Inspiratif! Mahasiswi Jogja Ini Pilih Wastra Jadi Inspirasi Fesyen

Inspiratif! Mahasiswi Jogja Ini Pilih Wastra Jadi Inspirasi Fesyen

Iis Sulistiani, Novi Vianita - detikJogja
Jumat, 10 Nov 2023 18:24 WIB
Mahasiswi UPN Jogja Meyna Cinta Ratulian di balik Hanenda.idn. Merek fesyen ini fokus menggunakan wastra sebagai inspirasi. 

Foto diambil Jumat (10/11/2023)
Inspiratif! Mahasiswi Jogja Ini Pilih Wastra Jadi Inspirasi Fesyen (Foto mahasiswi UPN Jogja Meyna Cinta Ratulian di balik Hanenda.idn : Novi Vianita/detikJogja)
Jogja -

Hanenda.idn merupakan merek fesyen lokal asal Jogja yang dirintis oleh seorang mahasiswi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta (UPNV YK) pada akhir 2020. Produk yang ditawarkan mengusung konsep minimalist, suitable, dan elegant.

Founder dan CEO Hanenda.idn, Meyna Cinta Ratulian (21) mengungkapkan Hanenda.idn lahir sebagai bentuk kontribusi generasi muda dalam menekan limbah fast fashion. Selain itu, juga untuk meningkatkan eksistensi brand lokal terutama wastra Nusantara serta memberikan dampak baik bagi lingkungan.

"Kita pengin bikin brand ini karena memang peduli sama lingkungan terutama di fashion. Temen-temen kalau tahu di sini banyak banget industri fast fashion yang udah mulai masuk ke Indonesia. Kita melihat kalau ternyata industri fast fashion merugikan banget buat pelaku UMKM, masyarakat, bahkan kita sendiri pun juga merasa dirugikan gitu," ujar Cinta saat ditemui detikJogja di booth Jogja Fashion Week, Jumat (10/11/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hanenda.idn dirintis bersama dengan kakak dan seorang temannya. Awalnya Hanenda.idn belum fokus ke wastra Nusantara. Dia pun mulai melirik wastra atau kain-kain tradisional pada tahun 2022 lalu.

"Ekspo pertama kali di Surabaya dan akhirnya kita mengubah konsepnya ke ready to wear wastra Nusantara. Sekarang kita mulai beralih ke serat-serat alam yang kayak linen dan sebagainya karena kalau dipakai lebih nyaman," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Akhirnya Hanenda.idn memutuskan untuk menghadirkan produk-produk fesyen hasil kolaborasi desain modern dengan menggunakan bahan-bahan dari serat alam yakni wastra Nusantara.

Cinta menyebut dari segi harga, wastra memang tergolong cukup mahal. Namun secara kualitas dan proses pembuatannya jauh lebih ramah lingkungan.

Semua produk Hanenda.idn dikerjakan sendiri oleh dirinya dan tim, mulai dari desain, jahit, hingga proses pemasaran. Hal ini karena untuk memastikan kualitas produk yang baik untuk pelanggannya.

"Semuanya kita desain sendiri, kita jahit sendiri terus juga kita ada standarnya sendiri. Kita nggak pakai konveksi," ujarnya.

Mahasiswi UPN Jogja Meyna Cinta Ratulian di balik Hanenda.idn. Merek fesyen ini fokus menggunakan wastra sebagai inspirasi. Foto diambil Jumat (10/11/2023)Mahasiswi UPN Jogja Meyna Cinta Ratulian di balik Hanenda.idn. Merek fesyen ini fokus menggunakan wastra sebagai inspirasi. Foto: Novi Vianita/detikJogja

Setiap produk dibanderol dengan harga yang berbeda-beda, tergantung dari desain dan penggunaan bahan.

"Kalau obi belt itu Rp 50 ribuan-150 an, kalau ready to wear lainnya itu start dari Rp 160 ribu ke atas tergantung desain sama penggunaan bahan," jelasnya.

Raih Pendanaan Program P2MW

Cinta juga menemukan sejumlah tantangan maupun kendala saat awal mula memasarkan produknya. Dia menyebut banyaknya pesaing di bisnis serupa memberinya tantangan.

"Banyak komunitas yang kita ikuti supaya kita kenal sama banyak orang termasuk supplier, terus gimana cara kita membandingkan produk kita sama yang lain itu kurang apa," terangnya.

Cinta mengatakan salah satu cara untuk memperkenalkan produk-produknya ke masyarakat luas yaitu dengan mengikuti berbagai event pameran.

"Kita di tahun 2023 itu udah ikut sekitar delapan pameran. Terakhir baru kemarin tanggal 2-5 di Galeria dari Forum Seni Indonesia. Jadi kita dapat invitation buat booth di sana kerja sama juga sama Dinas Koperasi UMKM DIY," ujarnya.

Kerja kerasnya pun akhirnya berbuah manis saat mendapatkan pendanaan Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) 2023 yang digelar Kemendikbud Ristek melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti).

"Saat ini kita dibantu juga sama Kementerian Pendidikan lewat program P2MW. Kita dapat pendanaan sehingga beberapa persen dari pendanaan itu dipakai buat reseal marketing dan itu sudah berjalan dengan baik dan kita bisa nge reach customer di luar Jawa juga.

Tips Bagi yang Ingin Mulai Usaha

Cinta membagikan tips bagi generasi muda yang ingin membuka bisnis seperti dirinya. Menurutnya, hal pertama yang harus dilakukan yakni menyusun tujuan. Bukan hanya tujuan jangka pendek saja melainkan juga tujuan jangka panjang.

"Soalnya sering banget orang-orang yang udah masuk ke dunia bisnis itu nanti dia stuck ketika dia nggak menemukan unique selling point dari produknya. Terus juga sering kayak bahkan udah dikasih fasilitas tapi tidak mau belajar, malah dibuang-buang," jelasnya.

Produk Hanenda.idn menggunakan bahan wastra Nusantara. Foto diambil Jumat (10/11/2023)Produk Hanenda.idn menggunakan bahan wastra Nusantara. Foto diambil Jumat (10/11/2023) Foto: Novi Vianita/detikJogja

Cinta menyebut banyak program-program dari pemerintah Indonesia untuk memberdayakan pelaku UMKM. Bahkan, untuk orang-orang yang baru pertama kali masuk ke dunia bisnis.

"Jadi bisnis itu nggak sepenuhnya bicara tentang profit. Tapi gimana caranya kita bisa sustain," pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh Iis Sulistiani dan Novi Vianita Peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(ams/ahr)

Hide Ads