Jelang Idul Adha, Perajin Pisau di Pandak Bantul Mulai Banjir Pesanan

Jelang Idul Adha, Perajin Pisau di Pandak Bantul Mulai Banjir Pesanan

Pradito Rida Pertana - detikJogja
Kamis, 16 Mei 2024 15:35 WIB
Suasana produksi pisau dan alat pertanian di tempat Sarjono, Karangasem, Gilangharjo, Pandak, Bantul, Kamis (16/5/2024).
Suasana produksi pisau dan alat pertanian di tempat Sarjono, Karangasem, Gilangharjo, Pandak, Bantul, Kamis (16/5/2024). (Foto: Pradito Rida Pertana/detikJogja)
Bantul -

Perajin pisau di Karangasem, Gilangharjo, Pandak, Bantul kebanjiran pesanan menjelang Hari Raya Idul Adha. Peningkatan pesanan mencapai dua kali lipat dibanding hari biasa.

Salah satu pandai besi sekaligus penjual pisau dan alat pertanian di Karangasem, Sarjono (62) mengaku peningkatan pesanan pisau untuk Idul Adha mulai terjadi setelah bulan Syawal. Menurutnya, pesanan paling banyak adalah pisau kelet atau pisau untuk menguliti daging kurban.

"Meningkat tajam, pokoknya mulai setelah syawal mulai banyak pesanan pisau kelet (menguliti) daging, pisau untuk menyembelih. Tapi yang signifikan itu pisau kelet daging, kalau pisau menyembelih ada tapi tidak banyak," katanya saat ditemui di workshopnya, Karangsem, Gilangharjo, Pandak, Bantul, Kamis (16/5/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pria berkacamata itu melanjutkan, peningkatan pesanan sangat drastis. Pasalnya, untuk hari-hari biasa dirinya jarang mendapat pesanan membuat pisau kelet/seset daging.

"Peningkatannya ya 100 persen, karena kalau hari biasa jarang yang pesan pisau kelet daging. Yang jelas beberapa hari ini kami sering produksi pisau kelet daging," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, pemesan pisau tersebut berasal dari dalam hingga luar Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Di mana meliputi Bantul, Berbah, Minggir, Kabupaten Sleman hingga Manisrenggo, Klaten, Jawa Tengah.

"Pemesanannya kebanyakan kalangan pribadi tapi jumlahnya banyak. Untuk harga yang standar Rp 50 ribu kalau yang bagus sekitar Rp 100 ribu, bahan bakunya dari per mobil," ucapnya.

Suasana produksi pisau dan alat pertanian di tempat Sarjono, Karangasem, Gilangharjo, Pandak, Bantul, Kamis (16/5/2024).Suasana produksi pisau dan alat pertanian di tempat Sarjono, Karangasem, Gilangharjo, Pandak, Bantul, Kamis (16/5/2024). Foto: Pradito Rida Pertana/detikJogja

Terkait omzet, Sarjono enggan mengungkapkannya secara gamblang. Namun, Sarjono bersyukur dengan banyaknya pesanan jelang Idul Adha.

"Kalau hanya buat pisau sehari kami bisa buat 20 pisau, tapi kan ini ada arit, pacul jadi tidak tentu sehari buat berapa. Untuk omzet yang jelas cukup untuk makan anak istri dan bisa menguliahkan anak-anak saya," katanya.

Namun hal berbeda diungkap penjual pisau lainnya yaitu, Sukiyem (65). Dia mengaku belum ada peningkatan penjualan pisau.

"Untuk penjualan pisau masih biasa-biasa saja. Saya ya sangat berharap banyak yang beli tapi ini belum ada, dan baru tahun ini biasa-biasa saja (penjualan pisau jelang Idul Adha)," ujarnya.

Sukiyem menyebut harga pisau produksinya mulai Rp 40 ribu. Pisau-pisau hasil produksinya menggunakan bahan baku laker truk.

"Ya semoga semakin dekat Idul Adha penjualan pisaunya semakin banyak," ucapnya.




(aku/cln)

Hide Ads