Pantauan detikJateng di lokasi, tembok median jalan mulai dibongkar sekitar 10 meter di kanan dan kiri. Meskipun tembok dibongkar, tanaman di tengahnya belum dibongkar.
Alat berat mulai tampak mengeruk tepi jalan arah Solo. Sementara pengecoran badan jalan dari ruas tol masih terus dilakukan dengan truk pengangkut uruk yang masih terus berlalu-lalang.
Penilik Jalan PPK 3.4 Jawa Tengah, Fajar Suryanto mengatakan pembongkaran median sudah dikoordinasikan dengan PPK. Pembongkaran itu untuk manuver kendaraan dari tol.
"Itu untuk manuver kendaraan keluar dari tol nanti saat Nataru. Sudah koordinasi dengan kita sebelumnya," kata Fajar saat dimintai konfirmasi detikJateng, Sabtu (9/12/2023).
![]() |
Menurut Fajar, jika tidak dibongkar maka kendaraan dari tol tidak akan cukup ruang untuk berbelok.
"Jika tidak dibongkar sempit sehingga kalau keluar tol dengan pengaturan bisa menimbulkan kemacetan. Apalagi itu proyek strategis nasional," kata Fajar.
Sementara itu, General Manager Lahan PT Jasamarga Jogja-Solo (JMJ), Muhammad Amin mengatakan rencananya tol Jogja-Solo akan dioperasikan menyambut libur Nataru. Namun operasional itu baru sampai station (STA) 13.
"Baru sampai STA 13 atau sepanjang 13 kilometer. Yaitu sampai di exit tol Kuncen, Kecamatan Ceper, atau keluar ke jalan Jogja-Solo," kata Amin.
Dijelaskan Amin, dengan fungsional exit Kuncen maka akan mengurangi kepadatan arus di jalan Jogja-Solo. Terutama di ruas Kartasura sampai Kecamatan Delanggu.
"Akan mengurangi kepadatan di ruas Kartasura sampai Kecamatan Delanggu. Saat ini pengecoran rigit sudah mulai dilakukan," lanjut Amin.
Menurut Amin, meskipun dioperasikan tetapi sifatnya masih terbatas satu ruas. Pengaturannya sama dengan saat arus mudik Lebaran lalu.
"Polanya sama dengan saat arus mudik Lebaran, H-7 ke arah Klaten dibuka, H+7 ke arah Jakarta dibuka. Operasional hanya pagi sampai sore mengingat belum ada penerangan jalannya," pungkas Amin.
(rih/rih)