Alasan Pemkab Bantul Belum Operasi Pasar Meski Harga Beras Naik: Stok Kosong

Alasan Pemkab Bantul Belum Operasi Pasar Meski Harga Beras Naik: Stok Kosong

Pradito Rida Pertana - detikJogja
Senin, 19 Feb 2024 16:24 WIB
Harga beras makin mahal
Ilustrasi beras. Foto: detikcom/Samuel Gading
Bantul -

Harga beras di Kabupaten Bantul mengalami kenaikan dalam beberapa pekan terakhir. Pemkab Bantul mengungkap alasan harga naik dan kondisi stok beras.

"Kondisinya (harga beras) naik dari minggu ke minggu, bahkan tiga minggu terakhir ini naik terus," kata Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (DKUKMPP) Bantul Agus Sulistyana saat dihubungi wartawan, Senin (19/2/2024).

Agus mengaku jika pemerintah telah berupaya untuk mencegah kenaikan harga beras dengan SPHP atau produk dari pemerintah yang disalurkan melalui Perum Bulog. Namun, berdasarkan pemantauan di pasar-pasar harga beras masih tinggi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari pemantauan terakhir, untuk beras medium harganya Rp 13 ribu sampai Rp 14 ribu per kilogram. Kalau harga beras premium terpaut Rp 1.000 sama harga beras medium per kilogram," lanjutnya.

Terkait penyebab kenaikan harga beras, Agus menyebut karena faktor stok. Dari pantauan pasar banyak pedagang yang mengeluh stok beras kosong.

ADVERTISEMENT

"Kalau dari pedagang bilang karena stok kosong," ujarnya.

Pihaknya pun berencana operasi pasar pada bulan ini. Namun, kata Agus, pihaknya masih menunggu informasi ketersediaan stok beras dari Bulog.

"Bulan ini harusnya sudah ada operasi pasar, kan menjelang puasa. Tapi barangnya belum ada, jawabannya dari Bulog kalau barangnya ada langsung diinformasikan ke kami," ucapnya.

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, Senin (19/2/2024).Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, Senin (19/2/2024). Foto: Pradito Rida Pertana/detikJogja

Sementara itu, Bupati Bantul Abdul Halim Muslih menyebut kenaikan harga beras tidak hanya terjadi di Bantul melainkan juga di tingkat nasional. Halim mengaku masih menunggu koordinasi dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk menentukan langkah selanjutnya.

"Jadi kenaikan harga beras ini kan terjadi secara nasional. Sehingga akan kita koordinasikan dengan Pemda DIY. Nantinya Pak Gubernur pasti akan mengundang untuk menentukan langkah bersama," kata Halim kepada wartawan hari ini.




(rih/ahr)

Hide Ads