Warung Madura identik dengan operasional 24 jam. Oleh karenanya tak jarang pedagangnya selalu gonta-ganti orang dalam beberapa bulan. Apa ya alasannya?
Dilansir detikFinance, Selasa (19/9/2023), pemilik Warung Madura bernama Nawawi (25) membenarkan penunggu warungnya selalu bergonta-ganti setiap beberapa bulan. Dia menyebut anak buahnya diberi libur setelah melayani pembeli tanpa jeda.
"Itu biasanya setiap 4 bulan diganti karena tahu sendiri jaga warung bete, capek karena kan buka 24 jam, jadi istirahat dulu nanti sebulan di kampung, 4 bulan diganti, gitu karena mereka kan juga punya anak, punya keluarga," ungkap Nawawi di warungnya di Pamulang, Tangerang Selatan, beberapa waktu lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nawawi mendapatkan pengganti anak buahnya dari relasi dalam komunitas Ikatan Pengusaha Muda Madura (IPMM). Hal itu pula yang dia lakukan ketika sesekali pulang kampung ke Pamekasan. Nawawi mengaku harus mencari orang terlebih dulu yang bisa dimintai tolong untuk menjaga warungnya sementara waktu.
"Jadi kalau ada apa-apa kita saling gotong royong walaupun nggak kenal, tapi kalau sudah sampai di perantauan kita kayak satu saudara. Terus 'minta tolong nih saya mau pulang (kampung), ada info nggak orang yang bisa jaga warung', nah kita dapatnya dari teman, kadang gitu," tuturnya.
![]() |
Nawawi mengaku merantau dari Madura ke Jakarta mulanya ingin melanjutkan studi perguruan tinggi. Namun, di tengah menjalani kesibukannya dia akhirnya mendirikan warung Madura.
Cerita berbeda disampaikan Saifullah (26). Penjaga Warung Madura di Sawah Baru, Tangerang Selatan ini mengaku kerap menjaga beberapa Warung Madura dari satu wilayah ke wilayah yang lain dalam beberapa bulan.
"Saya udah 4 tahun jaga Warung Madura. Di tempat ini baru 4 bulan. Aku pernah jaga Warung Madura di Pondok Petir, Depok, ganti-ganti sesuai panggilan kalau lagi ada yang butuh orang," tutur Saifullah.
Saifullah melakoni pekerjaan sambilan sebagai penjaga Warung Madura di tengah kesibukannya menyelesaikan studi S1 Sastra Inggris di salah satu universitas swasta di Tangerang Selatan.
"Awalnya ada senior yang mengajak saya mampir ke tokonya, terus dia tawarin saya kerja untuk jaga warungnya sambil mengisi waktu luang, jadi nggak nonstop, kalau urusan kuliah lagi senggang aja saya diperbantukan," tutur perantau asal Sumenep ini.
(ams/aku)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Kembali Aksi Saweran Koin Bela Hasto-Bawa ke Jakarta Saat Sidang
PDIP Bawa Koin 'Bumi Mataram' ke Sidang Hasto: Kasus Receh, Bismillah Bebas