Sejumlah toko emas di Jogja hingga kini masih beraktivitas normal usai terungkapnya kasus emas Antam palsu 109 ton yang diungkap Kejaksaan Agung. Penjualan mereka juga tidak terpengaruh.
detikJogja memantau dua toko emas besar yang ada di Jogja, yaitu Toko pertama Semar Nusantara di daerah Jalan Kaliurang KM 5 dan Toko Punokawan Indonesia Jalan Urip Sumoharjo, Gondokusuman.
Dua toko tersebut terpantau masih ramai pengunjung. Rani, supervisor Toko Emas Semar Nusantara mengaku tak terdampak apapun terkait kabar kasus emas Antam palsu. Penjualan pun masih ramai seperti hari-hari biasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau untuk penjualan Antam itu tetap masih normal tidak terpengaruh berita Antam palsu. Tetap ramai seperti biasanya. Antam sendiri kan beda bukan perhiasan, karena Antam itu emas 24 karat. Kami pastikan asli karena kami beli di PT Antam resmi," ujar Rani saat ditemui detikJogja di toko, Jumat (31/5/2024).
"Emas antam itu memang lebih unggul dibanding emas batangan yang lain. Jadi 80 persen pasti belinya emas Antam. Kalau dibanding perhiasan tetap banyak yang beli perhiasan. Tetap tergantung ketersediaan kita juga soalnya," ungkapnya.
Senada dengan Toko Emas Semar Nusantara, Toko emas Punokawan Indonesia juga mengaku tak ada masalah dengan beredarnya kabar emas Antam Palsu.
"Penjualan emas Antam dan perhiasan lainnya di toko kami masih normal, tidak ada peningkatan, tidak ada juga penurunan," ujar Nadia, supervisor Punokawan Indonesia.
"Kalau dari pelanggan sih nggak ada komplain terkait emas palsu atau tidak, soalnya kita beli di PT Antam langsung dan scan barcode dulu untuk memastikan emas itu asli. Kalau soal penjualan kita masih stabil dan tidak ada dampak dari kasus emas Antam ilegal itu," pungkasnya.
Sementara itu, salah satu konsumen di Toko Emas Semar Nusantara, Widya (40) mengaku tidak terpengaruh dengan pemberitaan itu. Dia yakin emas palsu itu tidak akan beredar di toko yang telah memiliki reputasi baik.
"Kalau untuk penjualan Antam itu tetap masih normal tidak terpengaruh berita Antam palsu. Tetap ramai seperti biasanya. Antam sendiri kan beda bukan perhiasan, karena Antam itu emas 24 karat. Kami pastikan asli karena kami beli di PT Antam resmi. ," ujar Rani saat ditemui detikJogja di toko, Jumat (31/5/2024).
"Emas antam itu memang lebih unggul dibanding emas batangan yang lain. Jadi 80 persen pasti belinya emas Antam. Kalau dibanding perhiasan tetap banyak yang beli perhiasan. Tetap tergantung ketersediaan kita juga soalnya," ungkapnya.
Kejagung Ungkap Kasus Emas Palsu
Dilansir detikNews, Kejagung menetapkan 6 tersangka kasus dugaan korupsi tata kelola komoditi emas sebesar 109 ton di PT Antam tahun 2010-2021. Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung, Kuntadi menjelaskan peran para tersangka di perkara ini.
Mereka, kata Kuntadi, melakukan aktivitas secara ilegal terhadap jasa manufaktur yang seharusnya berupa kegiatan peleburan, pemurnian dan pencetakan logam mulia.
Namun, lanjut dia, para tersangka secara melawan hukum dan tanpa kewenangan telah melekatkan logam mulia milik swasta dengan merek Logam Mulia (LM) Antam.
"Padahal para tersangka ini mengetahui bahwa pelekatan merek LM Antam ini tidak bisa dilakukan secara sembarangan, melainkan harus didahului dengan kontrak kerja dan ada perhitungan biaya yang harus dibayar, karena merek ini merupakan hak eksklusif dari PT Antam," terang Kuntadi.
Selama kurun waktu tersebut, kata Kuntadi, telah tercetak logam mulia dengan berbagai ukuran sejumlah 109 ton yang kemudian diedarkan di pasar secara bersamaan dengan logam mulai produk PT Antam yang resmi. Kuntadi menyebut hal itu turut merusak pasar produk resminya.
"Akibat perbuatan para tersangka ini, maka dalam periode tersebut, telah tercetak logam mulia dengan berbagai ukuran sejumlah 109 ton yang kemudian diedarkan di pasar secara bersamaan dengan logam mulia produk PT Antam yang resmi," ujarnya.
"Sehingga logam mulia yang bermerek secara ilegal ini telah menggerus pasar dari logam mulia milik PT Antam, sehingga kerugiannya menjadi berlipat-lipat lagi," imbuhnya.
Bantahan PT Antam
PT Aneka Tambang (Antam) Tbk membantah peredaran emas palsu itu.
"Sehubungan dengan maraknya pemberitaan di media yang menyebut adanya 109 ton emas Antam palsu yang beredar di masyarakat dalam kurun waktu 2010-2021, Antam menyatakan bahwa pemberitaan tersebut tidak benar," kata Sekretaris Perusahaan Antam, Syarif Faisal Alkadrie dilansir dari detikFinance, Jumat (31/5/2024).
Syarif menyatakan PT Antam menjamin keaslian dan kemurnian seluruh produk emas logam mulia yang diproduksi melalui Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian (UBPP) Logam Mulia.
Syarif menegaskan seluruh produk emas logam mulia Antam dilengkapi sertifikat resmi dan diolah di satu-satunya pabrik pengolahan dan pemurnian emas di Indonesia yang tersertifikasi London Bullion Market Association (LBMA). Karenanya, bisa dipastikan semua produk emas merek Logam Mulia Antam asli dan terjamin kadar kemurniannya.
"Adapun 109 ton produk emas logam mulia yang diperkarakan oleh Kejaksaan dianggap berkaitan dengan penggunaan merek LM Antam secara tidak resmi, sementara produknya sendiri merupakan produk asli yang diproduksi di pabrik Antam," katanya.
(ahr/apu)
Komentar Terbanyak
Kanal YouTube Masjid Jogokariyan Diblokir Usai Bahas Konflik Palestina
Israel Ternyata Luncurkan Serangan dari Dalam Wilayah Iran
BPN soal Kemungkinan Tanah Mbah Tupon Kembali: Tunggu Putusan Pengadilan