Jembatan Pandansimo Bantul-Kulon Progo Dibangun, Sultan: Cermati Seksama

Jembatan Pandansimo Bantul-Kulon Progo Dibangun, Sultan: Cermati Seksama

Pradito Rida Pertana - detikJogja
Senin, 11 Des 2023 13:56 WIB
Groundbreaking pembangunan jembatan Pandansimo penghubung Bantul-Kulon Progo di Ngentak, Poncosari, Srandakan, Bantul yang dihadiri Gubernur DIY, Sri Sultan HB X, Senin (11/12/2023).
Groundbreaking pembangunan jembatan Pandansimo penghubung Bantul-Kulon Progo di Ngentak, Poncosari, Srandakan, Bantul yang dihadiri Gubernur DIY, Sri Sultan HB X, Senin (11/12/2023). Foto: Pradito Rida Pertana/detikJogja
Bantul -

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X melakukan groundbreaking pembangunan jembatan Pandansimo di Ngentak, Poncosari, Srandakan, Bantul. Jembatan sepanjang 1,9 kilometer ini bakal menghubungkan Bantul dan Kulon Progo di jalur selatan.

Sultan mengatakan, jembatan Pandansimo akan menjadi sarana pendukung mobilitas dan memperkuat konektivitas wilayah selatan DIY. Jembatan itu juga disebut memperkuat konektivitas Jawa bagian Selatan yang membentang dari Banten hingga Jawa Timur.

"Bagi DIY, momentum groundbreaking hari ini bukanlah seremoni semata. Lebih jauh, groundbreaking kami maknai sebagai starting point atas suatu terobosan sebagai awal lahirnya ide-ide kreatif inovatif sekaligus menjadi simbol Binanguning marga pambukaning projo," kata Sultan saat memberikan sambutan di Ngentak, Poncosari, Srandakan, Bantul, Senin (11/12/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Binanguning marga pambukaning projo, kata Ngarsa Dalem, memiliki makna bahwa pembangunan jembatan Pandansimo menjadi jalur pembuka kesejahteraan bagi masyarakat Kabupaten Bantul dengan semangat Projotamansari dan Kabupaten Kulon Progo dengan semangat Binangun.

"Saya optimis hadirnya jembatan Pandansimo tidak hanya menjadi modal mobilitas transportasi tetapi juga menjadi konektor pengembangan sektor ekonomi, logistik dan memacu pertumbuhan multi sektor lainnya di wilayah Bantul maupun Kulon Progo," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Ngarsa Dalem berharap jembatan Pandansimo dapat menjadi ikon inovasi dan eksplorasi potensi pariwisata kawasan Pantai Selatan DIY. Menurutnya, jembatan itu sekaligus menjadi bagian dari strategi untuk meretas berbagai tantangan pembangunan dan merintis jalan baru dalam menciptakan perubahan dan nilai yang signifikan.

"Untuk itu saya mengajak seluruh pihak untuk turut mengawal setiap tahapan pembangunan jembatan Pandansimo, mari bersama-sama turut memastikan bahwa setiap tahapan pembangunan harus dicermati secara seksama," ucapnya.

"Tentu agar proses pembangunan berjalan lancar, selesai tepat waktu, dan menghasilkan kualitas pekerjaan sesuai standar safety dan quality yang telah ditentukan," lanjut Ngarsa Dalem.

Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional Jawa Tengah-DIY, Rien Marlia menjelaskan, pembangunan Jembatan Pandansimo masuk dalam paket kegiatan Inpres jalan daerah tahap satu. Di mana semua itu merupakan bagian dari rangkaian jalur trans selatan Jawa.

"Pembangunan Jembatan Pandansimo yang memiliki panjang 1.900 meter ini memiliki nilai kontrak Rp 814,8 Miliar," kata Rien Marlia.

Rien mengatakan, pembangunan jembatan Pandansimo bakal berlangsung selama 408 hari kalender, sehingga akan selesai pada tanggal 31 Desember 2024.

Dijelaskan Rien, lokasi Jembatan Pandansimo memiliki karakteristik tanah yang berpasir dan muka air tanah dangkal serta dekat sumber gempa sesar Opak dengan radius 10 kilometer.

"Jembatan Pandansimo memiliki potensi terjadi likuifaksi. Sehingga nantinya jembatan Pandansimo akan menggunakan teknologi yang mampu mengakomodir pergerakan selama gempa terjadi," ujarnya.

Jembatan Pandansimo nantinya akan dipercantik dengan pemasangan ornamen yang mengusung kearifan budaya lokal. Harapannya, Jembatan Pandansimo tidak hanya jadi penghubung antar wilayah tapi juga menjadi ikon baru kebanggaan masyarakat pesisir selatan DIY.




(dil/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads