Sejumlah warga Padukuhan Bayen, Purwomartani, Kalasan, Sleman, melakukan demo di area makam yang terkena tol Jogja-Solo. Warga meminta kejelasan terkait pemindahan makam kepada pemrakarsa jalan tol.
Aksi demo warga itu pun viral di media sosial Instagram dan diunggah oleh akun @merapi_uncover. Disebutkan dalam postingan itu warga menolak jalan tol karena belum ada lokasi baru untuk makam yang terdampak jalan tol.
Selain itu, nampak warga memasang baliho di lokasi makam terdampak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dukuh Bayen, Mukti Sukamdani, saat dikonfirmasi terkait unjuk rasa itu mengatakan jika aksi tersebut merupakan inisiatif warga. Menurutnya, ada sekitar 50 hingga 100 warga yang melakukan unjuk rasa.
"Ini inisiatif warga, yang (demo) berlokasi di tanah makam itu sendiri, yang pada intinya memang bertujuan ya memang ada perhatian khusus dari pihak panitia tolnya, biar ada kejelasan," kata Mukti saat dihubungi wartawan, Rabu (7/2/2024).
Mukti melanjutkan, sampai saat ini belum ada kejelasan terkait pemindahan makam. Termasuk lokasi yang akan digunakan untuk makam yang terkena tol.
Sejauh ini, di Padukuhan Bayen ada dua makam yang terkena. Satu makam terkena seluruhnya dan satu makam lagi hanya sebagian yang terkena.
Di dua makam itu juga dipasang banner berisi penolakan pembangunan jalan tol sebelum makam dipindah.
"Intinya sebelum ada tanah pengganti makam, itu kita menolak, menolak pembangunan jalan tol ini, intinya itu," ujarnya.
"Kalau masalah pembangunan tol, jalan tol, sebenarnya dari warga nggak menolak, intinya mendukung. Cuma ya ini tadi karena fasum yang dimiliki warga Bayen yang itu berwujud makam itu kan kok sampai sekarang belum ada kejelasan," imbuhnya.
Hingga saat ini, lanjut Mukti, masih belum ada lokasi yang akan digunakan untuk memindahkan makam. Meski begitu, audiensi dengan pihak tol sudah dilakukan walaupun belum menghasilkan keputusan.
"Kalau audiensi tadi pagi ada audiensi dengan pihak panitia tol tapi ya memang baru sebatas pembicaraan masalah tanah penggantinya, terus proses perizinannya bagaimana, itu kan belum ada kejelasan," ujarnya.
Lebih lanjut, proses pembangunan tol Jogja-Solo belum masuk ke wilayah Bayen. Mukti bilang, pembangunan jalan tol baru sampai Tamanmartani, Kalasan.
"Jadi sebelum masuk di wilayah kami itu dari warga minta kejelasan tentang pemindahan makam ini," ucapnya.
"Kalau sebenarnya warga itu nggak terlalu banyak menuntut, intinya ada kejelasan makamnya dimana, terus yang jelas tidak ada konflik-konflik yang nanti terjadi setelah nanti makam yang baru itu ada jadi harus ada persetujuan dengan tanah kanan kirinya juga," pungkasnya.
(ahr/cln)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu