Sambat Pedagang Nasi Jogja Tak Reguk Untung gegara Beras Masih Melambung

Sambat Pedagang Nasi Jogja Tak Reguk Untung gegara Beras Masih Melambung

Adji G Rinepta - detikJogja
Kamis, 12 Okt 2023 12:10 WIB
Pedagang nasi di kawasan Stadion Mandala Krida, Purwanto (67), mengaku tak dapat untung dari penjualan nasi lantaran harga beras yang tak kunjung turun, Kamis (12/10/2023).
Pedagang nasi di kawasan Stadion Mandala Krida, Purwanto (67), mengaku tak dapat untung dari penjualan nasi lantaran harga beras yang tak kunjung turun, Kamis (12/10/2023). (Foto: Adji G Rinepta/detikJogja)
Jogja -

Para pedagang nasi bungkus di Kota Jogja mengeluhkan harga beras yang masih mahal. Mereka mengaku tak dapat untung dari penjualan nasi.

"Ya agak berat lah, istilahnya cuma bertahan aja. Nggak bisa naikkan (harga nasi bungkus). Harganya kan 2.500 mau naikan 3.000 kan nggak bisa kalau angkringan," ujar Sri (61) pedagang nasi ditemui di warungnya jalan Gondosuli, Umbulharjo, Kota Jogja, Kamis (12/10/2023).

Sri yang menggunakan beras C4 untuk dagangannya juga mengaku tak bisa menurunkan kualitas dagangannya dengan mengganti beras yang lebih murah. Ia mengaku hanya bisa mendapat untung jika dagangannya habis.

"Biasa aja (tidak mengurangi porsi) jualnya 2.500. Satu kilogram (beras) jadi 20-23 bungkus nasi. Kalau habis ya bisa untung," lanjutnya.

Pedagang nasi di kawasan Stadion Mandala Krida, Purwanto (67) bahkan mengaku tak dapat untung dari penjualan nasi lantaran harga beras yang tak kunjung turun.

"Ya pengaruh sangat, apa-apa naik, dijual susah. Harga (dagangan) nggak naik, sama, nah itu susahnya disitu," jelasnya kepada wartawan di warungnya.

Selain itu, semenjak harga beras naik, Purwanto juga mengaku kuantitas penjualannya menurun.

"Sehari itu kalau lagi ramai itu bisa 5-8 kg (beras) sekarang paling 3 kg nggak habis," jelas Purwanto.

"Ya kadang-kadang (dapat untung) dari es-nya itu, kalau es-nya pas banter itu ya dapet untungnya dari itu. Tapi kalau dari nasi itu nol," tutupnya.

Harga Beras di Pasar Beringharjo

Pantauan detikJogja di Pasar Beringharjo, Kota Jogja, harga beras kualitas biasa seperti C4 masih menyentuh harga Rp 15 ribu per kilogram. Sedangkan paling murah yakni beras dari Bulog yakni Rp 13 Ribu.

"Paling murah itu Rp 13.000 beras bulog, yang bukan Bulog di atas itu. Ada yang Rp 14.000, ada yang Rp 15.000," ujar salah seorang pedagang beras, Joko saat ditemui wartawan di lapaknya.

Joko menjelaskan kenaikan beras ini disebabkan belum adanya panen dari petani, ditambah cadangan gabah semakin sulit dicari saat ini, sehingga membuat kenaikan harga.

Hal tersebut, menurut Joko, juga terasa saat ia hendak memesan stok kepada distributor. Joko harus menunggu kurang lebih 3 hari untuk mendapatkan kiriman beras.

"Misalnya minta hari ini, nunggu dulu 3 hari baru ada itu yang non-Bulog," jelasnya.

Pedagang lain, Iswarini menjelaskan harga beras untuk jenis medium masih Rp 14.000 sedangkan kualitas di atasnya Rp 15.000 serta yang paling murah beras Bulog Rp 12.000 untuk harga eceran.

"Rp 15.000 (premium) tapi ada yang lebih tinggi lagi yang mentik wangi itu sampai Rp 16.500 yang bagus," jelasnya saat ditemui wartawan di lapaknya.




(aku/dil)

Hide Ads