Jadi Jujukan Raffi Ahmad-Inul Daratista, Harga Sapi Elsa Capai Rp 250 Juta

Jadi Jujukan Raffi Ahmad-Inul Daratista, Harga Sapi Elsa Capai Rp 250 Juta

Tim detikJogja - detikJogja
Selasa, 11 Jun 2024 11:06 WIB
Peternakan SR Jaya 89 di Karangrejek, Gunungkidul, yang jadi langganan artis untuk membeli hewan kurban, Senin (10/6/2024).
Peternakan SR Jaya 89 di Karangrejek, Gunungkidul, yang jadi langganan artis untuk membeli hewan kurban, Senin (10/6/2024). Foto: Muhammad Iqbal Al Fardi/detikJogja
Jogja -

Penjual sapi di Gunungkidul menjadi jujukan sejumlah artis seperti Raffi Ahmad hingga Inul Daratista untuk membeli hewan kurban. Harga seekor sapinya ternyata mencapai Rp 200 juta.

Penjual sapi langganan artis itu bernama Elsa Fitri Dewana. Di kandang ternak bernama SR Jaya 89 ini Elsa menjual sapi limosin dan simental dengan harga berkisar Rp 100-250 juta per ekor.

"Udah di atas Rp 100 juta semua, Rp 150 juta, Rp 200 juta gitu. Ada yang kemarin 250 juta, ada," kata Elsa saat ditemui di lapaknya, Kalurahan Karangrejek, Wonosari, Gunungkidul, Senin (10/6/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menyebut para artis yang sudah membeli sapi di lapaknya di antaranya Opie Kumis, Zaskia Gotik, Raffi Ahmad, Ivan Gunawan hingga Inul Daratista. Artis pertama yang membeli sapinya yakni Opie Kumis pada 2016 silam.

"Pertama kali itu Opik Kumis. Terus merapat ke Zaskia Gotik, terus Raffi," kata Elsa.

ADVERTISEMENT

Dia menyebut menjelang Idul Adha ini sudah ada pesanan sapi kurban dari beberapa artis. "Bunda Inul (Daratista) ambil enam, Ivan ambil satu harga Rp 200 (juta), terus Ruben (Onsu)," sambung dia.

Elsa menyebut banyaknya artis yang membeli sapi miliknya diduga karena gethok tular. Soal jumlah sapi di kandangnya mencapai 100 ekor lebih di lahan berukuran sekitar 1.500 meter persegi.

"Kalau di kandang ini 100 ekor lebih," terangnya.

Terpisah, salah satu pengelola peternakan milik Elsa, Rubiyono Trisnowiharjo menyebut SR Jaya 89 berdiri pada 2015. Peternakan itu mengembangbiakkan dan menitipkan sapi ke peternak lain di Klaten, Bantul, dan Bojonegoro.

"Dari induk itu digaduhke. Yang pelihara itu 60 (persen), yang punya modal 40 persen (pendapatan dari penjualan)," ujar Rubiyono.

"Di kandang tani itu banyak di desa sana di Boyolali, di Klaten, di Bantul. Kalau sudah panen kita bagi hasil," pungkasnya.




(ams/cln)

Hide Ads