024).
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman saat kunjungan kerja di Kapanewon Turi, Kabupaten Sleman, Sabtu (29/6/2024). Foto: Jauh Hari Wawan S/detikJogja
Sleman -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan tidak mau lagi proyek lumbung pangan Food Estate dibiayai APBN. Berbeda dengan Jokowi, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan pendanaan untuk program food estate bisa dilakukan baik dengan penggunaan APBN maupun investasi.

"Bisa dua-duanya. Kalau ada yang ingin buka (investasi) alhamdulillah, bisa dua-duanya," kata Amran saat kunjungan kerja di Kapanewon Turi, Kabupaten Sleman, Sabtu (29/6/2024).

"Kalau nanti ada investornya, banyak, saya kira juga lebih bagus. Seperti sapi, itu yang kita undang itu yang impor swasta semua, enggak ada APBN," sambungnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Amran, tak masalah sumber pendanaan food estate ini dari APBN maupun investor. Dia menegaskan yang jadi poin utama di sini adalah upaya untuk mewujudkan swasembada pangan.

"Jadi yang mana poin pentingnya di sini bukan APBN atau swasta, poin pentingnya adalah cita-cita kita swasembada tercapai itu poin penting. Prosesnya itu mau swasta atau APBN nggak masalah. Kalau ada swasta yang berminat kita support swastanya," tegasnya.

ADVERTISEMENT

Sejauh ini, upaya pemerintah untuk mewujudkan hal tersebut, yakni dengan mencetak sawah baru sekitar tiga juta hektare dalam tiga tahun.

"Ini kan food estate dan seterusnya itu untuk pangan, pangan kita rancang pertama, tiga tahun tiga juta hektare, kita bangun. Kita cetak sawah seluruh Indonesia, tapi langkah cepat adalah pompanisasi, benih unggul, kita berikan alat mesin pertanian dan kemudian kita optimalisasi lahan sawah, itu langkah cepat. Kemudian untuk long term, menuju swasembada adalah cetak tiga juta sawah baru," pungkasnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan pemerintah ingin mencari investor untuk mengembangkan food estate di Kalimantan Tengah. Proyek food estate sendiri ada yang sudah berjalan di provinsi tersebut, salah satunya yang dikelola Kementerian Pertahanan.

Awalnya Jokowi menjawab pertanyaan mengenai apakah dirinya akan melakukan kunjungan ke food estate Kalteng, dia bilang belum. Lantas, Jokowi langsung mengatakan pemerintah masih mencari investor untuk proyek tersebut.

"Belum (ada rencana ke food estate). Masih mencari investor," kata Jokowi usai meresmikan renovasi sarana prasarana pendidikan di IAIN Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Kamis (27/6) dilansir detikFinance.

Jokowi melanjutkan yang seharusnya didorong untuk pengembangan food estate adalah investasi, bukan lagi menggunakan APBN.

"Investor. yang kita dorong sekarang ini adalah investasi, bukan dari APBN," sebut Jokowi.




(rih/rih)

Hide Ads