Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (DKUKMPP) Kabupaten Bantul menggelar Festival Klangenan di Pasar Seni Gabusan, Sewon, Bantul. Gelaran yang berlangsung selama lima hari ini mengenalkan seni pertunjukan tradisional, kuliner jadul, hingga pameran barang antik.
Plt Kepala DKUKMPP Bantul, Husin Bahri mengatakan, bahwa Festival Klangenan berlangsung mulai hari ini hingga tanggal 4 Mei. Festival yang dananya bersumber dari Dana Keistimewaan (Danais) ini mulai buka sejak pukul 13.00-22.00 WIB.
"Adapun spirit dari Festival Klangenan ini untuk memperkuat industri kecil menengah (IKM) dan usaha kecil menengah (UKM) serta industri kreatif Kabupaten Bantul sekaligus pewarisan budaya benda," katanya kepada wartawan di Sewon, Bantul, Selasa (30/4/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Husin melanjutkan, ada 55 pelaku usaha lokal yang terlibat dalam Festival Klangenan. Rinciannya untuk pelaku usaha produk craft atau kerajinan ada delapan dan selebihnya kuliner tradisional.
"Semua itu dari 63 yang akhirnya dikurasi menjadi 55 saja," ucapnya.
Menurutnya, pada Festival Klangenan ini menyajikan beraneka ragam kegiatan meliputi festival kuliner tradisional, pameran dari barang-barang antik dan pertunjukan seni tradisional di Kabupaten Bantul.
"Jadi itu yang dieksplorasi dalam rangka festival klangenan 2024. Prinsipnya melestarikan nilai-nilai budaya terkait dengan produk, kemudian dari aspek seni dan sebagainya," ucapnya.
![]() |
"Sehingga mengingatkan kembali kalau Bantul itu kaya akan beraneka ragam seni tradisi, kuliner tradisional dan ke depannya bisa menjadi industri kreatif untuk membantu meningkatkan perekonomian daerah," lanjut Husin.
Husin juga mengungkapkan salah satu kuliner khas Bantul yang menjadi daya tarik di Festival Klangenan. Kuliner itu adalah Kicak.
"Untuk kuliner yang jarang ditemukan ada di sini, salah satunya Kicak. Jadi itu tiwul yang diberi parutan kelapa lalu dicampur gula Jawa yang sudah dicairkan. Harganya hanya Rp 5 ribu," katanya.
Sementara itu, Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih menambahkan, bahwa dengan Festival Klangenan ini Pemkab Bantul ingin mewariskan khazanah kuliner masa lalu yang sampai saat ini masih dikonsumsi. Semua itu agar generasi muda mengenal kuliner masa lalu tersebut.
"Dengan Festival Klangenan ini kita ingin anak-anak kita, cucu-cucu kita, juga masih menyukai kuliner dan jajanan tradisional. Kalau menyukai kan nantinya bisa juga mereka ikut melestarikan," ujarnya.
(apu/apu)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan