Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Jogja, Mainil Asni menyebut angka inflasi Kota Jogja bulan ini mencapai 0,364 persen. Uniknya, buah nangka muda turut menyumbang angka inflasi kali ini.
"Mudah-mudahan masih bisa tersenyum. Jadi ini kondisi pada bulan ini kalau dilihat dari grafik di bawah ini kelihatan kayaknya masih aman lah jadi 0,36 persen gitu," jelas Asni kepada wartawan di Kantor Wali Kota Jogja, Kamis (2/5/2024).
Asni mengungkap, buah nangka muda menduduki peringkat kelima dengan angka inflasi 0,03 persen. Sementara untuk peringkat pertama adalah emas dan perhiasan, mencapai 0,10 persen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Asni, masuknya nangka muda ke daftar penyumbang inflasi diduga karena permintaan gudeg melonjak saat libur panjang Lebaran kemarin. Diketahui, gudeg memang berbahan baku buah nangka muda.
"Demand meningkat karena memang libur panjang, orang pada mudik kepengin barangkali ya dengan gudeg. Sementara bahan bakunya ini terbatas," katanya.
Asni menuturkan ketersediaan buah nangka muda jelang dan saat Idul Fitri menipis. Alhasil harus mendatangkan dari luar Kota Jogja. Angka permintaan yang tinggi inilah menyebabkan inflasi.
Kuliner ini diakui olehnya menjadi buruan utama pecinta kuliner. Banyaknya produsen gudeg membuat permintaan melonjak secara serempak.
"Tidak hanya didatangkan dari sekitar Jawa, sekarang didatangkan dari Sumatera. Jadi infonya ada yang dari Lampung bahkan terakhir dari Sumatera Selatan karena stok nangka mudanya memang habis," ujarnya.
![]() |
BPS Kota Jogja meminta Pemkot Jogja melirik fenomena ini. Setidaknya agar kondisi sama tidak terjadi di kemudian hari. Terutama saat hari libur tiba yang berimbas pada meningkatnya jumlah wisatawan atau pemudik ke Kota Jogja.
"Nangka muda ini mungkin bagi saya agak sedikit asing. Jarang-jarang dengan nangka muda jadi penyebabnya inflasi gitu," katanya.
"Ya barangkali ini menjadi catatan kita yang perlu kita harus waspadai ke depannya karena nangka muda ternyata cukup berperan besar terhadap inflasi," imbuhnya.
Untuk peringkat pertama, emas dan perhiasan menjadi penyebab tertinggi inflasi. Dia menduga karena terjadinya kenaikan harga emas pada bulan ini. Alhasil terjadi lonjakan pada kisaran Maret hingga April 2024.
Transportasi turut masuk daftar, yakni angkutan antarkota di peringkat dua, kemudian ada tarif kereta api pada peringkat empat.
"Kalau yang bulan ini sebagian besar adalah transportasi tadi dengan emas juga dan kalau secara tahunan ini efek dari kenaikan harga beras itu yang paling utama dan harga emas seperti bulan ini," ujarnya.
(aku/rih)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Bikin Aksi Saweran Koin Bela Hasto Kristiyanto
Direktur Mie Gacoan Bali Ditetapkan Tersangka, Begini Penjelasan Polisi