Kinerja perusahaan pembiayaan fintech peer to peer (P2P) lending alias pinjaman online terus meningkat. Hingga Oktober ini total pinjaman masyarakat dari pinjol mencapai 58 triliun.
Angka tersebut menunjukkan bahwa pinjaman tumbuh 17,66% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy).
"Pada fintech peer to peer lending, outstanding pembiayaan pada Oktober 2023 terus melanjutkan peningkatan menjadi 17,66% year on year dengan nominal sebesar Rp 58,05 triliun," kata Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan OJK Agusman dilansir detikFinance, Senin (4/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tumbuhnya pembiayaan pinjol dinilai bahwa fungsi intermediasi yang berjalan dan tingginya kebutuhan masyarakat akan akses keuangan yang lebih mudah serta cepat dibandingkan melalui perbankan atau perusahaan pembiayaan.
Meski demikian, tingkat kredit macet atau wanprestasi juga meningkat. Tingkat wanprestasi 90 hari (TWP90) mencapai 2,89% pada Oktober 2023. Angka ini sedikit lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya yang hanya 2,82%.
Tingkat kredit macet tersebut masih di bawah batas angka waspada atau threshold yang dipakai OJK sebagai acuan pengawasan dari TWP90 yakni 5%.
OJK juga mencatat terdapat 23 pinjol yang masih kekurangan modal alias di bawah ketentuan ekuitas minimal Rp 2,5 miliar. Padahal syarat itu wajib berlaku sejak 4 Juli 2023.
"OJK dorong GRC (good governance, risk management, and compliance) agar perusahaan bisa tumbuh sehat dan aman," kata Agusman.
(ahr/ams)
Komentar Terbanyak
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu
Tiba di Reuni Fakultas Kehutanan, Jokowi Disambut Sekretaris UGM