Harga Beras dan Telur Meroket, Ini Curhatan Penjual Nasi di Gunungkidul

Harga Beras dan Telur Meroket, Ini Curhatan Penjual Nasi di Gunungkidul

Muhammad Iqbal Al Fardi - detikJogja
Jumat, 01 Mar 2024 16:31 WIB
Suasana di angkringan milik Ririn di Wonosari, Gunungkidul
Suasana di angkringan milik Ririn di Wonosari, Gunungkidul. Foto: Muhammad Iqbal Al Fardi/detikJogja
Gunungkidul -

Penjual nasi mengeluh lantaran harga telur dan beras dirasa mahal. Sebab itu, mereka mengurangi porsi hingga menaikkan harga jual.

Salah seorang penjual angkringan di Wonosari, Gunungkidul, Ririn menilai harga beras semakin mahal. Apalagi, ia mengaku mengalami kesusahan dalam pendapatan harian.

"Dari segi pendapatan agak susah ya, Mas," ungka Ririn saat ditemui detikJogja di angkringannya, Jumat (1/3/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ririn sempat merasa kebingungan saat harga beras beranjak naik. Ia sempat bertanya-tanya apakah harus menaikkan harga jual atau mengurangi porsi.

"Nanti ada keuntungannya nggak," tuturnya.

ADVERTISEMENT

"Kalau nggak dikurangi (porsi nasi) nanti nggak untung. Kemarin harga per bungkus nasi kucing itu Rp 2 ribu itu tiga bulan lalu. Sekarang harganya Rp 3 ribu," katanya.

Biasanya, Ririn menjelaskan ia menyetok beras. Sekarang, ia hanya membeli sesuai kebutuhan saja.

"Belanja banyak juga mikir. Apa ya habis? Harga beras sudah tinggi soalnya. Tadi beli itu Rp 17 ribu sekian per kilo," curhat Ririn.

Di angkringannya, Ririn mengatakan menjual telur sebagai lauk. Kenaikan harga telur, juga membuat Ririn memilih untuk menaikkan harga nasi dengan lauk telur.

"Dulu itu Rp 8 ribu (nasi dengan lauk telur). Sekarang Rp 9 ribu," paparnya.

Terpisah, salah seorang penjual nasi rames di Wonosari, Bayu, mengatakan kenaikan harga beras dan telur berimbas ke pendapatannya. Sebab itu, ia memilih untuk menaikkan harga jual untuk lauk telur di warungnya.

"Kan kalau telur itu hitungannya satuan. Lauk telur banyak yang pesan," katanya saat ditemui detikJogja di Wonosari, Jumat (1/3/2024).

Namun, selain lauk telur, Bayu hanya memilih untuk mengurangi porsi pada nasi. Sebab, Bayu mengatakan banyak pelanggan berasal dari kaum buruh industri.

"Kalau meningkatkan harga tidak mungkin karena di sini kawasan PT," ucapnya.

Sementara itu, dilihat dari laman Dinas Perdagangan Gunungkidul, perdagangan.gunungkidulkab.go.id, pada Jumat (1/3/2024) harga beras IR I mencapai Rp 17.500 di pasar Argosari. Sedang harga beras IR II di angka Rp 16 ribu.

Harga beras termurah di angka Rp 10 ribu. Untuk harga telur ayam kampung mencapai Rp 40 ribu dan telur ayam negeri di angka Rp 32 ribu.




(cln/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads