Satrio Bimo Sapi Kurban Jokowi Akan Dikirim ke Girimulyo Kulon Progo

Satrio Bimo Sapi Kurban Jokowi Akan Dikirim ke Girimulyo Kulon Progo

Pradito Rida Pertana - detikJogja
Rabu, 12 Jun 2024 19:20 WIB
Penampakan Satrio Bimo, sapi di Bantul yang dipilih sebagai hewan kurban Presiden Jokowi, Senin (10/6/2024).
Penampakan Satrio Bimo, sapi di Bantul yang dipilih sebagai hewan kurban Presiden Jokowi, Senin (10/6/2024). Foto: Pradito Rida Pertana/detikJogja.
Bantul -

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bantul menyebut sapi kurban Presiden Joko Widodo (Jokowi) bernama Satrio Bimo akan dikirim untuk kurban di Kabupaten Kulon Progo. Satrio Bimo bakal dibawa ke lokasi akhir pekan ini.

Kepala DKPP Bantul, Joko Waluyo mengatakan Satrio Bimo saat ini dalam kondisi baik. Selanjutnya, sapi jenis peranakan ongole (PO) dari peternak di Wonolelo, Pleret, Bantul, ini bakal dikirim ke lokasi kurban Presiden Jokowi.

"Dikirim ke Kulon Progo, salah satu masjid di Girimulyo, tepatnya di perbatasan Kulon Progo dengan Kaligesing, Purworejo," kata Joko kepada detikJogja, Rabu (12/6/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Satrio Bimo akan dikirim ke lokasi penyembelihan akhir pekan ini dengan diangkut pakai kendaraan roda empat.

"Untuk dikirim ke Kulon Progo itu hari Jumat (14/6), Jumat pekan ini," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Diberitakan sebelumnya, seekor sapi milik warga Depok, Wonolelo, Pleret, Bantul menjadi pilihan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk berkurban di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Pemilik pun tidak menyangka sapi berbobot hampir satu ton ini menjadi pilihan Jokowi.

Pemilik sapi, Zuli Nuryanto (45) mengatakan awalnya ia membeli pedet atau anak sapi dari Kapanewon Banguntapan, Bantul. Selanjutnya, pedet itu ia pelihara sekitar 2,5 tahun.

"Saya pelihara sapi ini dua tahun lebih, kalau total umur sapi ini tiga tahun," katan Zuli kepada wartawan di Wonolelo, Pleret, Bantul, Senin (10/6).

Selama memelihara, Zuli memberikan pakan berupa rumput, kombor berupa konsentrat dua kali sehari, hingga suplemen tiga bulan sekali. Hasilnya, sapi tersebut tumbuh sangat besar.

"Karena itu sapi ini saya kasih nama Satrio Bimo, artinya ksatria yang gagah. Untuk bobot Bimo ini 934 kilogram atau hampir satu ton dan jenisnya peranakan ongole (PO)," ujarnya.




(apl/rih)

Hide Ads