Laju pertumbuhan ekonomi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tertinggi daripada lima provinsi lainnya di Pulau Jawa pada triwulan 1 tahun 2024 di angka 5,02 persen. Sektor akomodasi dan makan minum menjadi penyumbang tertinggi di angka 12,58 persen.
"Benar untuk triwulan 1 2024 (pertumbuhan ekonomi DIY tertinggi se-Jawa). DIY tumbuh 5,02 persen, Jateng 4,97, Jawa Barat 4,93, Jatim 4,81, DKI Jakarta 4,78, Banten 4,51," jelas Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DIY, Herum Fajarwati kepada detikJogja melalui telepon, Kamis (9/5/2024).
Herum menyebutkan hampir semua sektor perekonomian di DIY tumbuh positif di triwulan 1. Hanya 2 dari total 17 sektor yang mengalami tren negatif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau yang triwulan 1 hampir semua sektor itu tumbuh positif. Ada 17 sektor," sebutnya.
"Yang negatif itu pertanian karena ada pergeseran tanam dan panen raya di triwulan 2, di April ini. Satu lagi yang tumbuh negatif itu pertambangan dan penggalian karena memang ada beberapa penggalian pasir yang memang di triwulan 1 tidak beroperasi," sambungnya.
Lebih lanjut, Herum mengungkapkan ada tiga sektor perekonomian yang tumbuh paling tinggi yakni listrik dan gas, akomodasi dan makan minum, serta administrasi pemerintahan.
Masing-masing pertumbuhannya yakni sektor listrik dan gas di angka 16,26 persen, akomodasi dan makan minum 12,58 persen, serta administrasi pemerintahan 12,39 persen.
Pertumbuhan sektor listrik dan gas disebut terjadi karena adanya kenaikan konsumsi listrik dan pemakaian gas kota.
"Listrik dan gas terjadi kenaikan karena ada kenaikan konsumsi listrik dan gas kota. Gas kota penyumbang baru. Selama ini gas (tabung) memang ada tapi gas kota baru ada," ungkap Herum.
Meski mengalami pertumbuhan tertinggi, sektor gas dan listrik hanya memiliki andil dalam pertumbuhan ekonomi di DIY sebesar 0,41 persen. BPS mencatat andil tertinggi dalam pertumbuhan ekonomi DIY di triwulan 1 tahun 2024 yakni sektor industri pengolahan di angka 12,07 persen meski pertumbuhannya di angka 4,71 persen.
"Kalau bicara sektor yang paling besar, struktur di ekonomi yang paling tinggi itu industri walaupun tidak tumbuh besar. Andilnya itu mencapai 12,07 persen dan tumbuhnya hanya 4,71," katanya.
"Industri pengolahan itu masuk industri makanan dan minuman, oleh-oleh, pakaian dan kerajinan. Batik itu walaupun bukan jadi baju ya sudah dihitung pakaian karena bentuknya lembaran kain," lanjutnya.
Angka Kerja
Selanjutnya, Herum mengatakan penduduk dengan usia kerja sebanyak 3,01 juta orang per Februari 2024. Penduduk yang disebut dengan usia kerja yakni yang berusia 15 tahun ke atas.
Dari 3,01 juta penduduk usia kerja, Herum menyebutkan ada 2,2 juta penduduk yang masuk angkatan kerja. Angkatan kerja yakni penduduk yang bekerja dan menjadi pengangguran.
"Dari 3,01 juta penduduk usia kerja ada 2,2 juta orang yang masuk angkatan kerja per Februari 2024," jelasnya.
Sektor pertanian menjadi lapangan pekerjaan dengan serapan pekerja terbanyak di angka 24,62 persen. Angka tersebut disusul dengan sektor perdagangan dengan serapan pekerja sebanyak 18,02 persen dan industri pengolahan di angka 15,08 persen.
"Yang paling banyak di DIY di sektor pertanian 24,62 persen. Yang kedua itu sektor perdagangan 18,02 persen dan yang ketiga baru sektor industri 15,08 persen," sebutnya.
Pengangguran Turun
Lebih lanjut, 71,33 ribu orang dari 2,13 juta penduduk yang bekerja merupakan pengangguran. Meski begitu, Herum mengatakan tingkat pengangguran terbuka (TPT) di DIY pada Februari 2024 di angka 3,24 persen yang lebih rendah daripada TPT pada Februari tahun 2023 di angka 3,58 persen.
Terlebih, angka tersebut jauh di bawah TPT nasional yang mencapai 4,28 persen.
"Tingkat pengangguran terbuka DIY per Februari 2024 3,24 dan tahun kemarin 3,58. Jadi ada penurunan. Dengan posisi 3,24 persen kita jauh di bawah rata-rata nasional yang TPT-nya 4,28 persen," sebutnya.
(rih/rih)
Komentar Terbanyak
Komcad SPPI Itu Apa? Ini Penjelasan Tugas, Pangkat, dan Gajinya
Ternyata Ini Sumber Suara Tak Senonoh yang Viral Keluar dari Speaker di GBK
Catut Nama Bupati Gunungkidul untuk Tipu-tipu, Intel Gadungan Jadi Tersangka